Senin, Februari 09, 2009

TANGAN TUHAN YANG MEMBERI

Written by: liesye herlyna


Suatu hari, seorang anak lelaki pergi bersama ibunya ke sebuah toko. Pemilik toko ini sangat menyukai anak-anak dan segera menyodorkan sebuah wadah yang berisi permen beraneka macam sambil berkata, “Nak, ambillah beberapa buah untukmu.”


Tapi anak ini tidak mengambilnya. Pemilik toko ini terheran-heran, karena .biasanya saat disodori wadah permen, segera mereka menyerbunya. Pemilik toko ini berkata untuk yang kedua kalinya “ Ayo nak, ambillah permen ini sesukamu.” Anak lelaki itu tetap tidak bergeming. Si ibu mendengar perkataan pemilik toko dan mengulangnya kepada anak tersebut, namun anak itu tetap tidak mau mengambilnya.


Melihat hal ini, pemilik toko segera meraup isi wadah permen dan mengulurkan kepada anak lelaki tersebut. Mata anak ini terbelalak dan sangat bahagia karena sekarang kedua belah tangannya penuh dengan permen beraneka macam. Saat kembali ke rumah, ibunya bertanya, “Nak, mengapa saat pemilik toko itu menawarkan permen, engkau tidak mau mengambilnya sendiri ?”
Sambil tersenyum lebar anak ini menjawab, “Mommy, kedua belah tanganku sangat kecil dan aku hanya bisa mengambil beberapa buah permen. Tapi coba mommy lihat, saat pemilik toko mengulurkan tangannya yang besar, ia memberikan permen yang sangat banyak kepadaku dan aku sangat menyukainya.”


Ilustrasi di atas adalah ilustrasi yang sangat sederhana, namun sarat dengan prinsip-prinsip kehidupan. Yang seringkali kita abaikan karena kita terlalu sibuk dengan seabrek-abrek kegiatan sejak matahari terbit dan sampai tenggelamnya (jadi seperti lagu sekolah minggu red). Kita menganggap bahwa pekerjaan kita lebih penting daripada membangun hubungan pribadi dengan TUHAN. Waktu kita habis untuk mengejar berkat dibandingkan dengan si empu berkat. Mata kita lebih tertuju kepada tanganNYA daripada kepada pribadi ALLAH. Mata kita lebih tertuju kepada berkat jasmani dari pada berkat-berkat TUHAN yang lain. Mata kita lebih tertuju kepada permen yang berada di wadah daripada si pemilik permen itu sendiri. Akibatnya kita hanya akan mendapatkan sebagian kecil dari semua berkat yang telah TUHAN sediakan. Padahal TUHAN menyediakan berkat yang luar biasa bagi anda dan saya.

AMSAL 22:4, “Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.”

DAUD adalah seorang raja yang luar biasa dan melalui kehidupannya saya belajar banyak mengenai kerendahan hati. DAUD tidak membiarkan tahta dan kemasyuran menguasai dirinya, namun DAUD menempatkan dirinya sedemikian rupa di hadapan TUHAN dan hal ini membuat hati TUHAN benar-benar terpikat kepadanya. Jaman dahulu adalah suatu hal yang wajar bila seorang raja memiliki istri banyak dan setiap perkataan raja adalah absolut tidak bisa diganggu gugat, bila ada yang berani menggugat maka hukumannya adalah mati.


Sebagai raja dengan tindakan DAUD mengambil istri orang dan menidurinya, sah-sahnya karena memang itu yang berlaku di masyarakat umum. Dan tidak ada seorang pun yang berhak untuk menegurnya. Tapi saat nabi NATAN datang kepadanya dan menegur dengan keras perbuataannya, DAUD bertobat dan menyadari kesalahannya. Saat DAUD dikejar oleh SAUL, dan memiliki banyak kesempatan untuk membunuhnya, DAUD tidak melakukannya. Karena DAUD tahu bahwa SAUL adalah orang yang diurapi dan tidak berani untuk mengusik orang yang yang diurapi oleh TUHAN.


Mari kita belajar dari SALOMO, saat TUHAN bertanya apakah yang dia minta. SALOMO tidak meminta harta kekayaan tapi meminta hikmat kebijaksanaan. SALOMO menyadari bahwa sekalipun memiliki harta banyak tanpa disertai hikmat untuk mengaturnya, harta itu akan berfaedah. Tanpa memiliki hikmat, kita hanya akan menjadi orang-orang yang memiliki tubuh tanpa roh dan apa yang kita dapatkan di dunia ini hanya akan berujung kepada kesia-siaan.


Banyak orang berfikiran dan juga melanda anak-anak TUHAN, mereka selalu berpendapat bahwa yang namanya berkat itu identik dengan materi. Sukacita, damai sejahtera, kasih, kedamaian, etc dianggap hanya sebagai selingan saja. Makanya tak heran banyak anak TUHAN hidupnya biasa-biasa saja dan tidak mengalami terobosan dalam perkara ini. Mereka selalu berfikir bahwa kekayaan materi yang berlimpah, perut yang buncit, keluarga yang rukun, bisnis yang maju, punya kendaraan mewah itu baru hidup yang diberkati oleh TUHAN. Saya tegaskan pada anda, bahwa itu adalah pemikiran yang sangat dangkal, itu berarti anda belum mengenal pribadi ALLAH yang sebenarnya.


Kekayaan, kehormatan dan kehidupan adalah bonus tambahan yang TUHAN berikan kepada anda dan saya. Namun yang terpenting adalah anda hidup dengan rendah hati dan takut akan TUHAN.


Hidup dengan rendah hati artinya:
- mengosongkan diri
- menganggap diri anda tidak memiliki apa-apa
- siap untuk dididik dan ditegur
- siap untuk dipermalukan/dipersalahkan
- siap untuk menderita
- memiliki hati hamba
- menempatkan diri dibawah orang lain
- melayani orang lain


Hidup takut akan TUHAN, bukan berarti kita hidup seperti orang yang dikejar-kejar oleh perasaan bersalah, oleh perasaan minder, atau memiliki kesan bahwa bila kita melakukan kesalahan maka TUHAN akan menghukum. Tapi hidup takut akan TUHAN memiliki artian kita hidup sebagai orang yang memiliki rasa hormat dan menjaga kepercayaan yang telah TUHAN berikan pada kita. Tidak hidup sebagai orang-orang yang berada dalam kecemaran dan nafsu dunia tetapi hidup sebagai anak-anak terang.


Saya menulis ini,bukan berarti saya sudah mengenal DIA dengan benar, saya pun sedang dalam proses mengenal DIA. Semakin dalam saya mengenal DIA, semakin banyak dan semakin dalam ALLAH memberikan diriNYA kepada saya. Disini saya hanya membagikan sebagian kecil pengalaman saya bersama TUHAN, apa yang saya alami bersama TUHAN akan anda alami juga, asalkan anda memberikan diri sepenuhNYA kepada TUHAN. Anda akan mengalami pengalaman yang unik dan LUAR BIASA saat anda berjalan bersamaNYA dan itu akan meninggalkan goresan terindah dalam perjalanan rohani anda.


HIDUP ANDA MAU DIBERKATI ????
Syaratnya sangat mudah :
- Mati terhadap dosa
- Hidupi hidup anda sekarang sebagai manusia merdeka
- Setiap hari, setiap saat selalu hidup di dalam FIRMAN
- Berubah oleh pembaharuan budi (perubahan karakter)
- Andalkan ROH KUDUS
- Harapkan wajahNYA dan bukan tanganNYA


MAKA ALLAH YANG ADALAH SUMBER, AKAN MELIMPAHKAN SEGALA SESUATU NYA KEPADAMU

Percayalah !! (lies)

Tidak ada komentar: