Written by: liesye herlyna
GALATIA 5:22-25, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,”
Suatu hari adik datang ke rumah beserta keluarganya. Karena sesuatu hal dia ribut dengan mama, sampai akhirnya dia tidak mau datang ke rumah lagi. Sampai beberapa minggu, dia tidak mau datang kerumah. Situasi seperti ini membuat saya berada dalam posisi sulit, di satu sisi orangtua di satu sisi adik. Sampai ROH KUDUS menegur saya untuk menghubunginya dan menjadi mediator.
Mula-mula saya komplain sama TUHAN “TUHAN, ini kan urusan mama dan adik, kenapa saya harus ikut campur.” TUHAN berbicara pada saya, “ Kamu adalah kakaknya, dan dia adalah adikmu. Kalian adalah satu keluarga, masakan satu keluarga terbagi-bagi. Bagaimana mungkin kamu bisa membiarkan masalah ini berlarut-larut.”
Pikiran saya mulai jalan “Waduh, TUHAN kan tahu karakter adik saya seperti apa, jangan-jangan malah saya yang kena marah.” Saya sangat mengenal karakternya karena kami di didik dengan latar belakang keluarga yang keras. Tidak pernah ada yang mau minta maaf duluan, kalau pun berdamai itu karena ada sesuatu hal yang memaksa kami buka mulut he…he… Tapi TUHAN tetap memaksa saya untuk melakukannya. Akhirnya saya mengirim sms kepadanya dan tanggapannya sungguh tidak mengenakkan. Hati saya sempat panas juga, orang bermaksud baik koq malah ditanggapi seperti itu. Saat itu saya memutuskan tidak akan menelepon lagi.
Tiga hari kemudian, TUHAN menyuruh saya untuk menghubungi lagi, bukan melalui sms tapi harus ditelepon. Menurut anda, apakah saya diterima baik ?
TIDAK, jawabannya tetap ketus. Sempat hampir emosi juga tapi saya belajar memposisikan diri sebagai YESUS. Bila YESUS diposisi saya apa reaksinya, bila YESUS dicaci maki apa reaksinya. Puji TUHAN, saya menjadi tenang dan menjawabnya dengan hikmat TUHAN. Selang beberapa hari kemudian, tiba-tiba adik saya datang beserta keluarganya dan keluarga kami dipulihkan seperti sedia kala. HALELUYAH !!
Melalui perkara ini, TUHAN mendidik saya untuk rendah hati, tidak masalah siapa yang memulai duluan atau siapa yang salah. Yang kedua adalah seburuk apapun adik/kakak/orangtua kita mereka tetap adalah bagian dari diri kita, karena kita telah ditempatkan menjadi satu keluarga dan terikat oleh darah.
Demikian pula anda dan saya, kita adalah satu tubuh didalam YESUS KRISTUS, saat ada anggota tubuh yang sakit, bagian yang lain pun turut merasakannya. Saat timbul perselisihan antar anggota jemaat, siapa yang sadar duluan, ambillah tindakan untuk memulai konsiliasi, jangan biarkan perselisihan menjadi akar perpecahan yang akan merusak keutuhan jemaat KRISTUS.
Saat kita sudah tahu kebenaran FIRMAN, TUHAN menuntut kita untuk menjadi pelaku. Bukan hanya sebagai pendengar tapi benar-benar mempraktekkannya sehingga orang-orang dapat melihat KRISTUS hidup dalam diri kita.
Melalui perkara ini, TUHAN mendidik saya untuk rendah hati, tidak masalah siapa yang memulai duluan atau siapa yang salah. Yang kedua adalah seburuk apapun adik/kakak/orangtua kita mereka tetap adalah bagian dari diri kita, karena kita telah ditempatkan menjadi satu keluarga dan terikat oleh darah.
Demikian pula anda dan saya, kita adalah satu tubuh didalam YESUS KRISTUS, saat ada anggota tubuh yang sakit, bagian yang lain pun turut merasakannya. Saat timbul perselisihan antar anggota jemaat, siapa yang sadar duluan, ambillah tindakan untuk memulai konsiliasi, jangan biarkan perselisihan menjadi akar perpecahan yang akan merusak keutuhan jemaat KRISTUS.
Saat kita sudah tahu kebenaran FIRMAN, TUHAN menuntut kita untuk menjadi pelaku. Bukan hanya sebagai pendengar tapi benar-benar mempraktekkannya sehingga orang-orang dapat melihat KRISTUS hidup dalam diri kita.
TUHAN memberkati ! (lies - 171108)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar