Selasa, Maret 29, 2011

MENANGKAP RUBAH-RUBAH KECIL YANG MERUSAK

Sumber: LEORNARO SYAMSURI 

Seringkali kita menganggap sepele persoalan-persoalan atau perkara-perkara kecil  di dalam hidup kita, baik dalam rumah tangga, pekerjaan, bahkan pelayanan. Terlalu sering perhatian kita terpusat pada perkara besar dan melupakan perkara kecil, padahal perkara kecil itu akan menjadi besar dan berakibat fatal bila dibiarkan begitu saja. 

KIDUNG AGUNG 2:15, “Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!”


Ada 3 kunci penting dari ayat diatas, yaitu :
a.     KEBUN ANGGUR
Kebun anggur menggambarkan seluruh aspek kehidupan kita meliputi keluarga, anak, relasi, keluarga besar, pekerjaan, rumah tangga, kehidupan sosial, masa depan, bisnis, kesehatan, kehidupan pribadi, pelayanan, generasi keturunan, etc.

Masing-masing kepada setiap kita telah dipercayakan oleh TUHAN untuk menggarap kebun anggur, bagaimana cara kita merawat dan membesarkannya  tergantung kita. Apakah kita akan dengan telaten memeliharanya dengan memberikan pupuk, penyinaran yang cukup, membersihkannya dari hama, ataukah kita hanya menabur dan membiarkannya begitu saja, itu adalah pilihan kita.

Satu hal yang tidak boleh kita lupa, setiap orang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing di hadapan TUHAN dan manusia. 

GALATIA 6:5, “Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.”

b.     RUBAH-RUBAH
Rubah adalah binatang liar yang suka merusak hasil panen, secara rohani berbicara mengenai karakter/kebiasaan buruk yang bisa merusak  kehidupan rohani dan lahiriah. Ayat di atas menceritakan ada lebih dari satu rubah, ini berarti ada karakter-karakter buruk dalam diri kita, yang tanpa sadar seringkali kita mengabaikannya dan menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah dan wajar sebagai manusia. Misal : melanggar lalu lintas, suka berbohong, manipulasi keuangan, tidak disiplin waktu, mencuri waktu jam kerja, membolos, tidak menepati janji dan mengemukakan berbagai macam alasan untuk membela diri. Hal-hal kecil inilah yang seringkali tidak kita sadari dan membiarkannya sebagai sesuatu yang lumrah, padahal secara diam-diam karakter buruk ini sedang menggerogoti kita dari dalam dan sedikit demi sedikit menghancurkan persendian rohani dan akhirnya merembet ke dalam kehidupan lahiriah kita.

Sifat rubah :
·         Mampu beradaptasi dalam segala musim dan lingkungan
·         Bergerak secara diam-diam dan hanya meninggalkan jejak
·         Gesit
·         Memiliki 3 kekuatan : penciuman, pendengaran dan penglihatan yang tajam
·         Kuat
·         Misterius
·         Pemburu ulung
·         Ahli dalam strategi, 2 cara yang digunakan adalah memecah perhatian dan menebar teror ketakutan
·         Lihai dalam menarik perhatian mangsa
·         Seorang pemburu yang galak dan tidak kenal takut

                Bila kita membiarkan karakter buruk itu tetap ada di dalam diri kita, itu artinya kita sedang membiarkan pintu kehidupan kita terbuka lebar. Dan itu artinya kita sedang mengundang pencuri untuk masuk dan mengobrak-abriknya. Karakter buruk adalah senjata ampuh bagi si iblis untuk masuk dan mengobok-obok kehidupan kita.

YOH 10:10a, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan.”


c. BENIH YANG SEDANG BERBUNGA
Benih yang berbunga berbicara, mengenai karakter-karakter ilahi yang mulai tumbuh di dalam hidup kita. Dan rubah HANYA TERTARIK (catat dan camkan ini !!) pada benih yang berbunga bukan pada buah yang sudah masak atau sudah kuat. Rubah tidak tertarik pada orang KRISTEN agamawi yang datang seminggu sekali ke gereja atau formalitas belaka. Tapi rubah HANYA TERTARIK, pada orang KRISTEN yang sedang bertumbuh di dalam kedewasaan.

Persoalan-persoalan kecil akan lebih cepat merusak kehidupan rohani seseorang yang sedang berada dalam proses pertumbuhan. Kita harus ber-HATI-HATI ketika kita mulai aktif dalam pelayanan, mulai sungguh-sungguh di dalam TUHAN. Saat itu rubah-rubah mulai menyerbu masuk dan mencoba merusak “kebun anggur” kita yang sedang berbunga. Rubah-rubah itu tidak akan membiarkan kebun anggur kita berbuah, dewasa, besar dan kuat.


4       EKOR RUBAH YANG MERUSAK KEHIDUPAN
1.       LIDAH dan BIBIR
AMSAL 18:21, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”
AMSAL 10:19-21, “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya. Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.”
AMSAL 25:11, “Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak

Contoh kasus :
*      suka obral janji
*      Suka gossip, membicarakan kelemahan dan kekurangan orang lain termasuk pemimpin
*      Berkata-kata kasar dan menghina orang lain
*      Mengucapkan kutuk, sumpah serapah
*      Dipergunakan untuk hal-hal yang najis, misal : merokok, narkoba, minuman keras, oral sex
*      Mengeluh tentang penyakit



Tanggung jawab kita sebagai pendoa syafaat adalah :
a.       Penjaga rahasia
Semakin banyak bicara, semakin banyak pelanggaran karena kita bisa terpancing untuk mengungkapkan rahasia yang seharusnya kita simpan.  Sebagai seorang pendoa syafaat, tugas kita adalah sebagai penjaga rahasia.  Kita harus menjadi orang yang dapat dipercaya untuk menyimpan rahasia orang lain, dan hanya menyampaikan pada orang yang berkepentingan seperti otoritas di atas kita.  

b.      Menggembalakan
Menjadi pendoa syafaat bukan hanya berdoa saja, tapi juga menggembalakan orang-orang yang kita temui melalui perkataan kita. TUHAN memakai mulut kita, untuk menyampaikan isi hati TUHAN kepada orang tersebut. Karena itu, kita harus berhikmat, penuh kehati-hatian  dalam menegur seseorang, jangan menggunakan emosi, tapi harus lemah lembut dengan berdasarkan kasih ilahi. Kalaupun harus disampaikan dengan tegas dan keras, sampaikan tapi tetap harus berada dalam koridor  yang benar. Karena tujuan utama menegur adalah untuk memperbaiki kelakuan dan BUKAN menyerang pribadi yang bersangkutan.   

c.       Membangun
EFESUS 4:29, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.”
Di manapun kita berada akan selalu berada dalam satu komunitas, entah itu di pasar, di tempat kerja, di gereja, di sekolahan. Gunakan perkataan kita hanya untuk membangun dan untuk memberitakan injil. Bila kita sering mengucapkan perkataan negative, tanpa kita sadari sebenarnya kita sedang buka celah dan mengundang roh-roh negative lainnya untuk datang dan tinggal menetap dalam kehidupan kita.
Oleh karena itu jangan heran, bila kelak di kemudian hari, kita akan menuai kehidupan yang penuh dengan kesulitan dan kesusahan. 

d.      Menerobos
DOA ORANG BENAR BESAR KUASA-NYA. Seorang pendoa syafaat memiliki akses khusus untuk masuk ke tahta ALLAH BAPA.  Melalui kuasa perkataan yang profetik, kita akan mampu menembus kubu-kubu pertahanan musuh, menghancurkan pintu-pintu gerbang dan merebut kemenangan atas orang-orang, kota, bangsa dan negara.


Cara menangkap rubah lidah dan bibir  yaitu :
a.       Mengganti “gelombang frekuensi” di dalam diri
b.      Menghidupi sistem nilai yang kita pahami (1 PET 4:11)
c.       Mengendalikan diri (1 KOR 9:27, YAK 3:2)



2.     PEMBOROSAN
AMSAL 21:20, “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.”
HAL yang tanpa sadar sering kita boroskan yaitu : waktu, uang, tenaga.
Yang menentukan kondisi keuangan kita bukanlah seberapa besar uang yang kita dapatkan, tapi seberapa bijak kita mengelola uang yang sudah ada, untuk membiayai pos-pos pengeluaran. Jangan sampai besar pasak daripada tiang, apalagi sampai hutang kartu kredit. Yang menentukan rasa cukup adalah kita sendiri, bukan lingkungan atau orang lain.

Ciri-ciri orang boros yaitu :
*      Tidak menghargai berkat atau sumber yang berasal dari TUHAN (YOH 6:12-13)
*      Mengikuti gaya hidup konsumerisme ( 1 TIM 6:6, LUK 3:14, AMSAL 25:16)
*      Hidup sembrono, cenderung mengikuti kata hati dan tidak bertanggungjawab (LUK 15:13)
*      Hidup gaya/ royal  (PEKH 2:10, ROMA 12:3)
*      Tidak memiliki prioritas yang benar (MATIUS 6:33) à tidak menabung untuk masa depan


Cara menangkap rubah pemborosan yaitu :
a.       Berfikir sebelum membeli
b.      Hindari pusat perbelanjaan dan toko-toko
c.       Jangan membandingkan dengan orang lain atau keluarga lain
d.      Hargai uang dan harta anda sebagai titipan TUHAN


3.     KELAMBANAN DAN KEMALASAN
Dunia berputar dan bergerak dengan cepat, apa yang baru hari ini, besok lusa sudah menjadi barang yang ketinggalan zaman. Bila orang-orang dunia bergerak dengan cepat seirama dengan perubahan zaman, tapi anak-anak TUHAN ketinggalan di belakang. Kita terlanjur hidup dalam zona nyaman, merasa cukup tinggal di dalam hadirat TUHAN, merasa cukup dengan berkat TUHAN yang standart dan LUPA  bahwa TUHAN menyediakan perkara yang lebih besar dan lebih dahsyat lagi bagi kita. 

Hal ini harus kita waspadai, terutama bagi kita sebagai pendoa syafaat, karena kita orang-orang yang berdiri di menara penjagaan yang bertugas untuk mengawasi perubahan demi perubahan yang terjadi. Mau tidak mau, kita harus melangkah 1 langkah lebih maju dari orang lain. Kita harus senantiasa meng-upgrade diri melalui teknologi, bacaan rohani, informasi terbaru, pewahyuan profetik, belajar akan hal-hal yang baru.
Kelambanan dan kemalasan akan membuat kita miskin dan akhirnya merusak seluruh sendi kehidupan kita. 

AMSAL 18:9, “Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.”


Ciri-ciri orang yang lamban dan malas yaitu :
a.       Tidak menyukai kerja keras (AMSAL 6:10-11, 20:4)
b.      Menipu diri sendiri (AMSAL 26:16)
c.       Tidak pernah bekerja tuntas/bertanggung jawab (Amsal 12:27, 24:30-31, PENKH 10:18)
d.       Menyia-nyiakan waktu dan kesempatan (MATIUS 25:26)
e.      Menghambat dan merugikan berbagai pihak  (AMSAL 15:19)
f.        Bingung dan ragu (AMSAL 22:13)
g.       Hidup dalam angan-angan dan mimpi (AMSAL 13:4, 21:25)


Cara menangkap rubah kelambanan dan kemalasan yaitu :
a.       Disiplin
b.      Jangan suka menunda-nunda tugas
c.       Kerja keras
d.      Bekerja di atas rata-rata


4.     KEBEBALAN
Orang yang bebal à bodoh, sukar mengerti, tidak cepat tanggap
Orang yang seperti ini akan sulit berubah untuk memperbaiki dirinya sendiri, sekalipun sudah diikut sertakan dalam sekolah dan pelatihan, tetap tidak berubah dan tidak mengalami kemajuan yang signifikan.
Rubah kebebalan ini, paling banyak memangsa anak-anak TUHAN, karena dia bergerak dengan sangat halus dan terselubung sehingga tidak mudah di deteksi dengan cepat. Contohnya : orang-orang yang sudah lama pelayanan, merasa diri lebih senior, hebat, rohani  dan tidak perlu lagi dikoreksi atau ditegur apalagi bila yang menegurnya adalah bawahan atau yang masih muda rohani. Akibatnya, bukan hanya dirinya yang mengalami stagnasi, tapi juga menghambat orang-orang di bawahnya untuk bergerak naik.

Ciri orang bebal yaitu :
a.       Tidak suka dan tidak mudah diajar
*      Lebih suka menuruti bisikan dan kemauan dirinya sendiri (YEHZ 13:3)
*      Lebih suka membeberkan isi hatinya (AMSAL 18:2, YESAYA 32:6)
*      Lebih suka mengerjakan apa yang BIASA dikerjakan dan TIDAK INGIN BERUBAH
*      Rohnya tumpul dan tidak dapat mengerti kebenaran (EFESUS 4:17-19)
*      Suka menyakiti orang lain melalui sikap dan perkataan (AMSAL 17:25)
*      Suka mendatangkan bencana bagi dirinya dan orang lain (AMS 19:13, 2 TIM 2:23)
b.      Bodoh dan suka bertindak bodoh (AMSAL 3:5)
c.       Tidak dapat mengendalikan diri (AMSAL 29:11)
d.      Mencampuri urusan orang lain (YER 17:11. YOH 21:22)
e.      Tidak dapat diandalkan (AMS 26:6-9)
f.        Sering sakit hati dan iri hati (AYUB 5:2)
g.       Tidak mengerti rancangan, pekerjaan dan keberadaan TUHAN (MAZ 14:1, 92:6-7)


Cara menangkap rubah kebebalan yaitu :
a.       Dibutuhkan mentor atau bapa rohani yang kuat
b.      Kedisiplinan dan pembentukan
c.       Menjaga dan memelihara hati dengan penuh kewaspadaan
d.      Membangun dan mengembangkan manusia roh

Untuk mengatasi ke-4 rubah ini, jalan satu-satunya adalah merelakan diri kita untuk dibongkar habis-habisan oleh TUHAN sampai tidak ada  yang tersisa. Karena bila kita masih menyisakan 1 ekor rubah, sekalipun rubah anaknya. Lambat laun rubah itu akan beranak pinang dan kembali menguasai seluruh kebun anggur kita.  MARI, berikan hatimu untuk TUHAN sepenuhnya !!


With a warm love form GOD ! (lyn -28032011)