Senin, Februari 09, 2009

SIAPA YANG MENGENDALIKAN MU

Written by: liesye herlyna


YOHANES 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”



Kita tentu tahu. bahwa bila hujan besar dan badai, jaringan telepon nirkabel terutama cdma dan koneksi GPRS sering mengalami gangguan. Dan ini cukup menimbulkan masalah bagi saya yang harus selalu berhubungan dengan telepon dan internet banking. Pada dasarnya, saya bukanlah tipikal orang yang sabar, saya adalah tipikal orang yang ingin segala sesuatu berjalan dengan cepat dan sering kali hal ini merugikan saya. 

Seperti kejadian yang saya alami baru-baru ini, beberapa hari lalu jaringan telepon dan GPRS mengalami gangguan koneksi, selama beberapa hari dan itu menyulitkan saya untuk mengecek mutasi, sedangkan counter-counter tidak mau tahu, mereka ingin segera deposit mereka segera diisikan. Tekanan yang bertubi-tubi beberapa hari ini, membuat kepala saya berdenyut-denyut dan otomatis tegangan tinggi mulai naik dan segala sesuatu salah di depan mata saya.

Tiba-tiba ROH KUDUS bertanya, “Patutkah kamu marah-marah ?” 

“Patut sekali” sahutku. 

“Bila kamu marah-marah seperti ini, siapakah yang menguasai dirimu ?” sahut ROH KUDUS lagi. 

“Hm…..aku.” sahutku lagi. 

“Jadi….. bila kamu membiarkan amarah menguasai dirimu, siapa yang dirugikan ?” 

“Tentu saja aku” sahutku lagi. 

“Tidak, anakku, bukan hanya kamu yang dirugikan tapi juga orang-orang di sekitarmu. Kamu akan menjadikan mereka sasaran kemarahanmu atas perbuatan yang tidak mereka lakukan. Tanpa kamu sadari sesungguhnya kamu sedang merebut kebebasan mereka dan memaksa mereka untuk turut merasakan persoalanmu. INGATLAH, amarah tidak mengerjakan kebenaran dan hanya akan membuat masalah menjadi tambah rumit. Belajar untuk tenang dan berserah kepadaKU.” 

“Hm… baiklah aku akan menyerahkannya kepadaMU, tapi bagaimana dengan mutasi yang masih belum masuk juga ?”sahutku lagi. 

“Ayo, belajar mengendalikan diri dan percaya kepadaKU, AKU akan menyelesaikannya dengan caraKU dan bukan dengan caramu.” sahut ROH KUDUS lagi. 

Tiba-tiba....... cessss…..serasa ada air dingin menyirami hati saya dan membuat emosi saya turun kembali (jadi mirip iklan yaaa…). Masalah memang belum selesai tapi ada sesuatu yang berbeda yaitu sikap hati dalam menyikapi masalah tersebut.

Sesungguhnya yang bertanggung jawab atas diri kita adalah diri kita sendiri bukan orang tua, bukan pasangan kita, bukan anak-anak kita, bukan lingkungan, bukan majalah, bukan massa media, bukan iblis dan bukan pula TUHAN. Keputusan kitalah yang menentukan akhir hidup kita, apakah akan berakhir dalam kekekalan atau berakhir dalam kebinasaan. Saat kita memilih untuk membiarkan kedagingan menguasai kita, itu artinya kita sedang menyerahkan diri ke dalam kebinasaan atau dengan kata lain kita sedang bersiap menemani iblis di neraka. Iblis adalah pencuri, pembunuh dan pembinasa (YOHANES 10:10) dan akan berakhir dalam lautan api dan belerang (WAHYU 20:10)


GALATIA 5:19-21, “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 

Sebenarnya iblis itu tidak tahu bahwa anda memiliki kelemahan-kelemahan ini, tapi iblis senantiasa mencari celah untuk masuk, ketika dia sudah menemukan titik kelemahan anda, dia akan terus mengoreknya terus terusan sehingga seluruh hidup anda dikuasainya.

Ada sebuah ilustrasi yang menarik :
Dalam sebuah hutan hiduplah seekor kelinci yang lucu dan manis. Saat dia sedang bermain-main dengan teman-temannya, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Dengan cepat mereka berlarian mencari lubang untuk berteduh. Demikian juga dengan seekor musang. Saat musang menjengukkan kepada ke dalam lubang, eit… dia melihat ada seekor kelinci sedang berteduh didalamnnya. “Hm….ini rejeki, udara dingin ditambah makanan yang empuk.” pikir musang.


Dengan suara selembut mungkin, musang berkata “Kelinci yang manis dan lucu, bolehkah aku masuk ke dalam lubang ini, hujan begitu derasnya dan badanku basah semuanya.” Begitu mendengar suara musang, kelinci melonjak kaget dan menggigil ketakutan “ mati aku, kemana aku harus lari, yang ada dihadapanku seekor musang. Aku akan menjadi santapannya.” kelinci berkata-kata di dalam hatinya. Melihat kelinci diam saja, musang berkata lagi “Kelinci yang manis dan lucu, bolehkan aku masuk ke dalam lubang ini, aku melihat lubang ini cukup besar untuk kita berdua. Badanku sudah basah semuanya, jika engkau tidak mengizinkan aku masuk, aku akan mati kedinginan. TOLONGLAH, aku.”

Sambil memberanikan diri, kelinci berkata “Ti…..tidak, nanti kalau aku mengizinkan kamu masuk, kamu akan memakanku. Ka…..kamukan musang, yang suka memakan bangsa kami.” Melihat mangsanya mulai bersikap lunak, musang berkata lagi “Tidak, kelinciku, aku tidak akan memakanmu, tadi siang aku sudah mendapatkan buruanku dan perutku sudah kenyang. Aku hanya ingin ikut berteduh saja. Hm…. begini saja, bila kamu takut terhadapku, biarlah kepalaku saja yang masuk ke lubang itu, toch jarak antara kepalaku dengan dirimu masih jauh.”

Ditimbang-timbang, akhirnya kelinci berkata “Baiklah, aku mengizinkan hanya kepalamu saja yang masuk, kepalanya saja yaa…….” Kelinci segera bergeser ke lubang yang lebih menjorok ke dalam menjauhi moncong musang. Secepat kilat, musang memasukkan kepalanya ke dalam lubang. Musang berusaha untuk menarik hati kelinci, dengan memujinya dan menceritakan hal-hal yang seru dan menarik. Makin lama, hati kelinci makin terpikat kepada musang, dalam hatinya dia berfikir “Ternyata musang tidak seperti yang teman-teman aku katakan. Musang ini baik dan ramah pula, dia menceritakan banyak kisah kepadaku. Mungkin aku dapat bersahabat dengannya.”

Tiba-tiba, guntur mengguntur dengan hebatnya, dan membuat kelinci melonjak ketakutan. Melihat kelinci mulai melunak terhadap dirinya, musang berkata “Kelinci yang baik dan lucu, kamu dengar, hujan bertambah deras dan guntur sangat memekakan telinga. Badanku sudah sangat menggigil. Bolehkan aku memasukkan separuh badanku supaya aku dapat memperoleh kehangatan di dalamnya.” Tanpa berfikir panjang, kelinci segera mengiyakan dan dengan seringai buas, musang memasukkan seluruh badannya ke lubang tersebut dan moncongnya segera menangkap kelinci malang tersebut. Tanpa ampun, musang merobek-robek seluruh tubuh kelinci dan memakannya.

Sungguh tragis nasib kelinci ini, dia harus mati di perut musang. Tapi sadarkah anda, bahwa sebenarnya hidup anda pun tak ubahnya seperti kelinci. Kita seringkali berkompromi dengan dosa dan mentolerirnya sebagai kelemahan manusia. Kita menganggap bohong demi kebaikan tidak apa-apa, kita menganggap cara berpakaian yang serba pendek dan terbuka adalah wajar, kita menganggap memanipulasi data tidak apa-apa. Hal-hal inilah yang membuat kita kehilangan kepekaan dan menganggap iblis adalah teman kita. Iblis tidak akan mendatangi anda dalam wujud kuntilanak, tuyul, setan, pocong, etc, itu hanya kelas prajurit. Tapi Iblis akan datang kepada anda, dalam wujud sebagai malaikat terang, dalam wujud seorang teman, dalam wujud nubuatan-nubuatan (nubuatan palsu loh), dalam wujud mujizat (mujizat palsu loh), tapi ujung-ujungnya dia akan memakan anda.
Seakan-akan menuntun anda kepada kebenaran tapi sebenarnya sedang menyeret anda kepada kebinasaan kekal.


INGATLAH !
IBLIS seperti singa mengaum-ngaum di sekeliling anda dan mencari mangsa untuk di telan. Tetapi saat kita menyerahkan diri kepada TUHAN, tunduk di bawah hukum-hukumNYA, maka keselamatan dan kehidupan kekallah yang akan kita dapatkan. Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (YOHANES 10:10b). Iblis akan menarik anda secara perlahan-lahan masuk ke dalam perangkapnya, tanpa sadar anda akan semakin jauh semakin jauh dan akhirnya berpaling dari TUHAN.


Saat saya memutuskan untuk tidak marah-marah, itu berarti saya sedang memutuskan tentakel-tentakel yang sedang iblis coba lilitkan kepada saya. Bila saya membiarkan amarah terus menguasai saya, bukan mustahil saya tetap menjadi orang-orang yang kalah dan tidak pernah merasakan yang namanya berkemenangan.

Seringkali manusia menyalahkan TUHAN atas masalah yang menimpanya dan berkata bahwa sudah nasib dia seperti ini, bahwa sudah kehendak TUHAN dia harus bercerai dengan pasangannya, bahwa sudah kehendak TUHAN dia harus mengandung anak diluar nikah, bahwa sudah kehendak TUHAN dia harus dihukum karena korupsi, etc. Sedemikian mudahnya mereka membawa nama TUHAN demi untuk mencari pembenaran atas tindakan tidak bermoral mereka. Sedemikian mudahnya mereka mengatas namakan TUHAN demi untuk mencari popularitas bagi diri mereka. Seperti itulah keadaan orang-orang yang hidupnya hanya untuk mencari kepuasaan, segala sesuatu dibenarkan dan dihalalkan hanya untuk memuaskan egonya.


FIRMAN TUHAN katakan, akibat dari perbuatan daging adalah kematian. Dan itu sudah menjadi hukum mutlak, tidak bisa ditawar lagi.



PS:
· Putuskan sekarang, apakah anda akan memilih ROH KUDUS yang menguasai seluruh kehidupan atau iblis
· Jangan pernah berkompromi dengan dosa. DOSA adalah DOSA
· Akibat tidak menaati perintah TUHAN adalah kematian
· Saat kita dikuasai ROH KUDUS, DIA akan menuntunmu kepada kemenangan demi kemenangan


TUHAN memberkati ! (lies)

Tidak ada komentar: