Kamis, April 23, 2009

MENTALITAS DAN KAPASITAS ANAK ALLAH


Written by: liesye herlyna

Pernahkah anda berfikir untuk apa anda diciptakan dan ditempatkan di dunia ini ? Anda mungkin akan menjawab, untuk bekerja, untuk bersenang-senang, untuk menikah dan memiliki keturunan, untuk mengumpulkan harta yang banyak, untuk memliki pacar, etc. Itu tidak salah tapi sangat...... sangat dangkal.

TUHAN menciptakan dan menempatkan kita di dunia ini, untuk tujuan yang mulia yaitu menjadikan bumi sebagai manifestasi kerajaan ALLAH yang sesungguhnya. Di dalamnya terdapat pemerintahan, kuasa, kebenaran, kemuliaan, berkat, yang bersumber dari ALLAH sendiri dan kitalah yang melakukan semuanya itu. Semuanya itu sudah ada di dalam kita, namun tidak semua orang bisa mempergunakannya.

Ada 3 tipe orang :
1. Tidak tahu apa-apa dan tidak berbuat apa-apa.
2. Tahu bahwa dirinya tidak tau apa-apa tapi tidak mau berbuat apa-apa.
3. Tahu bahwa dirinya tidak tahu apa-apa dan berbuat sesuatu sehingga menjadi tahu sesuatu.

Hanya orang-orang yang memiliki tipe no 3 lah yang akan berhasil. Sebuah survey membuktikan bahwa bakat hanya menyumbang 1% terhadap keberhasilan dan sisanya 99% ditentukan oleh kerja keras. Seseorang yang lahir dari keluarga kaya raya belum tentu bisa mewarisi kekayaan orang tuanya bila dia sendiri tidak bekerja keras untuk memajukannya. Banyak kasus, orang tua kaya raya tapi begitu diturunkan ke anaknya, malah yang ada harta itu ludes habis. Bahkan banyak orang yang lahir dari keluarga miskin, namun sanggup bangkit dan menjadi konglomerat.

Anda tentu tahu kaos merek HAMMER khan ?
Produk ini sudah melanglangbuana ke seluruh antero dunia. Tapi tahukah anda, siapa yang memproduksinya ? Kaos ini diciptakan oleh putra bangsa INDONESIA. Beliau bukan berasal dari keluarga kaya raya, namun berasal dari keluarga miskin. Dia harus menempuh jarang belasan kilo untuk pp dari sekolah ke rumahnya. Hari demi hari dia jalani dan dalam hatinya menanamkan sebuah tekad bahwa suatu hari harus menjadi orang sukses.

Kiat sukses yang disampaikan oleh bapak ini adalah : JANGAN PELIT MEMBAGIKAN PENGETAHUAN KEPADA SIAPAPUN JUGA TERHADAP LAWAN ANDA. JADIKAN MEREKA PARTNER DAN BUKAN RIVAL 

1%= BAKAT
BAKAT berbicara mengenai kapasitas
99% = KERJA KERAS
KERJA KERAS berbicara mentalitas

Banyak orang termasuk saya, melebih-lebihkan bakat/kapasitas yang dimiliki tanpa mau berusaha mengembangkannya lebih jauh. Akibatnya saya hidup dalam keterbatasan yang saya ciptakan sendiri. Saya menjadi seperti katak di bawah tempurung yang tidak tahu apa-apa akan dunia luar. Hingga suatu saat, TUHAN mendorong saya dengan paksa untuk keluar dari tempurung itu. Dan seperti yang anda ketahui, sekarang saya bukan lagi katak buruk rupa tapi saya telah menjelma menjadi seorang putri, putrinya ALLAH.

Suatu perubahan tidak cukup dengan menjentrikkan jari tring….. berubah, dari seekor kodok dicium langsung berubah jadi pangeran/putri. Tapi butuh proses yang memakan waktu berhari-hari. Berbulan-bulan,bertahun-tahun bahkan mungkin puluhan tahun. Proses inilah yang membuat “sesuatu” menjadi indah dan berharga. Sebuah batu yang berada jauh di kedalaman perut bumi harus mengalami tekanan yang luar biasa, setelah muncul kepermukaan, dipotong-potong menjadi beberapa bagian, dipilah-pilah mana yang berkualitas tinggi dan rendah, diasah dan dihaluskan, hingga menghasilkan berlian dengan berbagai macam kualitas. Dari sebongkah batu, tidak semuanya menjadi berlian hanya sebagian kecil saja.

Demikian pula dengan kehidupan ke-kristen-an kita, kita tak ubahnya seperti sebongkah batu yang harus mengalami tekanan di dalam kehidupan, mengalami penderitaan yang seakan-akan tidak ada habisnya. Belum sempat menghirup nafas lega sudah timbul masalah yang lain, demikian seterusnya. Bila kita menyadari akan menjadi seperti apa kita kelak, semua proses itu akan kita lewati dengan mudah. Mengetahui tujuan akhir akan membuat kita bertahan dan mampu menjalaninya. Seberat apapun, sesulit apapun tidak akan menggoyahkan langkah kaki anda untuk menjalaninya.

Cobalah anda menengok pada kehidupan anda sebelumnya, dulu anda mungkin seorang yang cengeng dan keras kepala tapi sekarang anda berubah menjadi orang yang kuat dan lemah lembut. Dulu anda mungkin seorang yang sombong dan tinggi hati namun sekarang anda berubah menjadi orang yang rendah hati dan sabar. Masalah yang terjadi dalam kehidupan anda atas seizin NYA dan DIA tahu sampai sejauh mana kapasitas anda untuk menanggungnya.

Saat masalah itu sudah menyentuh titik kulminasi emosi anda, itu adalah titik menuju perubahan karakter anda ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Saat anda sudah melewati titik itu, anda akan memiliki cara pandang dan sikap yang berbeda dengan sebelumnya. Anda akan berada 1 level lebih tinggi diatasnya. Namun kebanyakan orang tidak mau melewati ambang batas ini, mereka sudah berteriak ketakutan, menjerit putus asa, merasa tidak mampu melewatinya. Dan parahnya, mereka menyalahkan TUHAN atas apa yang terjadi. TUHAN tidak pernah melahirkan dan menciptakan anak-anak pecundang tapi TUHAN melahirkan dan menciptakan anak-anak pemenang yang memiliki karakter yang kuat sama seperti DIA.

Saat mental terbentuk, saat itu kapasitas pun meningkat. Kita akan mampu memikul tanggungjawab yang lebih besar karena kita punya kemampuan/ketrampilan/ keahlian untuk menanganinya. TUHAN tidak pernah mempercayakan suatu pelayanan/pekerjaan apapun kepada anda bila kapasitas anda belum memadai. Namun seringkali ego manusia, rasa toleransi yang tinggi, haus kekuasaan, senioritas, membuat manusia menerjangnya. Akibatnya, saat dia menghadapi suatu persoalan, bukan datang pada TUHAN untuk menyelesaikannya malah lari pergi meninggalkannya.

Makanya tak heran, bila orang KRISTEN masih dipandang sebelah mata oleh dunia. Karena kita tidak menunjukkan kualitas sebagai anak-anak ALLAH, baik dalam berbisnis, dalam menjalin hubungan, dalam gaya hidup, dalam visi, dalam kehidupan sehari-hari. Sudah saaatnya kita menanggalkan baju ke-KRISTEN-an yang bisa dibongkar pasang tapi jadilah ke-KRISTEN –an itu sebagi nafas kehidupan. Dalam berfikir, bertindak, bertingkah laku, gaya hidup, berpacaran, berbisnis, berkeluarga, bersosialisasi, menggunakan cara hidup yang sesuai dengan prinsip FIRMAN TUHAN.  

MILIKI MENTALITAS PEMENANG 
Percaya pd FIRMAN TUHAN dan lupakan masa lalu. Hiduplah di masa sekarang karena kita adalah ciptaan baru di dalam Yesus. Tatap masa depan. Seseorang tidak dapat maju ke depan, bila matanya menoleh, melihat ke belakang atau menunduk ke bawah. BERLARI !! Masa lalu seringkali mengejar kita untuk mengikat kita. Berlari dengan sekuat tenaga, hati dan pikiran untuk mengerjakan apa yang ada di hadapan kita. 

BEKERJA KERASLAH SEOLAH-OLAH HANYA HIDUP UNTUK HARI INI
MENABUNGLAH SEOLAH-OLAH ENGKAU TIDAK AKAN MATI
BERBELAS KASIHLAH TERHADAP SESAMA SEPERTI DIRIMU SENDIRI
MENGUCAP SYUKURLAH ATAS SETIAP KEADAANMU 

TUHAN memberkati ! (lies – 23042009)

ELISABET


Written by : liesye herlyna

LUKAS 1:5-7, “Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.” 

Tidak banyak orang mengenal nama ELISABET, tapi coba bila kita sebut YOHANES PEMBAPTIS. Pasti anda akan langsung mengenalnya. ELISABET adalah ibu dari YOHANES PEMBAPTIS.

Banyak orang yang berusia lanjut dan mandul merasa rendah diri. Tidak berdaya dan tidak produktif. Namun coba kita lihat, ELISABET. Dia tidak mejadi lemah bahkan menguatkan iman percayanya kepada TUHAN. Dia tetap melakukan tugas pelayanannya sebagai istri dari iman besar. Kesungguhan dan kesalehan hidup membuat, hati ALLAH berkenan kepadanya dan menetapkan ELISABET menjadi ibu dari seorang nabi besar. Dan seperti yang kita lihat, iman kepada ALLAH membawa namanya tercatat dalam sejarah sepanjang masa.

Point penting yang dapat kita temukan mengenai ELISABET : 
1. ISTRI DARI IMAM ZAKHARIA
Sebagai istri imam besar, ELISABET menyadari siapa dirinya dan bagaimana harus bersikap. Dalam setiap tindak tanduknya, dia selalu menjaga kehormatan dan nama baik suaminya. Satu sifat yang saya pelajari dari ELISABET adalah dia dengan suka rela menundukkan dirinya kepada suaminya. 

2. KETURUNAN HARUN
ELISABET dibesarkan dalam keluarga takut akan TUHAN dan dia tahu akan panggilan khusus dalam hidupnya. Karena itu ELISABET tidak sembarangan dalam memilih pasangan hidup dengan memilih pasangan yang juga berasal dari keturunan HARUN. Karena dia tahu, bila salah memilih pasangan hidup, maka rencana ALLAH tidak akan tergenapi di dalam hidupnya.


Keturunan HARUN berbicara mengenai orang-orang percaya yang hidup dalam kekudusan dan berjalan dalam panggilan hidupnya. Terlepas dari suku, ras, warna kulit, tinggi-pendek, belo-sipit, etc. Kita semua telah dipanggil oleh YESUS, disucikan, dimurnikan dan dijadikan satu oleh darah YESUS. Perbedaan itu sudah tidak ada lagi, karena semua sudah dilebur oleh salib KRISTUS. Bila kita masih bersikap rasis, itu artinya kita masih belum menjadi orang percaya. 

3. HIDUP BENAR DAN MENURUTI SEGALA PERINTAH DAN KETETAPAN TUHAN DENGAN TIDAK BERCACAT
Orang percaya adalah orang yang hidup bertolak dari kebenaran,hidup dalam kebenaran dan dipimpin kepada kebenaran. ELISABET memahami akan hal ini, dia tidak memandang keterbatasan dirinya tapi dia memandang kepada ALLAH yang tidak terbatas. 

4. MANDUL
ELISABET tidak menyalahkan suami atau keadaan yang membuat dia tidak bisa mengandung, tetapi dia menerima ini sebagai kenyataan yang harus diterima. Hal ini dapat kita lihat dari LUKAS 1: 25, “"Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang." ELISABET menyadari ALLAH turut bekerja atas segala sesuatu yang terjadi atas dirinya dan menyerahkan sepenuhnya kepada ALLAH. 

5. BERUSIA LANJUT
Keterbatasan fisik membuat orang menjadi skeptis dan tidak produktif. Namun hal ini tidak membuat ELISABET mundur, dia tetap dengan setia memulaikan tugas pelayanannya. Justru di usia lanjut itulah, ELISABET dipakai TUHAN secara luar biasa untuk melahirkan YOHANES PEMBAPTIS yang membuka jalan bagi YESUS sang JURU SELAMAT dunia. 


6. IBU DARI YOHANES PEMBAPTIS
Orang tua (ayah dan ibu) memiliki peranan sangat penting dalam tumbuh kembang seorang anak, namun peranan terbesar dimainkan oleh ibu, dimulai sejak mengandung selama hampir 10 bulan, melahirkan, mengasuh, memandikan, menceboki, mendidik, memberi makan, mengantar ke sekolah, etc. Melalui tangan ibulah seorang manusia lahir ke dunia ini.

Saya percaya, ELISABET sudah mempersiapkan diri sejak lama untuk menjadi seorang ibu bagi anak-anak yang akan dilahirkannya. Dan itu dimulai saat dia menjadi ibu rohani bagi anak-anak binaannya dengan mengimpartasikan kekuatan karakter, keteguhan iman, belas kasihan, hidup kudus, sukacita, mengucap syukur kepada ALLAH. Pengalaman hidup dan perjumpaan pribadi bersama ALLAH, membawa ELISABET mendidik YOHANES dalam hidup takut akan ALLAH.

YOHANES tidak akan menjadi YOHANES PEMBAPTIS, bila dia tidak tahu panggilan khususnya yaitu untuk membuka jalan bagi YESUS KRISTUS. YOHANES bisa seperti ini karena ELISABET memiliki peranan yang sangat besar atas diri YOHANES, sehingga YOHANES bisa menggenapi tugas pelayanannya dimuka bumi.

Mari, kita belajar dari ELISABET yang tidak pernah menyia-nyiakan hidupnya dengan hidup sebrono dan ugal-ugalan. ELISABET tahu tugas dan fungsinya sebagai seorang wanita, isteri, penamping dan panggilan hidupnya. ELISABET bukan hanya sekedar tahu ALLAH punya rencana besar atas hidupnya tapi dia berjalan di dalamnya. ELISABET hanya PERCAYA bahwa waktu itu akan tiba. Dan waktu itu tiba, saat di pangkuannya lahir seorang bayi yang lahir dari iman.

Bagaimana dengan anda ?
- Apakah anda tahu bahwa ALLAH memiliki rencana besar atas hidupmu ?
- Apakah anda sudah benar-benar hidup sesuai kebenaran FIRMAN TUHAN ?
- Apakah anda setia dalam menantikan janji TUHAN ? 

JADILAH KUAT DI DALAM KEKUATAN KUASANYA 

MAZMUR 71:7, "Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat.”


TUHAN memberkati ! (lies - 170309)

Minggu, April 05, 2009

SUKACITA


Written: liesye

Suatu hari,
Aku merasa gelisah,
Pikiranku dipenuhi berbagai masalah yang seakan-akan tiada henti.


Seketika aku merasa gagal dan tidak punya harapan,
Masa depanku serasa buntu tiada jalan keluar.


Ingatanku kembali melayang ke masa lalu,
Masa dimana sukacita itu masih ada.


Segera aku mengambil waktu sejenak,
Duduk diam dan berdoa,
Merenungkan semua karya TUHAN di dalam hidupku,
Menikmati setiap moment-moment dalam hidupku,
Ada TUHAN yang campur tangan dalam setiap perkara.


Aku belajar bersyukur,
Bahwa bukan hal-hal yang ada di dunia yang membuat aku bahagia,
Tapi saat hanya ada YESUS yang setia mendampingi aku.


Sekarang aku belajar,
Bahwa sekalipun masalah datang dalam kehidupanku,
Tidak akan mampu merebut sukacita yang aku miliki,
TUHAN menjadikan segala sesuatu indah pada waktuNYA.

MENABUR BENIH


Written by: liesye herlyna

MAZMUR 126: 5-6, “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” 

Kebenaran FIRMAN ini saya alami beberapa bulan yang lalu, tepatnya bulan Februari. Seperti yang kita ketahui krismon menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Dan ini membawa dampak yang cukup besar dalam dunia bisnis. Daya beli masyarakat yang menurun sedangkan pembelian bahan baku yang terus menerus naik. Income yang didapatkan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan dan cenderung nombok.

Namun rupanya TUHAN hendak berperkara saya melalui hal ini. TUHAN hendak mengajarkan saya untuk menabur dengan air mata dan itu yang DIA lakukan. Suatu hari salah seorang rekan saya menulis dalam suatu millis bertanya apakah mau menabur untuk anak-anak yatim piatu. Email itu tidak saya gubris dan saya biarkan saja, dalam hati saya berfikir “jangankan menabur, untuk menutup biaya bulan ini saja bingung dapat uang dari mana.” Lucunya, email itu tidak langsung saya delete seperti kebiasaan saya, namun saya biarkan tetap ada di inbox. Saat itu ROH KUDUS sudah berbicara dalam hati saya “ AYO, sekarang saatnya kamu untuk praktek FIRMAN.” Namun saya mengeraskan hati dan mendiamkannya.

Perkataan ROH KUDUS selalu terngiang-ngiang di telinga “ AYO PRAKTEK FIRMAN, AYO BELAJAR MENABUR, AYO JADI PELAKU FIRMAN.”
Menabur dalam keadaan berkelimpahan sudah biasa saya lakukan, namun menabur dalam keadaan kesusahan baru sekarang saya lakukan. Dan ternyata inilah yang TUHAN maksudkan, menabur dengan air mata artinya saya harus bayar harga dengan mengekang apa yang saya inginkan dan tunduk kepada ALLAH.


Akhirnya saya menyerah dan memberikan seluruh keuntungan bulan itu untuk ditabur di ladang TUHAN. Dalam hati saya berkata, ini adalah uangnya TUHAN dan saya adalah bendaharanya TUHAN. Saya harus melakukan apa yang TUHAN suruh, supaya saya kedapatan sebagai bendahara yang jujur dan setia. Ada suatu perasaaan sukacita yang meluap saat kita memberi dalam keadaan berkekurangan dibandingkan saat memberi dalam keadaan berkelimpahan.
Saat kita memberi dalam keadaan berkekurangan, kita akan lebih bisa menghargai setiap rupiah yang kita miliki dan yang terutama kita bisa belajar mengucap syukur atas keadaan kita


TUHAN TIDAK PERNAH BERHUTANG
Inilah yang saya alami bulan berikut, bulan MARET saya mendapatkan income 100x lipat. Suatu perkara yang tidak pernah saya alami seumur hidup dan baru saya alami sekarang. Peristiwa ini, membuat saya semakin berserah penuh kepada TUHAN dan menundukkan diri pada pimpinan ROH KUDUS. TUHAN tidak pernah mencelakakan anak-anaNYA, namun DIA melatih kita untuk meraih kapasitas rohani yang lebih besar lagi. TUHAN membawa kita untuk menggenapi janji-janjinya dan membawa kita ke dalam suatu petualangan yang dasyat.


Saudaraku, benih yang ditaburkan tidak hanya berupa uang, tapi anda bisa menabur doa , menabur kebaikan, menabur kasih, menabur keadilan, menabur pengampunan, menabur FIRMAN. Apa yang telah kita tabur tidak akan kembali sia-sia. Kairosnya TUHAN tiba dan akan membuat segala sesuatunya menjadi indah.

PS:
1. Melangkah di dalam TUHAN memang menakutkan namun percayalah, DIA tidak pernah meninggalkanmu.
2. TUHAN akan membawamu dari satu kemenangan kepada kemenangan yang lain.
3. TUHAN membawa kita untuk menjadi pelaku-pelaku FIRMAN bukan hanya fasih berkata-kata dan menjadi pendengar yang setia.
 

MELANGKAHLAH DI DALAM IMAN 

TUHAN memberkati ! (lies)

TUBUH KRISTUS


Written by: liesye herlyna

1 KORINTUS
12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
12:25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
12:26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
12:27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
 


Saat memasak kemarin tak sengaja jari tengah saya terkena sayatan pisau dan darah mengucur lumayan banyak. Luka itu tidak segera saya obati karena dalam pikiran saya, luka itu akan menutup dengan sendirinya. Dan ternyata tidak, darah segar terus mengucur, hingga akhirnya saya mengambil obat dan perban untuk membalutnya.
Walau hanya jari tengah yang luka, sangat berpengaruh terhadap aktivitas yang lain. Membuat saya kesulitan untuk memegang sesuatu dengan benar dan terutama untuk mengetik.


Melalui perkara ini, ROH KUDUS mengajar mengenai tubuh KRISTUS. Seringkali kita mengaku sebagai orang KRISTEN, sebagai pengikut KRISTUS tapi satu sama lain saling sikut menyikut dan menjatuhkan satu sama lain. Dengan sadar, kita menegur orang lain bukan dengan motivasi untuk membangun tapi dengan motivasi untuk mempermalukan dan menunjukkan superioritas bahwa dirinyalah yang benar dan orang lainlah yang salah.

Saudaraku, kita semua adalah bagian dari tubuh KRISTUS. TUHAN telah tempatkan kita masing-masing pada posisinya, ada yang menjadi tangan (karunia melayani), ada yang menjadi mulut (karunia motivasi), menjadi bahu (karunia memimpin), ada yang menjadi otak (karunia hikmat/pengajaran/pengetahuan), ada yang menjadi kaki (karunia penginjilan/misionaris), ada yang menjadi hati (karunia belas kasihan/empati), ada yang menjadi lutut (karunia pendoa syafaat), ada yang menjadi telinga (karunia konselor), etc.

Coba sekarang anda angkat 1 buah buku dengan hanya memakai jari tengah anda ? 
Apakah anda bisa mengangkatnya ? 
Saya jamin anda tidak akan bisa mengangkatnya, beda kasus kalau anda memiliki tenaga seperti Hercules.

Bayangkan lagi bila salah satu jari anda berkata kepada tubuh “Saya sudah bosan bergabung dengan kamu, sekarang saya mau memisahkan diri dan hidup merdeka.” Menurut anda apa yang akan terjadi ? Cepat dan pasti jari tengah itu akan mati mengering dan tidak berfungsi apa-apa.


Demikian pula dengan anda dan saya, kita adalah satu tubuh, satu di dalam KRISTUS. Kita tidak dapat hidup sendiri dan tidak dapat berfungsi apa-apa bila tidak saling bekerja sama dengan bagian yang lain. Ada 1 saja yang terluka, seluruh tubuh akan merasakannya. Misalkan di kelompok kita ada 2 orang yang bersengketa, secara tidak langsung kitapun terlibat di dalamnya. Mau membela si A, si B juga rekan kita. Mau membela si B, si A rekan kita, posisi kita serba sulit bagai makan buah simalakama. Sika p yang bijaksana adalah kita menjadi penengah dan membereskan masalah ini, supaya racun yang ditebarkan itu tidak mengkhamirkan semua orang.

Kesatuan anggota tubuh mencakup dalam semua bidang kehidupan baik dalam bidang bisnis atau kerohanian. TUHAN memakai anak-anak TUHAN bergerak dalam bisnis untuk membiayai pekerjaan TUHAN di muka bumi ini. Kita tidak dapat menjangkau orang-orang yang berada di pedalaman seorang diri, kita butuh partner para misionaris untuk menjangkaunya. Bagian kita adalah mensubsidi dana bagi misionaris ini. Kita tidak dapat mengatur suatu organisasi sendiri, kita butuh partner/ rekan sekerja untuk mewujudkannya.

Setiap anggota tubuh memiliki posisi yang sejajar, tidak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah, semua memiliki peran dan tanggungjawabnya masing-masing. Dan kesemua anggota tubuh itu diikat oleh kasih agape. Kasih Agape = kasih yang tidak bersyarat, kasih yang memberi dan tidak menuntut, kasih yang “meskipun” dan bukan “jika”. Semua bertanggungjawab kepada YESUS sebagai pemimpin dari semuanya. Manusialah yang seringkali membuat perbedaan itu dan membuatnya semakin menyolok dengan memilah-milah, posisi ini penting, posisi ini tidak. Akibatnya setiap orang berlomba-lomba untuk mengejar posisi penting dan dipandang hebat oleh dunia daripada menempati posisi yang tepat menurut apa kata TUHAN.

Dan akibatnya sungguh fatal, banyak hamba TUHAN yang jatuh bergelimpangan dalam dosa. Hal ini tak lain dan tak bukan karena mereka sudah tidak fokus lagi kepada TUHAN dan mengejar apa yang bukan menjadi bagian mereka. Hidupnya telah dikuasai oleh keserakahan akan nama baik, popularitas, kesenangan dunia. Dan itu adalah awal kejatuhan manusia.

Mari kita belajar dari pengalaman mereka, jangan sampai kita mengalami hal yang sama. Merasa masih berjalan bersama TUHAN, merasa masih berada dalam kebenaran tapi sebenarnya kita sedang hidup memisahkan diri dari tubuh KRISTUS. Kematianlah yang akan anda hadapi bukan keselamatan.

PS:
- Tiap-tiap orang menempati posisinya masing-masing,
- Bekerja dengan benar dan disertai tanggung jawab atas setiap bidang yang dipercayakan kepada anda
- Tetaplah fokus kepada TUHAN sebagai pemimpin dari semua
- Terima kekurangan saudara seiman sebagai bagian dari diri anda
- Perlakukan rekan sekerja sama seperti kita memperlakukan diri sendiri (bila ingin dihormati hormati mereka, bila ingin didengar dengarkan mereka dan bukan menuntut sebaliknya)
- Berhentilah bersengketa dengan saudara seiman, karena itu tidak mengerjakan keselamatan dan kebenaran dalam hidup anda
- Kenakan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan 


Jadikan Kami Satu
satukan kami...
satu dalam kuasaMu..
sebab kami bersaudara..
biar kami satu..
seperti Kau dan Bapa satu..
dunia lihatlah dalam kami..
Reff. Jadikan kami sehati,sepikir..
biar kehendakmu jadi..
tuk menyatakan rahmatMu..
jadikan kami satu.. 

TUHAN memberkati ! (lies)

HAL MEMBERI (part 1)


Written by: liesye herlyna

Pagi-pagi sekali, pegawai saya bercerita bahwa pak haji tetangga saya telah berderma kepada seseorang katakanlah A. Si A ini tiba-tiba mendatangi toko pak haji, mengambil dan langsung memakai jaket itu. Bukan hanya itu, si A mengambil celana panjang dan mengambil sajadah. 


Mata pak haji mengawasi tingkah laku A ini dan berkata 
“Jang tirisnya, sok pake we, mun eta sajadah mah ulah. Da ku didinya oge moal dipake paling oge jang tilam sare.” 
(Jang, dingin yaa, ayo pake aja. Kalau sajadah itu jangan diambil karena tidak akan dipergunakan. Paling juga untuk alas tidur). 

Setelah pak haji berkata demikian, tanpa ba…..bi…bu… si A langsung ngeloyor pergi. Bayangkan bila anda di posisi pak haji, sudah memberi gratis tanpa ucapan terima kasih pula. Anda tentu merasa dongkol dan mengecap A sebagai orang yang tidak tahu terima kasih.

Melalui kejadian ini ROH KUDUS berbicara kepada saya, “Coba kamu lihat pak haji ini, dia benar-benar mengamalkan arti kasih yang sesungguhnya. Orang ini belum melakukan sesuatu yang baik bagi pak haji, bahkan mengambilnya, tidak membayar dan tanpa disertai ucapan terima kasih. Apakah kamu bisa melakukan hal yang sama, saat seseorang mengambil apa yang menjadi milikmu.” 

Jujur, saya merasa malu saat ROH KUDUS berbicara demikian, saya berbuat baik dengan orang-orang yang baik kepada saya. Saya rela berkorban bagi orang-orang yang saya kasihi. Tapi untuk orang yang tidak saya kenal, saya masih memperhitungkan untung ruginya dan dengan orang yang notabene telah mengecewakan, saya lebih perhitungan lagi.

ROH KUDUS menuntun saya pada suatu ayat di LUKAS 6:30-36, dimana ROH KUDUS memberikan suatu pencerahan dalam hidup saya bahwa selama ini saya telah menyimpang dari kasih mula-mula. Saya sudah tidak lagi menggunakan kasih ALLAH dalam menghadapi sesama tapi saya sudah menggunakan kasih dunia untuk menilai sesama.

Hati yang memberi dengan rela, itu harus dimiliki oleh setiap anak TUHAN. Bukan hati yang penuh dengan pamrih, hitung-hitungan untung rugi, tapi hati yang penuh belas kasihan. Kita patut belajar dari saudara sepupu kita, mengenai ketaatan dan memberi. Saat ada rekan seagamanya diusik, mereka akan cepat-cepat turun tangan. Beda dengan kita, yang rasa solidaritas sudah turun. Kita disibukkan dengan kepentingan masing-masing, sibuk dengan doktrin, sibuk dengan denominasi, sibuk dengan bisnis. Dan ini membuat kita lupa bahwa masih banyak orang di sekita kita yang membutuhkan uluran tangan kita.

Miliki gaya hidup sebagai anak-anak ALLAH, yang memberi dan tidak mengharapkan kembali.


LUKAS 6:30-36,
6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.
 

TUHAN memberkati ! (lies)