Minggu, Februari 22, 2009

EUTIKHUS (part 2)

Written by: liesye herlyna


Ada 5 hal penting dari kisah EUTIKHUS ini :




1. KOMUNITAS
Ayat 7, “…..ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya……
Sebagai orang percaya kita butuh komunitas yang tepat, tempat dimana kita saling melayani, saling memperlengkapi, saling berbagi, saling membangun dan mengalami pertumbuhan di dalam pengenalan akan KRISTUS.




2. MENJADI TERANG
Ayat 8, “Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu.”
Lampu disini bukan hanya berbicara lampu sebagai penerangan tapi berbicara mengenai pribadi setiap anak-anak TUHAN. Kita adalah lampu-lampunya TUHAN yang diutus ke dunia. Untuk menerangi kegelapan dunia ini. Saat terang itu masuk ke dalam kegelapan, terang itu membawa suatu perubahan dan membuat keadaan menjadi jelas. Itulah fungsi kita sebagai anak TUHAN.




3. TETAP FOKUS
Orang yang tidak fokus tidak dapat menghasilkan yang terbaik dalam hidupnya. Hidupnya hanya akan berputar-putar di tempat dan tidak akan mengalami terobosan dalam hidupnya. Seperti EUTHIKUS, perhatiannya terpecah karena dia berdiri di 2 sisi yang berbeda. Perhatiannya tercurah antara mendengarkan pengajaran PAULUS dan setengahnya lagi tercurah pada pemandangan di luar jendela. VISI lah yang membuat orang tetap bertahan dan berusaha mewujudkannya, walaupun banyak rintangan yang menghadangnya.




4. MENJADI BAPA/IBU ROHANI
Orang yang baru bertobat diibaratkan sebagai bayi-bayi rohani yang perlu disuapi, dididik, dibina dan didewasakan. Tuhan memakai kita untuk melayani orang – orang ini. Dengan kita melayani mereka, secara otomatis TUHAN juga sedang mendewasakan karakter kita.
PAULUS memberikan teladan yang baik sebagai pembimbing rohani, yaitu:
- punya belas kasihan akan jiwa-jiwa (segera turun ke bawah)
- ikut merebahkan diri bersama EUTIKHUS (merasakan penderitaan yang dialaminya)
- Memeluknya (berbagi kehidupan dan memberikan kekuatan)




5. MEMPERKATAKAN IMAN
Ayat 10, “ ……….”Jangan takut, sebab ia masih hidup” Saya mengambil dalam terjemahan contemporary, karena bahasanya lebih masuk. ROH KUDUS yang ada di dalam diri PAULUS berkata bahwa pemuda ini masih hidup, dan PAULUS memperkatakannya sehingga pemuda ini hidup kembali. PAULUS tidak mau berkajang dari apa yang dilihatnya tapi dia menggunakan kacamata ALLAH dan melihat apa yang hendak TUHAN lakukan atas pemuda ini. Dan mujizat itu terjadi.


Mari kita belajar dari kisah EUTIKHUS dan PAULUS bagaimana seharusnya kita bersikap dan hidup sebagai orang KRISTEN. Karena ke-KRISTEN-an bukan hanya sebatas agama atau supaya mendapat berkat materi, tapi lebih dari itu. Ke-KRISTEN-an adalah sebuah kehidupan tempat di mana kita berbagi hidup dengan orang lain, tempat dimana kasih ALLAH dinyatakan.




TUHAN memberkati ! (lies)

Tidak ada komentar: