Minggu, Juli 05, 2009

MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL


Written by: liesye herlyna

Bersyukur atas hal-hal indah, itu mudah…..
Sebaliknya, tetap bersyukur saat keadaan pahit tidaklah mudah….. TAPI…..  
Sukacita dalam TUHAN, memampukan kita menikmati setiap detik dalam hidup kita dan tetap setia kepadaNYA dalam segala situasi

Pagi ini, seorang sahabat mengirimkan sebuah sms yang berisi kata-kata motivasi di atas dan membuat saya untuk senantiasa mengucap syukur dalam segala keadaan. Dirundung sakit selama 9 hari berturut-turut mulai dari sakit vertigo, sembuh lalu terserang flu dan demam, membuat saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya yang biasanya aktif bergerak kesana kemari dan tidur sampai larut malam, dibuat tidak berdaya dengan kondisi seperti ini.

Sempat saya komplain pada TUHAN, “Kenapa saya harus sakit di tengah-tengah kesibukan yang menuntut mobilitas tinggi dan segala segala sesuatu harus selesai tepat pada waktunya.” Dan TUHAN baru memberikan jawabannya secara lengkap pagi ini.

Jawaban TUHAN sungguh menemplak saya “ANAKKU, kamu terlalu sibuk dengan segala tetek bengek itu dan kamu melupakan hubungan pribadimu dengan AKU. AKU sengaja membuat engkau seperti ini, untuk engkau mulai memperhatikan kebutuhan dirimu sendiri, untuk engkau memperlambat ritme kehidupanmu, untuk engkau mulai berinteraksi dan membangun hubungan sesamamu. Untuk engkau mulai memperhatikan apa yang AKU butuhkan dan bukan yang engkau inginkan. AKU sungguh rindu untuk bercakap-cakap denganMU dan menyatakan isi hatiKU kepadamu. AKU hendak menyatakan perkara-perkara besar lagi kepadamu. MARILAH, mendekat kepadaKU. AKU hendak memulihkan keadaanmu.”

Bayangkan…..setelah 9 hari, seorang LIESYE baru sadar bahwa TUHAN sedang menegur dirinya, betapa bebalnya saya. Sempat saya menyalahkan perubahan cuaca, sempat saya menyalahkan rekan-rekan yang terserang flu dan batuk. Pagi ini, TUHAN menyentakkan saya untuk belajar 3 perkara: senantiasa mengucap syukur, memperlambat ritme kehidupan dan yang terakhir adalah melangkah dengan iman.

Biasanya, saat terserang sakit kepala terutama vertigo, yang terlintas di pikiran adalah “CARI OBAT INI” namun anehnya, nama obat itu seperti hilang dari pikiran dan saya sama sekali tidak ingat nama obat ini. Saat tangan hendak mengambil hape dan menghubungi salah seorang rekan yang punya apotik, TUHAN melarangnya dan berkata “ Kamu harus melangkah dengan iman.”

Saya sempat complain keras pada TUHAN “ WAH…. TUHAN, hari ini saya harus kerja dan kamis sore (minggu kemarin red) ada carecell. Bagaimana mungkin saya bisa, kalau tidak makan obat.” Jangankan untuk melangkah, untuk bangun dari tempat tidur saja, kepala sudah berputar–putar seperti naik carousel di dufan. Namun saya menguatkan diri dengan memperkatakan darah YESUS telah menyembuhkan saya. Yang luar biasa adalah saat saya naik motor ke tempat kerja (dengan modal nekad red ), sakit kepala itu lenyap.

Lucunya, saat turun di tempat parkir, saya sampai harus berpegangan supaya tidak ambruk. Itulah luar biasanya TUHAN, selama beberapa hari saya terserang vertigo, saya tetap bisa menyelesaikan tugas dengan baik di tempat duduk ( tubuh tidak bisa aktif bergerak, karena sekali goyang langsung kepalanya berputar-putar red). PUJI TUHAN, tanpa minum obat saya telah melangkah dengan iman oleh bilur-bilur YESUS saya telah sembuh.

Setelah sembuh, saya kembali disibukkan dengan seabek aktivitas dan akhirnya saya harus menderita sakit kembali. Di pagi yang indah inilah, TUHAN berbicara kepada saya dengan jelas dan detail. TUHAN tidak melarang saya untuk pelayanan, kuliah, kerja, shopping, etc. Namun bila itu semua telah menyita seluruh perhatian dan waktu saya untuk bersekutu bersama TUHAN, itu yang membuat TUHAN tidak berkenan. Semua itu tidak boleh menghalangi pandangan saya kepada diriNYA, semua itu tidak boleh menjadi berhala dimata saya. TUHAN tidak mau ada pembatas diantara kami. TUHAN hanya mau menjadi yang terutama dalam hidup saya.

Saya datang pada TUHAN dan meminta ampun atas kebebalan hati saya yang tidak peka akan kehendak TUHAN. Saya mengucap syukur kepada TUHAN atas segala sakit penyakit yang saya alami ini, karena ini membuktikan bahwa TUHAN sungguh mengasihi saya. Dan saya meminta kepada TUHAN, supaya saya dapat merasakan kembali kasih yang mula-mula itu. 

THANK U, DADDY,
untuk semuanya.
Terima kasih untuk teguranMu,
terima kasih untuk didikanMu,
terima kasih untuk sahabatku yang engkau pakai untuk menegur aku.
Aku percaya dia engkau pakai untuk menyadarkan aku dari kesibukanku selama ini.

THANK U, DADDY,
ENGKAU telah tempatkan orang-orang yang luar biasa di sekelilingku.
Orang-orang yang mengajar dan menjaga aku untuk tetap berjalan dalam kehendakMU,
Orang-orang yang dengan tulus menegur dan menyatakan kesalahanku tanpa pamrih,
Orang-orang yang dengan setia mendengar setiap keluhanku,
Orang-orang yang memberikan teladan KRISTUS tidak hanya melalui perkataan tapi melalui cara hidup mereka,
Ditengah kekurangan dan keterbatasannya,
mereka adalah pagar-pagar pelindung yang ENGKAU tempatkan di sekelilingku.
Tanpa mereka, aku tidak bisa seperti ini.

THANK U, DADDY,
Untuk orang-orang yang luar biasa ini

With luv from JESUS ! (lies- 03072009)