Written by : liesye
herlyna
AMSAL 7:2,
“Berpeganglah pada perintahku,
dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.”
Pagi ini, saya dibangunkan oleh sebuah sapaan lembut, sangat
lembut, hampir tidak terasa namun begitu kuat membuat roh saya melonjak kegirangan.
“Ini suara BAPA…..ini suara BAPA….” seruku. Suara yang begitu aku rindukan
siang dan malam, suara yang senantiasa memberi kekuatan dan ketenangan saat aku
melewati badai dalam kehidupanku. Dengan lembut BAPA berkata “Bangunlah nak, lihatlah keluar.”
Dengan segera, saya menyingkapkan gorden yang berada di samping ranjang, dan WOW… matahari
bersinar dengan terang, menyilaukan mata, padahal jam baru menunjukkan pukul 06.00
pagi. Sungguh kontras dengan cuaca di
pagi-pagi sebelumnya, mendung, berkabut, dingin dan membawa suasana tidak
bergairah. Secepat kilat saya berlari, dan membuka pintu yang mengarah ke teras
depan dan teras belakang (kamar saya di lantai 2), WOW…….dengan segera
kehangatan itu menyerbu masuk ke dalam rumah dan memberikan kehangatan menembus
jauh pada kedalaman hati, serasa sebuah tangan besar yang merengkuh dan menarik
saya masuk ke dalam pelukan-NYA. Membawa saya tenggelam di dalam hadirat-NYA
dan menari-nari di hadapan-NYA seperti seorang anak kecil yang begitu
bergembira saat bertemu BAPA. Seperti itulah saya dihadapan-NYA. Tidak ada hal
yang terindah, selain berada di dalam hadirat-NYA.
Pagi ini, saya disadarkan kembali akan arti kasih BAPA yang
sesungguhnya. Betapa BAPA begitu rindu untuk mencurahkan kasih-NYA kepada saya
dan menikmati waktu bersenang-senang bersama saya. Betapa BAPA begitu rindu
untuk menikmati sebuah kebersamaan bersama saya sepajang hari dan hari-hari
yang akan datang, bukan hanya pada jam-jam tertentu tapi setiap detik, setiap
menit, setiap jam, setiap hari dan sepanjang hidup saya.
Pagi ini, saya kembali diingatkan bahwa kasih BAPA adalah
:
kasih yang
kekal,
kasih yang
tidak pernah lekang oleh cuaca, ruang dan waktu,
Kasih yang
tetap abadi sepanjang masa,
Kasih yang
membuat aku berani untuk melangkah mendekat ke hadapan tahta-NYA tanpa pernah
merasa takut dan tertuduh,
Kasih yang
membuat aku untuk selalu berani kembali kepada-NYA sekalipun saya melakukan
hal-hal yang menyakiti hati-NYA,
Kasih yang
membuat aku menemukan jalan pulang ketika tersesat di dalam perjalanan hidup,
Kasih yang
menjadi lentera saat aku berjalan di dalam lembah keterpurukan,
Kasih yang
selalu membalut setiap luka-luka sebagai akibat kebodohan dan kebandelan yang
sering aku lakukan,
Kasih yang
selalu menerima aku apa adanya tanpa bertanya apa yang telah aku lakukan
untuk-NYA,
Kasih yang
selalu ada dan senantiasa menyelimuti diriku bahkan ketika aku tidak merasakan
kehadiran-NYA,
Kasih yang
selalu memberi dan tidak mengharapkan kembali,
Kasih yang
selalu ada, kapan-pun dan dimana-pun aku berada,
Seperti
itulah kasih BAPA,
KASIH YANG
KEKAL DAN TANPA SYARAT
“Ketika kasih ALLAH datang
menghampiri manusia dan tinggal menetap di dalamnya, manusia itu tidak akan
menjadi sama seperti sebelumnya. Kasih sejati akan membawa sukacita abadi dan akan
menjadi miliki pusakanya.”
“Kasih tanpa syarat adalah obat
bagi orang-orang yang tertolak dan penawar racun yang sangat ampuh terhadap
kepahitan dan ketiadaan pengampunan.”
With a warm love from
GOD ! (lyn -01042010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar