Written by: liesye herlyna
Seluruh dunia saat ini sedang mengalami krisis yang luar biasa hebat, bahkan disebutkan sebagai badai ekonomi. Bayangkan saja, AMERIKA sebagai sebuah negara super power, sebuah negara yang menjadi trendsetter bagi negara lain dimana pendapatnya saat mempengaruhi keberadaan negara lain, sekarang sedang meluncur deras ke jurang kehancuran.
Sebuah negara yang dibangun dari kesombongan diri manusia sekarang mulai ditunggang- langgangkan oleh TUHAN. Keadaan ini, bukan hanya berimbas pada negara-negara maju lain seperti CHINA atau JEPANG tapi juga sangat mempengaruhi negara ke-3 yang sebagian besar export importnya, ditujukan pada negara-negara tersebut termasuk INDONESIA.
Masalah ekonomi sangat memegang peranan penting dalam suatu negara. Tanpa kestabilan ekonomi dapat dipastikan negara tersebut tidak akan berkembang dan penuh dengan konflik. Sejak krisis moneter 1997, kondisi INDONESIA belumlah pulih benar. Bila tahun 1997 angka penderita setress meningkat tajam sekitar 20%-30%, diperkirakan tahun ini makin meningkat (survey membuktikan red).
Yang namanya krisis tidak pandang bulu, suku dan agama, warna kulit dan jenis kelamin, semua orang akan mengalaminya.
Termasuk orang Kristen yang percaya penuh kepada YESUS atau setengah percaya. Jangan anda berfikir karena anda orang KRISTEN pasti tidak akan mengalami goncangan atau berfikir bahwa TUHAN akan membebaskan segala hambatan dan rintangan di jalan anda. Sehingga anda bisa hidup santai, menikmati kemewahan dunia, diberkati, semua usaha lancar, keluarga damai, anak-aak cantik dan pintar, pasangan cantik/ganteng, etc.
TIDAK !!!
Sekalipun anda orang percaya, setengah percaya atau bahkan tidak percaya kepada YESUS, tetap akan mengalami masalah-masalah dan konflik dalam kehidupan ini. Karena semua itu adalah bagian dari kehidupan manusia dan itu semua adalah proses yang harus kita lewati.
Saya banyak belajar dari seorang bayi, saat belajar jalan, dia akan mengalami jatuh beberapa kali, tapi hal itu tidak membuat dia kapok. Dia akan menangis sebentar (atau mungkin tidak menangis seperti keponakanku), berdiri lagi dan mulai melangkah kembali. Jatuh lagi, bangkit lagi, jatuh lagi, bangkit lagi demikian seterusnya sehingga mampu berdiri dan berjalan dengan benar. Bagi si bayi, berjalan merupakan masalah yang harus dia hadapi. Si bayi harus memutuskan apakah dia akan menghadapinya dengan konsekuensi jatuh beberapa kali dan akhirnya bisa berjalan dengan benar atau memutuskan untuk tidak menghadapinya dengan konsekuensi tidak bisa berjalan selamanya. Bersyukurlah, bayi-bayi tidak banyak mendengar hal-hal dari luar dan memutuskan yang terbaik bagi dirinya dengan menghadapi setiap masalah.
Bila saat menjadi balita, kita sedemikian kuatnya menghadapi masalah, kenapa setelah dewasa kita menjadi orang-orang cengeng dan putus asa sehingga tidak mampu menghadapi setiap masalah yang ada????
Hal ini tak lain dan tak bukan, karena kita mengukur segala sesuatu berdasarkan kekuatan sendiri, menilai sebuah pekerjaan/masalah berdasarkan kemampuan dan logika kita untuk menyelesaikannya. Bukan lagi berdasarkan pada kekuatan dan keajaiban TUHAN. Keberadaan diri kita jadi ditentukan oleh keadaan jaman, akibatnya kita menjadi orang-orang yang rapuh dan mudah di ombang ambingkan. Orang-orang seperti ini dikategorikan sebagai orang yang tidak percaya. Orang setengah percaya, masuk ke dalam kategori tidak percaya. Karena di dalam TUHAN tidak ada zona abu-abu.
Inilah perbedaan antara orang yang percaya kepada TUHAN dengan orang yang setengah percaya alias tidak percaya. LUKAS 6:46-49 dan MATIUS 7:24-27
Seluruh dunia saat ini sedang mengalami krisis yang luar biasa hebat, bahkan disebutkan sebagai badai ekonomi. Bayangkan saja, AMERIKA sebagai sebuah negara super power, sebuah negara yang menjadi trendsetter bagi negara lain dimana pendapatnya saat mempengaruhi keberadaan negara lain, sekarang sedang meluncur deras ke jurang kehancuran.
Sebuah negara yang dibangun dari kesombongan diri manusia sekarang mulai ditunggang- langgangkan oleh TUHAN. Keadaan ini, bukan hanya berimbas pada negara-negara maju lain seperti CHINA atau JEPANG tapi juga sangat mempengaruhi negara ke-3 yang sebagian besar export importnya, ditujukan pada negara-negara tersebut termasuk INDONESIA.
Masalah ekonomi sangat memegang peranan penting dalam suatu negara. Tanpa kestabilan ekonomi dapat dipastikan negara tersebut tidak akan berkembang dan penuh dengan konflik. Sejak krisis moneter 1997, kondisi INDONESIA belumlah pulih benar. Bila tahun 1997 angka penderita setress meningkat tajam sekitar 20%-30%, diperkirakan tahun ini makin meningkat (survey membuktikan red).
Yang namanya krisis tidak pandang bulu, suku dan agama, warna kulit dan jenis kelamin, semua orang akan mengalaminya.
Termasuk orang Kristen yang percaya penuh kepada YESUS atau setengah percaya. Jangan anda berfikir karena anda orang KRISTEN pasti tidak akan mengalami goncangan atau berfikir bahwa TUHAN akan membebaskan segala hambatan dan rintangan di jalan anda. Sehingga anda bisa hidup santai, menikmati kemewahan dunia, diberkati, semua usaha lancar, keluarga damai, anak-aak cantik dan pintar, pasangan cantik/ganteng, etc.
TIDAK !!!
Sekalipun anda orang percaya, setengah percaya atau bahkan tidak percaya kepada YESUS, tetap akan mengalami masalah-masalah dan konflik dalam kehidupan ini. Karena semua itu adalah bagian dari kehidupan manusia dan itu semua adalah proses yang harus kita lewati.
Saya banyak belajar dari seorang bayi, saat belajar jalan, dia akan mengalami jatuh beberapa kali, tapi hal itu tidak membuat dia kapok. Dia akan menangis sebentar (atau mungkin tidak menangis seperti keponakanku), berdiri lagi dan mulai melangkah kembali. Jatuh lagi, bangkit lagi, jatuh lagi, bangkit lagi demikian seterusnya sehingga mampu berdiri dan berjalan dengan benar. Bagi si bayi, berjalan merupakan masalah yang harus dia hadapi. Si bayi harus memutuskan apakah dia akan menghadapinya dengan konsekuensi jatuh beberapa kali dan akhirnya bisa berjalan dengan benar atau memutuskan untuk tidak menghadapinya dengan konsekuensi tidak bisa berjalan selamanya. Bersyukurlah, bayi-bayi tidak banyak mendengar hal-hal dari luar dan memutuskan yang terbaik bagi dirinya dengan menghadapi setiap masalah.
Bila saat menjadi balita, kita sedemikian kuatnya menghadapi masalah, kenapa setelah dewasa kita menjadi orang-orang cengeng dan putus asa sehingga tidak mampu menghadapi setiap masalah yang ada????
Hal ini tak lain dan tak bukan, karena kita mengukur segala sesuatu berdasarkan kekuatan sendiri, menilai sebuah pekerjaan/masalah berdasarkan kemampuan dan logika kita untuk menyelesaikannya. Bukan lagi berdasarkan pada kekuatan dan keajaiban TUHAN. Keberadaan diri kita jadi ditentukan oleh keadaan jaman, akibatnya kita menjadi orang-orang yang rapuh dan mudah di ombang ambingkan. Orang-orang seperti ini dikategorikan sebagai orang yang tidak percaya. Orang setengah percaya, masuk ke dalam kategori tidak percaya. Karena di dalam TUHAN tidak ada zona abu-abu.
Inilah perbedaan antara orang yang percaya kepada TUHAN dengan orang yang setengah percaya alias tidak percaya. LUKAS 6:46-49 dan MATIUS 7:24-27
A. ORANG PERCAYA = orang bijak
1. DATANG, DENGAR DAN LAKUKAN
Saat kita menghadapi masalah, tindakan apa yang akan kita lakukan. Apakah kita segera panik dan segera mencari orang-orang yang bisa menolong kita. Ataukah kita cepat-cepat datang kepada TUHAN dan berdiam diri dihadapanNYA ?
Respon terhadap suatu masalah, menandakan sampai sejauh mana kepercayaan orang ini terhadap pribadi yang dia percayai mampu menyelesaikan masalahnya. Misal: saat anda butuh uang untuk bayar utang, dalam pikiran anda sudah ada bayangan si A, si B, si C yang diperkirakan bisa menolong anda. Saat anda difitnah, anda segera mencari pembelaan dari orang-orang di sekitar anda. Itu artinya anda lebih mempercayai manusia untuk menyelesaikan masalah anda daripada TUHAN. Padahal tanpa TUHAN, semua masalah itu tidak akan menjadi beres bahkan mungkin akan menjadi semakin besar.
Mari kita belajar dari nabi DAUD, saat masalah datang, dia lari mendahului orang lain untuk datang mencari TUHAN. Dia tidak memperdulikan orang di sekitarnya berkata negative tentang dirinya, tapi yang dia tahu bahwa dia sedang menyukakan hati TUHAN nya. Dan dia percaya bahwa TUHAN yang dia sembah adalah ALLAH yang HIDUP dan PERKASA.
2. MENDIRIKAN RUMAH
AMSAL 24:3-4, “Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.”
Manusia adalah rumah-rumah rohani tempat dimana seharusnya ROH ALLAH tinggal. Saat kita mengizinkan ROH ALLAH tinggal dan menguasia hidup kita, kita akan dibawanya kepada kesempurnan hidup di dalam KRISTUS.
Ada sebuah pemeo yang mengatakan “Bila kita hendak mengetahui karakter seseorang cobalah tengok rumahnya terutama kamarnya (tapi yang tanpa ada pembantunya loh), bila kamarnya rapi maka tipikal orangnya rajin, cekatan, bila kamarnya berantakan maka tipikal orang itu jorok, semau gue, ceroboh. Melalui keadaan dan penataan isi rumah, kita dapat mengetahui selera penghuninya.
Demikian juga dengan rumah rohani kita, bila diisi dengan kasih, sukacita, kedamaian, kerendahan hati, kesabaran, standar hidup yang excellent, integritas, ketekunan, akan membuat diri kita memiliki nilai jual yang tinggi. maka itu akan tercermin keluar dan orang-orang bisa melihat Rumah adalah sebuat tempat dimulainya pendidikan kehidupan, dari situlah akan kelihatan apakah dimunculkan manusia-manusia yang berkualitas atau tidak. Yang kan kita bahas disini bukan “rumah” yang sebata bangunan fisik, tapi mengarah kepada kehidupan masing-masing sebagai seorang pribadi.
Ada sebuah pemeo yang mengatakan “Bila kita hendak mengetahui karakter seseorang cobalah tengok rumahnya terutama kamarnya (tapi yang tanpa ada pembantunya loh), bila kamarnya rapi maka tipikal orangnya rajin, cekatan, bila kamarnya berantakan maka tipikal orang itu jorok, semau gue, ceroboh. Melalui keadaan dan penataan isi rumah, kita dapat mengetahui selera penghuninya.
Demikian juga dengan rumah rohani kita, bila diisi dengan kasih, sukacita, kedamaian, kerendahan hati, kesabaran, standar hidup yang excellent, integritas, ketekunan, akan membuat diri kita memiliki nilai jual yang tinggi. maka itu akan tercermin keluar dan orang-orang bisa melihat Rumah adalah sebuat tempat dimulainya pendidikan kehidupan, dari situlah akan kelihatan apakah dimunculkan manusia-manusia yang berkualitas atau tidak. Yang kan kita bahas disini bukan “rumah” yang sebata bangunan fisik, tapi mengarah kepada kehidupan masing-masing sebagai seorang pribadi.
3. MENGGALI DALAM-DALAM
YESAYA 61:3b, “supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.”
Suatu hari air di rumah tidak mengalir hingga terpaksa kami memanggil orang untuk membuat jet pup. Saat penggalian itu dilakukan bukan main kotornya, penuh lumpur, pasir, batu kerikil, batu cadas. Pada kedalaman 15 meter air mulai mengalir keluar, tapi si penggali mengatakan bahwa air ini hanya resapan dari atas jadi bila musim kemarau datang akan mengalami kekeringan juga. Penggalian terus dilakukan sampai kedalaman 25 meter air tapi ternyata si penggali itu bilang air yang dihasilkan masih belum bagus, hingga akhirnya di kedalaman 35 meterlah sumber mata air itu ditemukan. Sampai sekarang, walaupun musim kemarau, rumah kami tidak pernah mengalami kekurangan air.
Firman TUHAN di atas mengatakan bahwa anda dan saya adalah pohon tarbantin kebenaran “tanaman TUHAN”. Dalam sebuah buku ensiklopedia, dikatakan bahwa pohon tarbantin adalah sebuah pohon yang tumbuh di daerah gersang dan sangat kering, pohon ini dapat tumbuh sangat tinggi dan menjadi tempat bernaung segala hewan dan burung-burung (kalau di daerah tropis dapat kita samakan dengan pohon beringin red). Hal yang luar biasa dari tanaman ini, akarnya akan menjulur jauh ke dalam tanah mencapai 20-35 meter untuk mencari sumber-sumber mata air. Sumber mata air inilah yang menyuplai sari makanan yang dibutuhkan.
Demikian juga dengan kita sebagai anak-anak TUHAN, kita harus mengakar kuat di dalam TUHAN dengan melakukan seluruh kebenaran FIRMAN TUHAN. Bukan hanya melakukan yang menyukakan hati kita saja, tapi seluruhnya harus kita lakukan tanpa terkecuali.
Hal ini penting sekali, supaya anda tidak mudah diombang-ambingkan dengan rupa-rupa pengajaran yang dihembuskan oleh dunia dan seolah-olah itu kebenaran atau anda menjadi berpindah agama karena masalah teman hidup. Hanya datang ibadah hari minggu saja itu tidak cukup, menjadi pengerja saja tidak cukup, menjadi pendeta saja tidak cukup, bila anda tidak memiliki kebenaran yang sejati.
Bila waktu anda disibukkan dengan pelayanan ini dan itu, seolah-olah sedang melayani TUHAN dan tanpa disadari rohani anda mengalami mengalami masa kekeringan karena jauh dari sumber mata air itu. BERTOBATLAH !! Anda hanya akan menjadi orang KRISTEN daging dan bukan KRISTEN roh !!
4. MELETAKKAN DASAR DI ATAS BATU
Agama adalah sarana manusia untuk mencari ALLAH dan itu bukan kebenaran sejati. Makanya tak heran, banyak orang yang mengaku KRISTEN tapi saling baku hantam, gontok-gontokan, mempertahankan aliran, etc. Kebenaran sejati adalah saat anda percaya dengan iman bahwa YESUS adalah TUHAN dan JURU SELAMAT di dalam hidup anda dan hanya YESUS yang akan menuntun anda kepada seluruh kebenaran itu. PERCAYALAH !!
Ketika anda menyadari bahwa hanya melalui YESUS keselamatan itu ada dan kehidupan hanya ada di dalamNYA. Dan dengan dasar keyakinan ini, kita meletakkan masa depan kita, pekerjaan kita, keluarga kita, pasangan kita, relationship kita, bisnis kita, etc. KENAPA ? Karena kita percaya bahwa YESUS adalah dasar yang teguh dan tidak akan tergoyahkan oleh apapun juga. YESUS berasal dari kerajaan yang tidak tergoncangkan yaitu KERAJAAN ALLAH.
5. DATANG AIR BAH DAN BANJIR (LUKAS 6: 48b)
DATANG HUJAN, BANJIR DAN AIR BAH (MATIUS 7:25) Di kitab MATIUS dan LUKAS ada beberapa perbedaan, namun intisarinya tetap sama yaitu:
• Masalah, beban, pergumulan pasti datang dalam kehidupan setiap manusia. Tidak terkecuali anak TUHAN, baik orang percaya, setengah percaya atau tidak percaya. Masalah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan seorang manusia, melalui masalah inilah kemampuan berfikir, karakter, kedewasaan dan kemampuan untuk memikul tanggung jawab dibentuk.
• Masalah yang ditanggung oleh anak TUHAN lebih besar dari orang yang tidak mengenal TUHAN. Kita bukan berasal dari dunia ini, kita berasal dari kebenaran, dunia tahu akan itu dan dunia membenci kita. YESUS yang diutus oleh BAPA saja ditolak, apalagi kita anak-anakNYA, tentu akan mengalami hal yang sama juga. Tapi ingat loh, kita dibenci oleh dunia, bukan karena perbuatan bodoh kita tapi karena kita memiliki cara hidup yang berbeda dengan mereka.
• TUHAN tidak pernah menjanjikan bagi kita, untuk bebas dari masalah. Tapi DIA mengatakan bahwa “ Pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kemampuan manusia.” Jadi bila kita merasa tidak mampu mengahadapi masalah dan mulai menyalahkan TUHAN, cobalah check diri kita, apakah kita mulai mengandalkan diri sendiri dan melupakan TUHAN.
• Hasil akhirlah yang akan menentukan apakah kita membangun seluruh kehidupan kita di atas dasar yang teguh yaitu di atas dasar FIRMAN TUHAN. Sekalipun masalah datang silih berganti dan tak habis-habisnya, akan tiba waktunya TUHAN meninggikan kita jauh di atas mereka.
MAZMUR 34:20-21, “Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah.”
B. ORANG TIDAK PERCAYA = orang bodoh
1. BERSERU TAPI TIDAK MELAKUKAN
Suatu hari beberapa orang pendaki memutuskan untuk menaklukkan sebuah gunung yang sangat tinggi. Segala macam perlengkapan, sudah disiapkan sejak awal keberangkatan. Di BASE CAMP 1, kepala team memberitahukan bahwa rute yang akan dilalui oleh mereka licin dan terjal, jadi mereka harus berhati-hati dan benar-benar memperhatikan keadaan di sekitarnya. Di tengah perjalanan, tiba-tiba seekor kelinci melintas di depan salah seorang pendaki dan membuat si pendaki ini lengah. Serta merta dia tergelincir ke sebuah jurang yang sangat curam, untunglah dia masih bisa berpegangan pada ranting-ranting yang tumbuh di tebing jurang.
Rekan-rekannya segera berteriak agar orang ini segera menarik tali yang telah mereka lemparkan ke dalam jurang tersebut. Orang ini menjawab, “Aku tidak mau melepaskan pegangan ini, karena bila aku lepaskan, aku akan terjatuh dan mati di dasar jurang.”
Rekannya berteriak lagi, “Engkau tidak akan mati, ayo ulurkan tanganmu dan raih tali yang telah kami lemparkan tepat di sampingmu.”
“Tidak, aku tidak mau, aku mau salah seorang di antara kalian turun dan menjemput aku disini” sahut orang itu lagi.
“Kami tidak mungkin turun ke bawah sana, karena tanah di sekeliling kami mudah longsor dan kami akan juga ikut jatuh ke dalam dasar jurang itu. Kamulah yang harus bertindak dan kami akan menarikmu dari atas sini.”
“Aku tidak mau, aku akan menunggu”
30 menit, 1 jam, rekan-rekan diatas masih tetap berteriak pada rekan mereka untuk segera menarik talinya tapi orang ini tetap tidak bergeming tetap bersikukuh dengan pendiriannya. Tiba-tiba terdengar jeritan yang menyayat hati dari dasar jurang, tahulah mereka bahwa rekan mereka itu sudah mati di dasar jurang akibat kekerasan hatinya.
Bukankah banyak dari kita seperti pendaki bodoh ini ?
Datang pada TUHAN hanya pada saat ada masalah atau kesulitan dan yang lucunya memaksa TUHAN untuk segera menyelesaikannya dengan cara kita. Tentu saja TUHAN tidak akan menolong. Tuhan akan menolong kita dengan caraNYA dan bukan cara kita, namun seringkali kita menolak pertolongan TUHAN karena tidak sesuai dengan keinginan hati kita, contoh: pendaki bodoh. Pendaki ini mati karena kebodohannya dan bukan mati karena dimakan binatang buas, pendaki ini mati karena dirinya sendiri dan bukan oleh orang lain.
Saat kita berada dalam jurang masalah, kita tidak dapat melihat keadaan di sekeliling kita (persepsi sempit), tapi orang-orang yang ada di atas kita terlebih TUHAN tahu masalah kita, karena mereka memiliki persepsi yang jelas dan DIA menjanjikan pertolongan tepat pada waktuNYA sesuai dengan caraNYA.
2. MENDIRIKAN RUMAH TANPA DASAR YANG BENAR DAN DI ATAS PASIR Setiap mahluk hidup membawa sifat alami yaitu untuk membangun kehidupan, burung-burung membangun sarang untuk tempat berteduh dan bertelur, manusia bekerja untuk membiayai kehidupannya. Siapa anda dan akan menjadi apa anda di masa yang akan datang ditentukan oleh perilaku anda hari ini, bila hari ini anda bermalas-malasan, tidak mau sekolah, hanya bersenang-senang, bergaul dengan narkoba dan pemabuk dapat dipastikan hidup anda akan menjadi seorang pecundang yang kerjanya hanya menjadi trouble maker.
Dunia selalu berubah, apa yang sedang menjadi trend saat ini besok lusa akan berubah dan terus berubah. Bila kita mendasari kehidupan kita seperti ini, mungkin dari penampilan, pakaian, pekerjaan, memilih pasangan itu sama saja seperti sedang mendirikan bangunan di atas pasir. Dan kita menjadi seperti badut-badut yang dipermainkan dunia dan iblis.
3. DATANG BANJIR DAN SANGAT HEBAT KERUSAKAN
Sebenarnya masalah bagi orang fasik datang hanya sesekali dan tidak terus menerus, berbeda dengan anak TUHAN yang datang silih berganti. Badai ekonomi yang terjadi saat ini telah memporak porandakan system ekonomi yang dibangun oleh kesombongan manusia dan banyak orang-orang yang setress.
Salah seorang rekan saya menceritakan bahwa ada salah seorang jemaat di tempatnya mengalami koma 3 minggu setelah menderita kerugian 500 milyar, ada lagi yang tadinya seorang milyuner sekarang malah berbalik hutang 5 milyar dan sekarang dalam kondisi setres berat.
Jadi, bila anda melihat koq orang fasik hidupnya senang dan uangnya berlimpah, sedangkan anda anak TUHAN hidupnya dari dulu tetap sama tidak berubah, makan tahu tempe tahu tempe terus setiap hari sampai bosan. Berhentilah menggerutu, jalanilah kehidupanmu dengan ucapan syukur.
Walaupun kita hanya makan tahu tempe tapi diiringi dengan ucapan syukur dan sukacita, berkat yang akan anda terima jauuuuuuuuuhhhhhhhh lebih besar dari berkat yang orang fasik terimaLihatlah hasil akhir kehidupan mereka dan bandingkan dengan kehidupan anda, pasti sangat jauuuuuuuh berbeda. PERCAYALAH!!
PS:
• Bagaimana kita menyikapi suatu masalah, akan membuktikan apakah kita benar-benar bergantung kepada TUHAN atau tidak.
• Masalah yang ada di sekitar kita, itu adalah bagian dari hidup kita yang tidak terpisahkan dan akan mengikuti kita terus sampai kita meninggalkan dunia ini. Terimalah masalah sebagai tanggung jawab dan bukan beban.
• Kenalilah TUHAN ALLAHmu dengan benar dan percayalah kepadaNYA
• Jadikanlah FIRMAN TUHAN sebagai dasar, saat engkau sedang membangun kehidupanmu
• Hasil akhirlah yang akan membuktikan antara orang yang bijaksana dan orang bodoh
MAZMUR 11:5, “TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.”
BACALAH AMSAL SETIAP HARI SATU PASAL SESUAI TANGGAL SUPAYA ENGKAU TIDAK MENJADI BEBAL
TUHAN memberkati! (lies - 1711008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar