Kamis, April 01, 2010

KASIH YANG KEKAL


Written by : liesye herlyna
AMSAL 7:2, “Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.”

            Pagi ini, saya dibangunkan oleh sebuah sapaan lembut, sangat lembut, hampir tidak terasa namun begitu kuat membuat roh saya melonjak kegirangan. “Ini suara BAPA…..ini suara BAPA….” seruku. Suara yang begitu aku rindukan siang dan malam, suara yang senantiasa memberi kekuatan dan ketenangan saat aku melewati badai dalam kehidupanku. Dengan lembut BAPA berkata  “Bangunlah nak, lihatlah keluar.”
            Dengan segera, saya menyingkapkan gorden yang  berada di samping ranjang, dan WOW… matahari bersinar dengan terang, menyilaukan mata, padahal jam baru menunjukkan pukul 06.00 pagi.  Sungguh kontras dengan cuaca di pagi-pagi sebelumnya, mendung, berkabut, dingin dan membawa suasana tidak bergairah. Secepat kilat saya berlari, dan membuka pintu yang mengarah ke teras depan dan teras belakang (kamar saya di lantai 2), WOW…….dengan segera kehangatan itu menyerbu masuk ke dalam rumah dan memberikan kehangatan menembus jauh pada kedalaman hati, serasa sebuah tangan besar yang merengkuh dan menarik saya masuk ke dalam pelukan-NYA. Membawa saya tenggelam di dalam hadirat-NYA dan menari-nari di hadapan-NYA seperti seorang anak kecil yang begitu bergembira saat bertemu BAPA. Seperti itulah saya dihadapan-NYA. Tidak ada hal yang terindah, selain berada di dalam hadirat-NYA.
            Pagi ini, saya disadarkan kembali akan arti kasih BAPA yang sesungguhnya. Betapa BAPA begitu rindu untuk mencurahkan kasih-NYA kepada saya dan menikmati waktu bersenang-senang bersama saya. Betapa BAPA begitu rindu untuk menikmati sebuah kebersamaan bersama saya sepajang hari dan hari-hari yang akan datang, bukan hanya pada jam-jam tertentu tapi setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari dan sepanjang hidup saya.
            Pagi ini, saya kembali diingatkan bahwa kasih BAPA adalah :
kasih yang kekal,
kasih yang tidak pernah lekang oleh cuaca, ruang dan waktu,
Kasih yang tetap abadi sepanjang masa,
Kasih yang membuat aku berani untuk melangkah mendekat ke hadapan tahta-NYA tanpa pernah merasa takut dan tertuduh,
Kasih yang membuat aku untuk selalu berani kembali kepada-NYA sekalipun saya melakukan hal-hal yang menyakiti hati-NYA,
Kasih yang membuat aku menemukan jalan pulang ketika tersesat di dalam perjalanan hidup,
Kasih yang menjadi lentera saat aku berjalan di dalam lembah keterpurukan,
Kasih yang selalu membalut setiap luka-luka sebagai akibat kebodohan dan kebandelan yang sering aku lakukan,
Kasih yang selalu menerima aku apa adanya tanpa bertanya apa yang telah aku lakukan untuk-NYA,
Kasih yang selalu ada dan senantiasa menyelimuti diriku bahkan ketika aku tidak merasakan kehadiran-NYA,
Kasih yang selalu memberi dan tidak mengharapkan kembali,
Kasih yang selalu ada, kapan-pun dan dimana-pun aku berada,
Seperti itulah kasih BAPA,
KASIH YANG KEKAL DAN TANPA SYARAT


Ketika kasih ALLAH datang menghampiri manusia dan tinggal menetap di dalamnya, manusia itu tidak akan menjadi sama seperti sebelumnya. Kasih sejati akan membawa sukacita abadi dan akan menjadi miliki pusakanya.”

Kasih tanpa syarat adalah obat bagi orang-orang yang tertolak dan penawar racun yang sangat ampuh terhadap kepahitan dan ketiadaan pengampunan.”
  
With a warm love from GOD ! (lyn -01042010)
 Visit : myjourney-hliesye.blogspot.com

Tidak ada komentar: