Written by: liesye herlyna
Ketika
kita seharusnya dihukum dan mendapat pengampunan itulah kasih karunia. Ketika
kita seharusnya mati sebagai orang-orang berdoa dan mendapatkan penebusan
sebagai orang-orang merdeka itulah kasih karunia. Kasih karunia adalah “sesuatu” yang diberikan
bahkan ketika kita tidak pantas dan layak untuk menerimanya. Ketika kita berfikir itu tidak adil, namun
bagi TUHAN itu adalah adil. Itulah kasih karunia.
YESUS
memberikan kepada pengampunan atas dosa, karena IA tahu tidak ada seorang pun
dan apapun yang dapat menebus dosa manusia selain darah-NYA sendiri. Oleh
karena kasih-NYA, YESUS rela mati di atas kayu salib untuk menebus dosa
manusia.
Bila ALLAH adalah ALLAH yang
penuh kasih, lalu mengapa ALLAH suka menghukum ?
Hal
inilah yang harus diterobos dalam pemikiran dan penilaian kita mengenai ALLAH.
Tanpa kita mengenal ALLAH dengan benar, benak kita akan selalu dipenuhi oleh suatu pemikiran bahwa ALLAH
adalah ALLAH yang suka menghukum bila kita tidak taat. Bahwa ALLAH menuntut
kepatuhan absolute, bila tidak patuh maka ALLAH akan menghukum .
Pemikiran-pemikiran yang salah seperti ini, banyak saya jumpai pada saudara
seiman. Salah seorang rekan saya pernah
berkata, “TUHAN sepertinya tidak sayang pada saya, buktinya DIA tidak pernah
memberkati pekerjaan saya.” “TUHAN
sedang menghukum saya, karena saya tidak taat, buktinya saya mendapat celaka.”
“TUHAN sedang menghukum saya, karena tidak taat, buktinya apa yang saya kerjakan
tidak pernah berhasil”, “ TUHAN sedang
menghukum saya, buktinya saya mendapat anak cacat”, “TUHAN sedang menghukum
saya karena saya mengalami musibah”, etc.
WOW…WOW…..
ini salah satu, contoh kasus yang saya temui di lapangan dan rupanya hal itu
melekat dalam benak sebagian besar orang KRISTEN dan ini cukup bikin hati saya
miris. “Apa iya, TUHAN itu suka menghukum seperti papa di dunia, bila kita tidak patuh
kepadanya ?” “Apa iya, TUHAN itu suka memaksakan kehendak-NYA dan menghukum
kita bila kita tidak patuh kepadanya ?”
Dulu,
saya pun memiliki pemikiran seperti itu, namun sejak ROH KUDUS membawa saya
untuk melihat dengan cara pandang ALLAH, saya mulai dapat mengerti apa yang
dimaksud ALLAH mengenai “pengampunan”, “keadilan” dan “ kasih karunia”. Tanpa memakai cara pandang ALLAH, adalah
mustahil bagi saya untuk dapat mengerti akan perkara ini. Konsep berfikir ALLAH
sangat jauh berbeda dengan konsep berfikir manusia. Manusia menilai konsep “penghukuman” dan “keadilan”
menurut kerangka berfikir manusia dan ITU TERBATAS. Sedangkan cara berfikir
ALLAH tidak akan mampu terjangkau oleh manusia.
Yesaya 55:9, “Seperti tingginya
langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku
dari rancanganmu."
Dalam
perjanjian lama masih berlaku hukum TAURAT (hukum sebab akibat red), bial tidak
melakukan A maka akan mendapatkan hukuman. Bila tidak melakukan B akan
mendapatkan hukuman. Bila tidak melakukan C akan mendapatkan hukuman. Hukum TAURAT adalah memaksakan si pelaku
untuk melakukan sesuatu tanpa disertai pengertian yang benar, karena si pelaku
berbuat dan bertingkah laku demi sesuatu hal yang berasal dari luar dirinya
sendiri (hukum-hukum yang berasal dari 2 loh batu red). Sesuatu yang dari dalam
dan dibawa masuk, tidak akan bertahan lama. Namun sesuatu yang dari dalam,
mengalir keluar, itu yang akan tetap abadi.
Kasih
karunia bukan berasal dari luar di bawa ke dalam, tapi kasih karunia berasal
dari YESUS KRISTUS yang menetap di dalam diri kita (tinggal dalam loh-loh hati
manusia red) menjadi aliran air kehidupan, yang terus menerus mengalir dan
tidak pernah berhenti. Kasih karunia adalah bukti abadi cinta kasih ALLAH
kepada manusia.
Kita
hidup dalam perjanjian baru, zaman anugerah, zaman kasih karunia, di zaman ini
tidak ada lagi penghukuman, karena penghukuman hanya berlaku bagi orang yang
hidup dalam hukum TAURAT dan hukum-hukum lain yang menyangkut sebab-
akibat. Darah YESUS adalah darah
perantara yang memperdamaikan kita dengan ALLAH. YESUS telah membawa
penggenapan dari hukum TAURAT menjadi kasih karunia. Dari zaman ketidak adilan
menjadi keadilan, dari zaman penghukuman menjadi zaman pengampunan, dan semua itu karena KASIH.
YOHANES 12:47-48, “Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku,
tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang
bukan untuk menghakimi dunia, melainkan
untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima
perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman
yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.”
Satu
hal yang tidak boleh kita lupakan sebagai orang percaya adalah “HIDUP dengan pertanggungjawaban sebagai
orang-orang yang telah dimerdekakan oleh darah YESUS.”
ROMA 8:1-2, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di
dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu
dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Ketika
kita mengenal ALLAH dengan benar, kita tidak akan lagi dihantui oleh perasaan
takut akan terkena hukuman TUHAN. Tidak lagi di intimidasi untuk melakukan
pekerjaan yang menyenangkan hati ALLAH. Kita melakukan semua perbuatan baik,
karena YESUS yang tinggal di dalam hidup kita-lah yang memampukan kita
melakukan itu semua. Tanpa ada sedikit
pun andil kita di dalamnya. Semua adalah karya ROH KUDUS.
With a warm love from GOD !
(lyn-16042010)
visit : http://myjourney-hliesye.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar