Kamis, Februari 26, 2009

GARAM DAN TERANG DUNIA

Written by: liesye herlyna


MATIUS 5:13-16, “ 3 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." 

Sudah berulang-kali tema “GARAM DAN TERANG DUNIA” ini saya terima. Namun pagi ini, ROH KUDUS menuntun saya untuk melihat dari sisi lain.
Garam berbicara mengenai rasa dan terang berbicara mengenai situasi. Keduanya memiliki pengaruh yang sangat kuat dan membawa perubahan bagi lingkungan yang dimasukinya. Kita sebagai anak TUHAN dituntut untuk menjadi garam dan terang dunia, namun sudahkah kita benar-benar melakukannya ? JUJUR, saya pribadi belum melakukannya. Hingga pagi ini, ROH KUDUS membongkar seluruh kehidupan saya.

Acapkali saat menghadapi tantangan baik dalam dunia kerja/ pelayanan, saya memilih untuk menghindar atau lari dari masalah. Bukannya saya berdiri tegak dan maju mengahadapinya, tapi saya bersikap sok rohani dengan berkata “TUHAN tidak mengkehendaki saya melakukan pekerjaan ini.” atau berdoa “ TUHAN, katanya ini pelayanan yang ENGKAU berikan padaku, tapi kenapa saya harus berhadapan dengan masalah ini?” Atau saat timbul salah persepsi dengan saudara seiman saya lebih memilih untuk mundur dari pelayanan itu dan memilih pelayanan yang dirasa aman. Kalaupun saya tetap tinggal di pelayanan itu, saya lebih memilih untuk bersikap cuek dan tidak peduli. Dan ROH KUDUS menegur keras dalam perkara ini. DIA mengingatkan perkataan salah seorang rekan saya “ Apapun yang terjadi, aku akan tetap melayani disini. Karena ini adalah ladang pelayanan yang telah TUHAN tetapkan untuk aku.” 

WOW… saya percaya itu adalah perkataan profetik buat saya, karena TUHAN telah memanggil saya dalam suatu pelayanan khusus. Saat kita telah dipanggil dan ditetapkan untuk suatu pelayanan khusus, tidak ada alasan bagi kita untuk mundur dan pindah pelayanan lain. Setiap dari kita telah TUHAN perlengkapi untuk pelayanan khusus dan TUHAN ingin memaksimalkan kita dalam bidang tersebut. Setiap orang memiliki peranan yang berbeda-beda dan saat disatukan akan mewujudkan suatu tujuan mulia bagi kemuliaan TUHAN. Apapun yang terjadi kita harus tetap konsisten untuk tetap berada di dalamnya dan bukan hanya bertahan tapi membawa suatu perubahan yang signifikan di dalamnya. 

GARAM DUNIA
Fungsi garam adalah : 

1.MEMBERI RASA
Bayangkan di hadapan anda ada sepanci besar chicken soup yang masih panas dan menyebarkan aroma ayam ke sekeliling ruangan. Serta merta terbit air liur dan membuat lapar perut anda. Segera anda mengambil mangkuk, mencedoknya dan mencicipi. Tiba-tiba….wekkk..... wajah anda berubah dan semangat makan menjadi turun. Anda segera menyingkir kan mangkoko soup ini dan memilih makanan lain. Selidik punya selidik ernyata, soup ini tidak pakai garam.


Garam baru memiliki manfaat bila “dia” sudah mencair dan menyatu dengan keadaan di sekitarnya. Demikian pula dengan kehidupan ke-KRISTEN-an, anda dan saya baru memiliki fungsi bila hidup kita sudah mencair dan bersatu dengan lingkungan di mana kita berada. Bukan berarti hidup kita menjadi sama dengan dunia tapi kita memberikan diri kita bagi mereka. Kita memberikan air mata kita bagi orang yang belum kenal TUHAN, kita memberikan tenaga kita untuk melayani mereka, kita berikan mulut untuk mengajar mereka, kita berikan kaki kita untuk mengunjungi orang-orang yang terhilang, kita memberikan pikiran kita untuk perbaikan sistem. Apapun yang kita lakukan harus memberi dampak positif bagi lingkungan dimana TUHAN tempatkan kita.


Kita sudah tidak berdiri lagi sebagai pribadi yang harus dihormati, harus dipatuhi, harus dipandang, tapi kita meleburkan di tengah dunia ini menjadi pribadi yang tidak dikenal (sama seperti garam), namun membawa pengaruh yang luar biasa bagi orang lain. 

2. MENCEGAH PEMBUSUKAN
Jaman dulu orang-orang belum memiliki sistem pembuangan seperti sekarang ini. Jadi, bila mereka hendak buang air besar, mereka menggali tanah, beberapa centimeter lalu menimbunnya dengan tanah. Kebayangkan, kalau terinjak oleh yang lewat ??? Sistem sanitasi yang buruk, menyebabkan penyakit diare mudah menyerang manusia dan salah satu penyakit yang paling ditakutkan saat perang. Salah seorang rekan bercerita kenapa bangsa ISRAEL bisa terhindar dari penyakit ini karena mereka menaburkan garam di atas kotoran mereka. Kotoran itu akan mongering dan tidak menyebarkan bibit penyakit.


Dunia yang kita tempati saat ini penuh dengan kebusukan, kemunafikan, kejahatan dan dosa. Dengan segala tipu daya menarik orang-orang untuk tenggelam di dalamnya. Tugas kita sebagai anak TUHAN adalah untuk mencegah dosa itu berkembang biak dan menimbulkan banyak korban. Tugas kita adalah untuk menyatakan kebenaran di tengah dunia ini, melalui sikap hidup kita untuk tidak kompromi dengan dosa. 

3. MENGAWETKAN
Sebuah hubungan, entah itu pertemanan, bisnis, keluarga, suami istri, etc mampu bertahan lama bila dibangun atas dasar kasih. Kasih tidak berwujud tapi kasih dapat dirasakan, sama seperti garam yang harus melebur baru dapat memiliki dampak.

Orang yang telah menjadi garam, sudah tidak lagi bersikap egois, mau menang sendiri, suka memaksakan kehendak, menuntut untuk diperhatikan, mementingkan diri sendiri. Tapi dalam setiap tindakannya, akan selalu dilandasi apa yang bisa aku lakukan untuk orang lain. Saat kita melakukan prinsip saling melayani satu sama lain, sebuah hubungan itu akan langgeng.

Ada sebuah ilustrasi yang menarik:
Seorang pemuda yang berasal dari sebuah desa terpencil diterima masuk di sebuah SMA favorit. Saat pertama kali masuk, pemuda ini menulis angka 3 di mejanya. Rekan-rekannya merasa heran akan hal ini, dan bertanya apa maksud tulisan itu. Sambil tersenyum pemuda ini berkata “Suatu hari engkau akan mengetahuinya.” Naik kelas 2, pemuda ini melakukan hal yang sama, dia menuliskan angka 3 dimejanya. Rekan sekelasnya merasa heran dan bertanya pula. Dengan tersenyum pemuda ini menjawab “ Suatu hari enakua akan mengetahuinya.” Hal yang sama dilakukan pemuda ini saat naik kelas 3 dan menuliskan angka yang sama pula di mejanya. Dan pemuda ini memberikan jawaban “Saat kelulusan, aku akan memberitahukannya pada kalian semua.” Tibalah saat kelulusan, pemuda ini meraih juara umum di sekolah bergengsi itu dan saat dia turun podium, rekan-rekannya segera mengerubunginya dan menagih janji. Dengan tersenyum lebar, pemuda ini menjawab, orang tuaku berkata “ Tempatkan TUHAN sebagai prioritas pertama di hidupmu, orang tua dan teman-temanmu di posisi ke-2 dan dirimu sendiri di posisi ke-3. Dan ingatlah akan hal ini saat engkau hendak melakukan sesuatu.” Dan seperti yang kalian lihat, aku berhasil dalam hidup karena melakukan hal ini. 

TERANG DUNIA
Bayangkan anda berada di suatu ruangan gelap gulita, bagaimana perasaan anda ? bingung, takut, gamang, kuatir, tidak menentu,was-was, pokoknya segala macam perasaan bercampur aduk disana. Tiba-tiba…crash….seberkas cahaya masuk ke ruangan tersebut ? apa yang anda rasakan ? perasaan damai, tenang dan yakin menyelimuti diri anda. Dalam hati anda timbul suatu keyakinan bahwa cahaya ini akan menuntun anda keluar dan dengan langkah mantap anda mengayunkan kaki kea rah cahaya tersebut.


Dunia in merasakan hal yang sama, saat ini dunia sedang berada dalam kegelapan dan semakin lama semakin besar. Aborsi, penyalah gunaan obat-obatan, perselingkuhan, sex bebas, dan yang sangat miris adalah angka kematian akibat bunuh diri semakin meningkat pasca krisis moneter. Tercatat sudah 40.000 orang Hongkong bunuh diri dan 80.000 di JEPANG, belum di negara-negara lain.

Dunia membutuhkan gereja TUHAN, dunia membutuhkan anak-anak TUHAN. Dimanakah mereka ? Mampukah gereja TUHAN menjawab kebutuhan dunia ini. Ataukah jangan-jangan kita sudah sama dengan dunia ini, sudah tidak peduli dengan kebutuhan dunia ini, memiliki cara hidup yang sama dengan dunia, gonta-ganti pasangan, melakukan hubungan intim sebelum pernikahan, selingkuh, suka pergi ke pijat ++, bahkan yang lebih parah adalah menggunakan nama TUHAN untuk popularitas diri sendiri.

Anda dan saya adalah terang dunia, bila terang berkumpul dengan terang tidak ada faedahnya. Jutru terang itu ada untuk menerangi kegelapan dan menerangi semua yang ada di dalamnya. Sehingga kejahatan itu terkuak kepermukaan dan dibereskan. Apa jadinya bila anak TUHAN yang mengaku memiliki terang di hatinya, tapi saat bergesekan dengan saudara seiman, memilih pergi dari pelayanan yang notabene TUHAN tetapkan atas dirinya. Hal ini tentu saja menyakiti hati TUHAN dan tentunya menghambat pertumbuhan rohani orang tersebut. Sikap yang seperti ini hanya akan mengkerdilkan dirinya dan sampai selamanya hanya akan menjadi kanak-kanak rohani yang tidak pernah mau dibentuk.

TUHAN telah tempatkan kita di dunia untuk menjadi garam dan terang. Ditengah 1001 macam permasalahan yang ada, TUHAN ingin kita menghadapi dan mengalahkannya. Bukan dengan bersembunyi, lari atau pura-pura masalah itu tidak terjadi. Menjadi garam dan terang dunia berarti kita menjadi orang-orang yang memberi pengaruh bagi lingkungan, memperbaiki kesalahan, menyuarakan kebenaran, dan berdiri pada posisi yang benar yaitu di atas dasar FIRMAN TUHAN.




PS:
- Sadari siapa diri kita di dalam TUHAN
- Berfungsilah dengan benar
- Lakukan dengan max, apa yang telah TUHAN percayakan kepadamu
- Jangan lari dari masalah, selesaikan
- Berdiri tegak, hadapi dan tunaikan tugas pelayananmu
- Miliki cara hidup yang berbeda dengan dunia (pikiran, perasaan, tingkah laku, kebiasaan, karakter, gaya hidup)




ANDA DITEMPATKAN DI DUNIA INI UNTUK MEMBAWA PERUBAHAN DAN BUKAN UNTUK DIPENGARUHI DUNIA


JADILAH ANAK-ANAK TERANG DAN MEMBAWA KEHIDUPAN BAGI BANYAK ORANG




Tuhan memberkati ! (lies)

Tidak ada komentar: