Written by: liesye herlyna
Beberapa hari lalu saya berkenalan dengan seorang wanita. Sekilas wanita ini tidak bermasalah, penampilannya keren, komunikatif, ternyata setelah ngobrol kesana kemari wanita ini bercerita bahwa dia memiliki masalah yang sangat besar. Dia merasa bahwa hidupnya sudah tidak berarti lagi dan tidak tahu lagi bagaimana harus menghadapinya, rasanya ingin mati saja.
Saya cukup kaget mendengar hal ini, karena usianya relative masih muda, kisaran 30 tahun serta dari latar belakang keluarga kaya,dibesarkan dengan kasih sayang dan menempuh pendidikan yang lumayan tinggi pula. Secara logika tidak seharusnya dia seperti ini dengan menilik fasilitas yang dia miliki selama ini.
Selidik punya selidik, ternyata wanita ini mengalami kepahitan, dia ditinggal oleh pacarnya untuk menikah dengan orang lain. Selama 6 tahun dia memikul beban ini dan tanpa disadari, kehidupan sosialnya menjadi terganggu, malas untuk berinteraksi dengan orang lain. Dan saat ada seorang pria yang mau masuk ke dalam kehidupannya secara refleks tembok pertahanannya di pasang.
Dampak lain, pekerjaannya menjadi berantakan karena bekerja asal-asalan dan tidak focus. Saat dipecat, ia menyalahkan bossnya dan mengatakan bahwa bossnya telah bersikap tidak adil, rekan sekantornya yang iri hatil-lah, dll. Padahal akar permasalahannya ada pada dirinya, dia telah membiarkan dirinya dikuasai masalah selama bertahun-tahun.
Dipecat dari pekerjaan, kehidupan sosial yang bermasalah, tingkah laku yang aneh-aneh, sebenarnya itu adalah buah-buah yang dihasilkan dari kepahitan. Akar permasalahannya adalah kepahitan, saat benih kepahitan itu ditanam, dia akan tumbuh subur dan menghasilkan buah-buah negative lainnya. Yang harus dibereskan terlebih dahulu adalah temukan akar permasalahannya, cabut dan bereskan.
Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Jiwa terdiri dari pikiran, perasaan dan kemauan, Orang yang belum lahir baru, jiwalah yang menguasai sepenuhnya, bertindak berdasarkan apa yang dia pikirkan, berbuat berdasarkan apa yang dia inginkan, semuanya dilakukan demi memuaskan 3K (keinginan mata, keinginan daging, keangkuhan hidup). Jiwa inilah yang sangat mempengaruhi pola perilaku manusia, saat menghadapi masalah, pikirannya bergerak dan bereaksi menurut apa yang dia terima. Dan firman Tuhan katakan, akhir dari semuanya itu adalah kematian kekal, putus hubungan dengan ALLAH sampai selamanya.
Orang yang dikuasai oleh kedagingan, hidupnya akan seperti berada dalam lingkaran setan, seseorang akan berputar-putar terus disana seumur hidupnya tanpa bisa keluar. Karena itu, sering kita menemukan orang-orang yang hidupnya dari tahun ke tahun terus menerus seperti itu, terus menerus hidup dalam ketakutan, terus menerus hidup dalam kepahitan, terus menerus hidup dalam kegagalan.
AMSAL 16:2, “Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.”
23:7a, “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri….”
Sebagai contoh : rekan saya ini, dia dikecewakan oleh pacarnya, dari sana mulai tertanam dalam pikirannya bahwa pria suka menyakiti wanita, pria lebih menyukai wanita yang cantik, langsing, feminin, lemot, etc. Besok lusa, bertemu dengan pria yang dia sukai dan ternyata dikecewakan juga, dari situ mulailah tertanam 2 benih kepahitan. 1 bulan kemudian, menemui kasus yang sama, tertanam lagi benih ketiga, keempat, kesepuluh dan seterusnya. Hal-hal seperti ini membuat tanaman kepahitan tumbuh dengan subur karena selalu disirami oleh si pemiliknya. Belum lagi ditambah dengan masukan-masukan dari rekan-rekan yang salah makin membuat tanaman kepahitan itu semakin tumbuh.
Otak manusia terdiri dari 2 bagian, otak besar (kanan dan kiri) dan otak kecil yang terletak di belakang kepala yang paling bawah, di atas tengkuk. Saat seseorang mengalami pengalaman yang mengagetkan, menakutkan, membuat shock dan beberapa menit sebelum tidur, alam bawah sadar terbuka dan merekam semua hal yang diterima baik hal-hal yang positif maupun yang negative.
Dapat anda bila bayangkan seorang anak balita yang terus menerus mendapatkan tekanan, caci maki terus menerus, maka hal-hal itu akan terekam di bawah alam sadarnya dan akan membentuk karakter dia dikemudian hari. Dia akan menjadi seorang yang keras, suka menindas, suka mengintimidasi, pembuat onar, etc. Pengalaman-pengalaman yang dialaminya akan membentuk lapisan-lapisan dan semakin bertambahnya usia, lapisan itu akan semakin menebal dan sulit dilepaskan.
Demikian pula dengan rekan saya ini, saat berhadapan dengan pria secara tidak sadar, bahasa tubuhnya mengadakan perlawanan dan langsung memasang tembok pertahanan, bersikap menjauh menjadi minder, menutup diri atau bahkan mungkin menjadi wanita penggoda untuk membalaskan sakit hatinya. Rekan saya ini bercerita bahwa sebenarnya dia tidak mau berbuat seperti itu, tapi seakan-akan ada kuasa yang menguasai dia dan membuat dia bertindak seperti itu.
Ada sebuah kebenarannya yang akan saya bagikan pada saudara, “Saat anda tidak mau mengampuni seseorang, maka sebenarnya anda sedang mengikat orang itu dengan dosanya dan sifat dosa adalah menarik keadaan sekelilingnya kedalamnya. Artinya saat anda tidak mau mengampuni seseorang, secara tidak sadar, dosa orang tersebut melekat juga pada diri anda.”
Saat anda memutuskan tidak mau mengampuni seseorang artinya anda sedang membiarkan kejahatan (ingat ALLAH adalah KASIH) berlangsung dan anda sedang bersekutu dengan kejahatan itu. Dan anda tentu tahu siapa biang kejahatan? YA, IBLIS. Anda sedang bersekutu dengan iblis, dan anda tidak mungkin bersekutu dengan ALLAH. Iblis lah yang menjadi tuan atas hidup anda dan bukan ALLAH.
Karena itu TUHAN katakan sia-sia segala ibadah dan doa kita, bila masih menyimpan kesalahan orang lain. Sia-sia bila kita menjadi orang KRISTEN, tapi dalam kehidupan keseharian tidak ubahnya dengan orang–orang dunia, yang hidup dalam perseteruan, perselisihan, iri hati, dengki, cemburu, amarah, kepahitan,kesombongan.
Di antara anda, mungkin ada juga yang berkata “Ya, saya juga seperti itu, saya sudah menjadi Kristen sejak saya lahir tapi saya tidak bisa mengampuni mantan pacar saya.” Anda yang mengalami kepahitan pada orang tua, karena tidak dianggap sebagai anak, atau dibuang oleh orang tuanya dan sampai sekarang tidak tahu dimana berada.
Datanglah pada YESUS dan berkata,
“TUHAN,
Aku sudah lama menyimpan kepahitan ini…….. (sebutkan kasusnya dengan detail) terhadap …..(sebutkan namanya).
Aku tidak mampu mengampuni dengan kekuatannku sendiri,
karena itu aku butuh ROH KUDUS memampukan saya, mengampuni …….(sebutkan namanya).
Aku lepaskan beban yang selama ini menghimpit kehidupan rohaniku.
Aku percaya oleh darah YESUS, aku telah dibasuh dan dimurnikan seputih salju. Aku menjadi ciptaan yang baru dan mempunyai gambar diri yang benar.
Karena aku sungguh berarti dimataMU.
Dalam nama YESUS. AMIN
POLA PIKIR YANG BENAR
Inilah yang seharusnya anda miliki dan camkanlah ini, “Anda dan saya adalah milik KRISTUS dan hidup yang kita hidupi sekarang adalah hidup yang baru, yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang.” ALLAH telah mengutus ANAK NYA YANG TUNGGAL yaitu YESUS KRISTUS untuk menebus dosa kita, untuk membawa kehidupan yang baru, untuk membawa pemulihan dari luka-luka batin yang ditorehkan oleh si iblis selama ribuan tahun, dunia, lingkungan, keluarga atau diri sendiri.
1.MASUKAN YANG BENAR
YOH 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
8:36, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
8:36, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Saat kita menerima diri kita bahwa kita sungguh dikasihi TUHAN bahkan pada saat kita masih berdosa, maka tidak ada alasan bagi kita untuk mengampuni. Toch, TUHAN sudah lebih dulu mengampuni kita, masakan kita tidak mau mengampuni orang tersebut. Kesalahannya mungkin sepele, tapi coba bandingkan dengan diri anda yang sudah berulang kali menyakiti hati TUHAN. Toch, TUHAN tetap mengampuni, karena TUHAN panjaaaaaaaaaaaaaaaaaaang sabar.
Penderitaan kita mungkin karena dilecehkan, dihina, disakiti, diremehkan atau mungkin karena kesalahan kita juga, wajar untuk menerimanya. Tapi YESUS yang adalah TUHAN sendiri, yang tidak pernah berbuat dosa dijadikan berdosa demi untuk menebus anda dan saya. Bila YESUS sendiri sedemikian rela untuk memberikan nyawaNYA bagi kita, masakan kita tidak mau mengampuni sesama ?
Yang menjadi persoalan adalah MAU atau TIDAK bukan BISA atau TIDAK BISA. Saat anda berkata “ YA, aku mau mengampuni” maka ROH KUDUS akan memampukan anda untuk mengampuni. Tapi bila anda berkata “Saya tidak mau mengampuni” sampai kapanpun ROH KUDUS tidak akan menolong saudara. Karena bila DIA menolong saudara, sama dengan menyangkali diriNYA sendiri.
2. PIKIRAN YANG BENAR FILIPI 4:8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Saya teringat sebuah iklan air mineral AQUA, ada sebuah gelas yang berisikan minyak, saat air mineral itu di masukkan kedalamnya, minyak itu mengalir keluar dengan sendirinya. Tubuh kita diibaratkan gelas tersebut yang penuh dengan kenajisan, luka batin, kesombongan (minyak). Dengan kekuatan sendiri, kita tidak akan mampu membuang minyak itu, malah akan semakin mengotorinya. Tapi pada saat FIRMAN ALLAH terus-terusan masuk kedalam hidup kita ( FIRMAN TUHAN=air kehidupan) yang akan menyapu bersih semua noda-noda dalam kehidupan kita. Hiduplah oleh roh maka kedagingan kita akan lenyap dan kita menjadi semakin serupa dengan KRISTUS. Hiduplah sesuai kebenaran FIRMAN TUHAN, maka FIRMAN TUHAN akan membawa kepada kesempurnaan yang sejati.
Pikiran adala medan peperangan yang terbuka dan iblis senantiasa mencari celah-celah yang dapat dia masuki. Karena itu bentengi pikiran anda dengan FIRMAN TUHAN dan jangan biarkan intimidasi iblis masuk walau sekeciiiiiil apapun.
3. TINDAKAN YANG BENAR
YAKOBUS 2:14 “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
Ayat 17 “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”
Seseorang melakukan sesuatu pasti ada dasarnya, bila tidak ada dasar yang benar maka tindakannya akan menjadi kacau, tidak terarah dan tidak beraturan. Seorng tokoh yang sangat dihormati sepanjang masa adalah Suster TERESA, beliau adalah keturunan ningrat namun rela untuk mengabdikan dirinya melayani di daerah miskin INDIA. Hal yang membuat beliau melakukan tindakan itu adalah karena KASIH kepada sesama. Beliau mengetahui panggilannya sebagai orang KRISTEN adalah untuk membawa kasih KRISTUS kepada dunia ini. Dan itu dibuktikan dengan pelayanannya seumur hidupnya bagi kaum miskin di CALCUTA INDIA.
Tindakan/perbuatan adalah sebagai perwujudan iman kita kepada TUHAN. Bagaimana mungkin kita berkata “Saya percaya TUHAN, DIA sanggup melakukan perkara yang ajaib” tapi kenyataannya kita mendatangi dukun/ peramal untuk membantu kita. Bagaimana mungkin kita berkata “ Saya percaya TUHAN sanggup memulihkan saya.” Tapi kenyataannya kita tidak mau mengampuni.
Saat kita disakiti seseorang, tindakan kita adalah mengampuni dan memberkati dia. Sehingga orang-orang dapat melihat bahwa kita adalah benar-benar anak ALLAH dengan tidak membalas perbuatan jahat orang tersebut dan membuat orang tertarik untuk mengenal KRISTUS.
Tindakan/perbuatan memiliki dampak yang sangat luar biasa bagi suatu perubahan. Suatu ketika adik saya berselisih paham dengan orang tua, sampai beberapa minggu tidak datang ke rumah. Suatu hari ROH KUDUS tegur aku untuk menjadi mediator bagi mereka. Sempat saya komplain karena tidak siap dengan kondisi yang akan saya hadapi. Lalu ROH KUDUS berkata dengan tegas “Kamu anak TUHAN dan kamu sudah tahu kebenaran, sekarang praktek.” Akhirnya saya taat dan setelah 2x menjadi mediator. PUJI TUHAN, keluarga kami pulih seperti sediakala.
Melalui perkara ini saya belajar bahwa:
TINDAKAN YANG BENAR DISAAT YANG TEPAT AKAN MEMBAWA PERUBAHAN YANG LUAR BIASA.
4.PERLAKUAN YANG BENAR
KOLOSE 3:17, “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”
MATIUS 22:39, “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Saat kita menyadari bahwa kita sudah dikasihi TUHAN dan kasihNYA menetap dalam hidup kita sehingga kita dimampukan untuk mengasihi sesama. Perlakuan apapun yang kita terima tidak akan mampu menggoyahkan iman kita kepada TUHAN. Dan juga memampukan kita untuk mengasihi sesama tanpa syarat.
Kasih “WALAUPUN” bukan “JIKA”
- Aku akan melayanimu JIKA engkau memberikan apa yang aku minta
- Aku akan mengasihimu JIKA engkau mengasihiku
- Aku akan memaafkanmu JIKA engkau tidak mengulangi lagi perbuatan itu.
- Aku akan sabar terhadapmu JIKA engkau sabar,
- Aku akan berubah JIKA engkau berubah, etc
- Aku akan memaafkanmu JIKA engkau tidak mengulangi lagi perbuatan itu.
- Aku akan sabar terhadapmu JIKA engkau sabar,
- Aku akan berubah JIKA engkau berubah, etc
SEHARUSNYA
- Aku akan tetap mengasihi mu WALAUPUN engkau menyakitiku
- Aku akan tetap memaafkan mu WALAUPUN engkau membohongiku.
- Aku akan tetap melayani mu WALAUPUN engkau tidak memperdulikanku
- Aku akan tetap sabar terhadap mu WALAUPUN engkau tidak sabaran
- Aku akan berubah dalam menghadapimu WALAUPUN engkau tidak berubah, karena KRISTUS ada di dalamku dan membuat aku mampu untuk melakukannya.
PERUBAHAN BUKANLAH SUATU PERUBAHAN BILA TIDAK DISERTAI PERUBAHAN
Kita tidak bisa mengharapkan lingkungan untuk berubah baru kita berubah, tapi perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri. Pada saat kita berubah, itu akan menjadi magnet yang menarik keadaan di sekeliling menjadi berubah. Saat anda mengambil sikap untuk mengampuni, tanpa anda sadari akan mempengaruhi kehidupan anda. Anda menjadi orang yang jauh lebih tenang, membawa damai bagi lingkungan anda, di wajah anda juga terpancar kecantikan yang berasal dari dalam dan juga jauh dari segala macam penyakit.
Jangan biarkan masalah menguasai anda tapi andalah yang harus mengeluarkan masalah itu dari hidup anda. Letakkan masalah itu ditangan anda, maka anda akan lebih bijaksana dalam menyelesaikannya. Jangan biarkan lingkungan menguasai anda, tapi andalah yang harus menguasai lingkungan, karena anda memiliki kapasitas luar biasa yang telah TUHAN berikan.
TUHAN memberkati ! (lies -081108)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar