Jumat, April 16, 2010

APAKAH ALLAH SUKA MENGHUKUM ? (part 2)


Written by: liesye herlyna
          Ketika kita seharusnya dihukum dan mendapat pengampunan itulah kasih karunia. Ketika kita seharusnya mati sebagai orang-orang berdoa dan mendapatkan penebusan sebagai orang-orang merdeka itulah kasih karunia.  Kasih karunia adalah “sesuatu” yang diberikan bahkan ketika kita tidak pantas dan layak untuk menerimanya.  Ketika kita berfikir itu tidak adil, namun bagi TUHAN itu adalah adil. Itulah kasih karunia.
                YESUS memberikan kepada pengampunan atas dosa, karena IA tahu tidak ada seorang pun dan apapun yang dapat menebus dosa manusia selain darah-NYA sendiri. Oleh karena kasih-NYA, YESUS rela mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia.

Bila ALLAH adalah ALLAH yang penuh kasih, lalu mengapa ALLAH suka menghukum ?
        Hal inilah yang harus diterobos dalam pemikiran dan penilaian kita mengenai ALLAH. Tanpa kita mengenal ALLAH dengan benar, benak kita akan selalu  dipenuhi oleh suatu pemikiran bahwa ALLAH adalah ALLAH yang suka menghukum bila kita tidak taat. Bahwa ALLAH menuntut kepatuhan absolute, bila tidak patuh maka ALLAH akan menghukum . Pemikiran-pemikiran yang salah seperti ini, banyak saya jumpai pada saudara seiman.  Salah seorang rekan saya pernah berkata, “TUHAN sepertinya tidak sayang pada saya, buktinya DIA tidak pernah memberkati pekerjaan saya.”  “TUHAN sedang menghukum saya, karena saya tidak taat, buktinya saya mendapat celaka.” “TUHAN sedang menghukum saya, karena tidak taat, buktinya apa yang saya kerjakan tidak pernah berhasil”,  “ TUHAN sedang menghukum saya, buktinya saya mendapat anak cacat”, “TUHAN sedang menghukum saya karena saya mengalami musibah”, etc.

        WOW…WOW….. ini salah satu, contoh kasus yang saya temui di lapangan dan rupanya hal itu melekat dalam benak sebagian besar orang KRISTEN dan ini cukup bikin hati saya miris. “Apa iya, TUHAN itu suka menghukum seperti  papa di dunia, bila kita tidak patuh kepadanya ?” “Apa iya, TUHAN itu suka memaksakan kehendak-NYA dan menghukum kita bila kita tidak patuh kepadanya ?”

                Dulu, saya pun memiliki pemikiran seperti itu, namun sejak ROH KUDUS membawa saya untuk melihat dengan cara pandang ALLAH, saya mulai dapat mengerti apa yang dimaksud ALLAH mengenai “pengampunan”, “keadilan” dan “ kasih karunia”.  Tanpa memakai cara pandang ALLAH, adalah mustahil bagi saya untuk dapat mengerti akan perkara ini. Konsep berfikir ALLAH sangat jauh berbeda dengan konsep berfikir manusia.  Manusia menilai konsep “penghukuman” dan “keadilan” menurut kerangka berfikir manusia dan ITU TERBATAS. Sedangkan cara berfikir ALLAH tidak akan mampu terjangkau oleh manusia.  

Yesaya 55:9, “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."

        Dalam perjanjian lama masih berlaku hukum TAURAT (hukum sebab akibat red), bial tidak melakukan A maka akan mendapatkan hukuman. Bila tidak melakukan B akan mendapatkan hukuman. Bila tidak melakukan C akan mendapatkan hukuman.  Hukum TAURAT adalah memaksakan si pelaku untuk melakukan sesuatu tanpa disertai pengertian yang benar, karena si pelaku berbuat dan bertingkah laku demi sesuatu hal yang berasal dari luar dirinya sendiri (hukum-hukum yang berasal dari 2 loh batu red). Sesuatu yang dari dalam dan dibawa masuk, tidak akan bertahan lama. Namun sesuatu yang dari dalam, mengalir keluar, itu yang akan tetap abadi.
                Kasih karunia bukan berasal dari luar di bawa ke dalam, tapi kasih karunia berasal dari YESUS KRISTUS yang menetap di dalam diri kita (tinggal dalam loh-loh hati manusia red) menjadi aliran air kehidupan, yang terus menerus mengalir dan tidak pernah berhenti. Kasih karunia adalah bukti abadi cinta kasih ALLAH kepada  manusia.
         Kita hidup dalam perjanjian baru, zaman anugerah, zaman kasih karunia, di zaman ini tidak ada lagi penghukuman, karena penghukuman hanya berlaku bagi orang yang hidup dalam hukum TAURAT dan hukum-hukum lain yang menyangkut sebab- akibat.  Darah YESUS adalah darah perantara yang memperdamaikan kita dengan ALLAH. YESUS telah membawa penggenapan dari hukum TAURAT menjadi kasih karunia. Dari zaman ketidak adilan menjadi keadilan, dari zaman penghukuman menjadi zaman pengampunan,  dan semua itu karena KASIH.

YOHANES 12:47-48, “Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
               
           Satu hal yang tidak boleh kita lupakan sebagai orang percaya adalah “HIDUP dengan pertanggungjawaban sebagai orang-orang yang telah dimerdekakan oleh darah YESUS.” 

ROMA 8:1-2, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

           Ketika kita mengenal ALLAH dengan benar, kita tidak akan lagi dihantui oleh perasaan takut akan terkena hukuman TUHAN. Tidak lagi di intimidasi untuk melakukan pekerjaan yang menyenangkan hati ALLAH. Kita melakukan semua perbuatan baik, karena YESUS yang tinggal di dalam hidup kita-lah yang memampukan kita melakukan itu semua. Tanpa  ada sedikit pun andil kita di dalamnya. Semua adalah karya ROH KUDUS.

With a warm love from GOD ! (lyn-16042010)
visit : http://myjourney-hliesye.blogspot.com


Tidak ada komentar: