Senin, November 17, 2008

KEUANGAN MERDEKA

Written by: liesye herlyna

Ketika kuhadapi kehidupan ini, jalan mana yang harus kupilih
Ku tahu ku tak mampu, ku tahu ku tak sanggup
Hanya Kau Tuhan jawabanku……..

Sepenggal lagu diatas, adalah jawaban atas kekuatiranku. Sejak BBM naik beberapa hari lalu, dampak nya belum terasa buat saya pribadi, tapi saat order barang pagi ini, harga mengalami kenaikan sekitar 10-20 %. Saya cukup kaget, karena beberapa bulan sebelumnya harganya sudah mengalami kenaikan 2-3X. Jadi saya pikir, tidak akan mengalami kenaikan lagi pasca kenaikan BBM. Keadaan ini sempat membuat saya galau dan bingung bagaimana harus mengatasinya, otomatis harga jual harus dinaikkan dan siap meneriman cacian konsumen. 

Andaipun saya harus mempertahankan harga jual, otomatis keuntungan berkurang. Akhirnya Tuhan memberikan hikmat, “ Untuk menjaga kepercayaan konsumen, harga memang dinaikkan tapi tidak sebesar 10-20%, cukup setengahnya saja. Itu memang akan mengurangi laba yang diterima, itu berarti engkau harus mulai merevisi kembali anggaran belanjamu.”


Sempat saya adu argumen dengan Tuhan, “RUGI donk Tuhan, saya gak bisa shopping lagi, gak bisa hunting ke resto-resto yang baru buka, gak bisa travelling lagi.”
Sambil tersenyum Tuhan berkata kepadaku,” Justru itulah, AKU mengizinkan engkau dan anak-anak KU mengalami ini semua supaya belajar mengucap syukur atas semua yang telah KU berikan dan belajar untuk mengelolanya.”

Ada 3 hal yang dibahas: 
1. SETIA MENERIMA
Seberapa besar pun, uang yang anda terima. Ucapkanlah syukur, saat anda mengucap syukur artinya anda mengucapkan “terima kasih” kepada sang pemberi berkat yaitu TUHAN. Anda mungkin berkata, “Untuk apa aku ngucap syukur sama Tuhan, toch ini hasil kerja keras ku.” Memang itu adalah hasil kerja keras anda, pergi dari pagi sampai malam, sudah banting tulang sampai remuk (he….), tapi coba anda bayangkan bila Tuhan menutup pintu-pintu berkat. Apakah anda bisa memperoleh semuanya itu?

Perlu anda catat disini, arti kata “menerima” bukan hanya saat sudah menerima uangnya, tapi saat belum menerima pun ucapkan syukur. Pernah suatu hari tidak ada 1 unit pun yang keluar, alhasil harus nombok untuk pengeluaran hari itu. Hampir saja saya ngedumel, tapi tiba-tiba ROH KUDUS bilang, “ AYO MENGUCAP SYUKUR”. 

Hari ke-2 keadaan tetap sama, tidak ada unit yang terjual. Bimbang iya, tapi kemudian ROH KUDUS ingatkan lagi,” AYO MENGUCAP SYUKUR”. Hari ke-3, keadaan belum berubah. Saat mau tutup toko, tiba-tiba datang seorang pembeli (saya percaya dia dikirim Tuhan) membeli sejumlah barang dengan nominal yang cukup besar.

Saya baru paham, Tuhan mengajar untuk mengucap syukur bahkan pada saat belum menerima apapun secara kasat mata. Karena sesungguhnya saat kita sudah mengucap syukur, kita SUDAH menerimanya di alam roh (tidak kelihatan oleh mata jasmani) dan baru Tuhan berikan pada saat yang tepat. 


2. SETIA MENGATUR
Uang ditangan anda bukanlah milik anda sepenuhnya, tapi milik Tuhan. Bukan hanya 1/10 nya tapi 100% semuanya milik Tuhan. Tuhan akan meminta pertanggungjawaban pada kita, apakah kita sudah mengelola uang milik Tuhan ini dengan benar. Mulailah mengatur pos-pos pengeluaran anda, pangkas dana-dana yang tidak perlu, dahulukanlah membeli apa yang menjadi kebutuhan utama dan bukan keinginan belaka. Dengan anda membuat pos-pos ini, arus dana akan mudah dikontrol dan anda lebih dapat memaximalnya. 

3. SETIA MEMBERI 

AMSAL 11:24,” Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.” 

Hal memberi bukanlah perkara mudah, saat seseorang berkelimpahan “mungkin mudah untuk memberi” tapi coba saat dalam kekurangan “apakah mudah juga untuk memberi ?”

Suatu hari di tempat kami diumumkan akan mengadakan pelayanan misi, Saat mendengar hal itu salah seorang rekan saya tergerak hatinya untuk memberikan. Uang yang tersisa di dompetnya hanya RP.10.000,00, dia sempat berfikir “ kalau uang ini aku berikan semua, bagaimana saya pulang “ Tapi saya yakin, Tuhan akan mencukupkan.

Singkat kata beberapa hari kemudian, datang orderan yang luar biasa. Tuhan mengembalikan beratus-ratus kali lipat. Sampai dia bilang, “ Tuhan sungguh luar biasa, dia tidak pernah berhutang, bahkan mengembalikan lebih dari yang aku butuhkan.”

Saya belajar dari rekan ini, memberi pada saat kekurangan akan memberi dampak yang luar biasa karena itulah yang menggetarkan hati Tuhan. Tuhan melihat kerelaan hati demi untuk kepentingan orang lain.

MAZMUR 126:5,” Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Dikaitkan dengan kondisi ekonomi saat ini:
- TENANG “Dalam tinggal tenang, terletak kekuatanmu”
- Mengucap syukur dalam segala hal
- Persiapkan diri mengantisipasi setiap keadaan yang ada, dunia tidak bisa diandalkan, kita hanya dapat mengandakan Tuhan.
- Revisi dan alokasikan dana pada pos-pos yang tepat
- Ubah gaya hidup
- Mulai melihat peluang-peluang yang ada, jangan batasi diri anda.
- Lakukan kewajiban anda, jangan merampok uangnya Tuhan dengan membatasi bagian Tuhan yaitu perpuluhan, buah sulung, persembahan kasih, etc.
- Berserah total pada Tuhan

TUHAN memberkati ! (lies - 17112008)

Tidak ada komentar: