Senin, November 17, 2008

TERSENYUMLAH

Written by : liesye herlyna
Suatu hari saat lari pagi, Tuhan menyuruh saya untuk memberikan senyum dan menyapa orang-orang disana. Memberikan senyum pada orang yang sudah kita kenal sangat mudah. Misal di gereja, kita mudah untuk saling menyapa, saling memberikan senyum, saat berada di tempat kerja atau di dunia bisnis mungkin mudah untuk melakukannya karena ada keperluan kita yang terlibat di dalamnya. 

Tapi pada saat kita tidak ada keperluan pada seseorang dan memberikan sapaan (senyum adalah sapaan paling murah dan sederhana) itu bukan perkara mudah, apalagi buat saya. Saya adalah tipikal cuek alias lempeng (bahasa sunda red), kalau berjalan ya berjalan tidak pernah memperhatikan orang yang lalu lalang, bila mau ke satu tujuan ya ke satu tujuan. Bersyukurnya, TUHAN menganugerahkan wajah penuh senyum kepada saya (smilling face), jadi orang-orang tidak menyadari bahwa saya sebenarnya tipikal cuek.

Nah, saat di lapangan itu, Tuhan melatih saya untuk memberikan senyum kepada orang yang tidak saya kenal dan mengalirkan ucapan berkat bagi mereka. Wuih, ternyata bukan perkara gampang, saat berpapasan jalan, saya memilih bersikap cuek atau pura-pura mengalihkan pandangan. Tuhan terus desak, “Ayo belajar, ini adalah pelajaran pertamamu pagi ini. Bagaimana kamu dapat benar-benar empati terhadap orang lain, bila bukan kamu yang memulainya lebih dahulu. Bagaimana kamu dapat menjadi saluran berkat, bila kamu menyumbat berkat yang AKU alirkan melalui dirimu.”

Alhasil dari sekian ratus orang, hanya 5 orang yang saya beri senyum.

Hari itu, TUHAN mengajar banyak hal bahwa saya adalah etalase nya TUHAN. Apa yang saya perbuat seharusnya merupakan penggambaran dari diri ALLAH yang sebenarnya. Dimana orang-orang dapat melihat apakah KRISTUS benar-benar hidup atau tidak. Apakah di dalam saya tersedia makanan rohani yang dibutuhkan orang-orang atau tidak ? Memang mudah untuk menyandang label KRISTEN atau status anak TUHAN, tapi sering kali dalam keseharian kita jauh dari status itu. Dan seringkali kita menjadi seorang hakim yang menentukan kepada siapa kita akan memberi senyuman. Kepada yang satu level dan orang yang kita sukai, kita bersikap ramah tetapi kepada orang yang levelnya di bawah kita atau orang yang kita benci karena telah menyakiti hati, kita tidak menyapanya.


Banyak hal yang kita dapatkan saat tersenyum :
- Wajah tidak cepat keriput, sebuah survey membuktikan bahwa orang yang hidup dibawah tekanan/sentres akan menarik sekitar +-32 otot wajah dan akibatnya garis-garis ketuaan akan cepat muncul dibandingkan orang yang selalu tersenyum. JADI, AYO YANG MAU TETAP AWET MUDA, RESEPNYA GAMPANG TERSENYUMLAH ! Tapi jangan senyum-senyum sendiri loh, nanti dikira orang gila he..he…
- Dengan tersenyum, kita sedang membuka jalur komunikasi pada orang tersebut. Survey membuktikan 85% kesuksesan seseorang ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikasi.
- Dengan tersenyum, menandakan kita orang yang terbuka akan orang lain dan siap menerima input dari dunia luar.
- Menandakan bahwa orang ini tipikal optimis dan siap menghadapi tantangan.
- Masalah seberat apapun tidak akan mampu melemahkan orang ini, karena sumber sukacitanya bukan berasal dari luar tapi dari dalam dirinya.


AMSAL 17:22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” 

Firman TUHAN di atas mengatakan bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur, kenapa bukan obat dokter, terapi atau hiburan ? Tapi dikatakan hati. Hati adalah bagian yang termurni dari seorang manusia. Hati adalah organ tubuh yang pertama kali terbentuk saat janin mulai terbentuk. Penampilan dapat dimanipulasi tapi hati tidak ada yang dapat memanipulasinya. Saat hati kita diliputi kasih, sukacita, damai sejatera, pendamai, itu akan memancar keluar melalui diri anda, dan itu tidak dapat ditutup-tutupi. Tapi coba bila hati anda sedang diliputi kekecewaan, kepahitan, kemarahan, maka hal itu akan tercermin melalui hidup anda juga.

Saat di SMA saya memiliki seorang rekan yang kehidupannya cukup memprihatikan, bagaimana tidak ? Mamanya harus banting tulang mencari nafkah bagi keempat anaknya sedangkan papanya luntang lantung tidak keruan. Bangun siang dan harus sudah disiapkan makan, bila tidak dipenuhi maka dia akan marah-marah. Saat ditanyakan kenapa papanya bersikap seperti itu, rekan saya ini bercerita bahwa 3 tahun lalu papanya di PHK dan sekarang menganggur. Sudah coba kesana kemari mencari pekerjaan tapi tidak ada yang mau menerima karena faktor usia. Melalui kasus ini, saya belajar bahwa orang yang sudah tidak memiliki semangat hidup, dia sudah tidak memperdulikan dirinya atau lingkungannya. Dia hanya hidup untuk diri sendiri dan kesenangan dirinya. Dan orang yang seperti ini adalah seperti orang mati selagi hidup. Akibatnya dia hanya akan menjadi pembuat masalah dan menghisap energi kebahagiaan di sekitarnya. 

ORANG YANG KUAT ADALAH ORANG YANG MEMILIKI PENGHARAPAN

TERSENYUM ADALAH SALAH SATU ALAT KOMUNIKASI YANG TERMURAH 

Ini adalah kutipan puisi dari seorang rekan :


SEKALI TERSENYUM, CURIGA HILANG
DUA KALI TERSENYUM, JADI SAHABAT
TIGA KALI TERSENYUM, HATI PENUH DAMAI
EMPAT KALI TERSENYUM, BEBAN JADI RINGAN
LIMA KALI TERSENYUM, REJEKI DATANG
ENAM KALI TERSENYUM, KELUARGA RUKUN
TUJUH KALI TERSENYUM, ………………
 

Hidup di jaman ini, bukanlah hidup yang nyaman. Konflik demi konflik, krisis demi krisis melanda seluruh dunia. Bila kita menyikapi dengan emosi, kita akan terbawa arus dan ikut menjadi setres. Mari kita sikapi perubahan jaman ini dengan hati yang tenang dan tetap berharap pada TUHAN.
Mulailah hari dengan tersenyum dan ucapan syukur kepada TUHAN, maka TUHAN yang adalah sumber kekuatan akan memberikan semangat yang baru kepadamu.

TUHAN memberkati ! (lies)

Tidak ada komentar: