Written by: liesye herlyna
Pada suatu hari ada seorang pemecah batu bersungut- sungut kepada TUHAN. ”HAH, cape sekali aku, tiap hari harus berjemur memecahkan batu ini dan kulitku menjadi hitam gosong. HuH, membosankan ! Mana panas lagi."
TUHAN berkata : “AKU sudah mendengar keluh kesahmu, katakan kepadaku apa yang kau inginkan.”
Sahut pemecah batu : "Aku cape jadi pemecah batu, tiap hari selalu kepanasan,. Tuh lihat matahari selalu menyinari dengan teriknya, tidak memikirkan aku yang sedang kepanasan. Aku sudah bosan hidup seperti ini, aku mau jadi matahari !”
Sahut TUHAN : “ Baiklah, AKU akan mengabulkan permintaan mu.”
TRINK………”
Tiba-tiba pemecah batu itu berubah menjadi matahari.
Pemecah batu, ”HA…HA….HA….sekarang aku sudah jadi matahari AKU adalah yang paling hebat, tidak akan ada yang mengalahkan aku HA….HA….HA…..” “ Aku akan menyinari bumi dengan teriknya supaya mereka kepanasan HA…..HA…..”
Dari kejauhan matahari melihat, segumpal awan bergerak menghampirinya makin lama makin besar makin pekat hingga menutupinya. Dia berguman dalam hati,” Berani sekali awan ini menutupi aku, tidak taukah dia siapakah aku ini. Aku adalah matahari yang paling hebat, yang paling kuat dan paling berkuasa. Kurang ajar sekali dia!”
Dengan marah, matahari segera memancarkan sinarnya yang paling kuat supaya tidak terhalang oleh awan hitam itu. Segera saja dia kelelahan dan bersungut-sungut lagi,” Ini tidak adil, ternyata ada yang lebih hebat dari aku. Aku akan berbicara kepada TUHAN untuk mengubahkan aku menjadi awan hitam.” Sahut TUHAN,” Baiklah, AKU akan menjadikan engkau awan hitam.”
TRINK……
Matahari berubah menjadi awan hitam, dengan sombongnya dia berkata:
“HA….HA…..HA…. aku sekarang sudah menjadi awan hitam yang hebat dan berkuasa, tidak akan ada lagi yang dapat mengalahkan aku sekarang.” Aku akan menutupi bumi dengan kegelapan, supaya matahari tahu bahwa aku lebih hebat darinya.” Kemudian awan ini bergerak keseluruh dunia, menutupinya dengan kegelapan, udara menjadi dingin, tumbuh-tumbuhan menjadi mati dan membuat manusia harus berjalan terseok-seok dalam kegelapan. Sungguh menyengsarakan……
Saat sedang asyik-asyiknya, tiba-tiba ada angin bertiup dengan kencang “WUSH……WUSH…..WUSH……” Awan kaget, “Eit….eit….eit….siapa ini, koq aku jadi tersingkirkan. Wah tidak adil ini, aku mau komplain lagi sama TUHAN.” “TUHAN, ini tidak adil, aku mau jadi angin yang bisa meniup apapun yang aku inginkan.”
TUHAN berkata: “ Baiklah, AKU akan menjadikan engkau angin.”
TRINK……..
Berubahlah awan hitam itu menjadi angin.
WUSH…WUSH….WUSH….. dengan sombongnya dia berkeliling ke seluruh dunia, menerbangkan apapun yang dia inginkan. Sampai suatu saat, dia bertemu dengan sebuah batu karang. Dia berkata, “ Ini dia nih, lawanku yang sederajat. Aku harus kalahkan dia sehingga tidak ada lagi yang dapat menandingi aku HA….HA…..”
Dengan sekuat tenaga, dia meniup,” WUSH…..WUSH…..WUSH…….” tetap saja batu karang itu tidak bergeming. Melihat usahanya tidak berhasil, segera saja dia bersungut-sungut, “ TUHAN, ini tidak adil, aku dikalahkan oleh batu karang. Aku mau jadi batu karang, supaya tidak ada seorangpun yang mengalahkan aku.”
TUHAN menjawab,” Baiklah AKU akan menjadikan engkau batu karang.”
TRINK………..
Jadilah angin itu menjadi batu karang.
“HA….HA….HA… sekarang aku yang paling hebat, tidak ada seorang pun yang akan mengalahkan aku HA…..HA…..”
Sementara dia tertawa-tawa, datanglah seorang lelaki tua membawa keranjang dan alat tatah. Dengan tekun menatah batu karang itu inci demi inci. Batu karang berkata:” HUH, enak sekali bapa tua itu menyakiti diriku, ini tidak adil, aku harus komplain.” “ TUHAN, ini tidak adil, aku disakiti oleh oleh bapak tua ini. Ubahkan aku jadi petani tua ini.”
Tuhan menjawab:” Kesempatanmu sudah habis, aku sudah memberikan banyak kesempatan kepadamu. Tapi engkau tidak mempergunakannya dengan baik. Sekarang nikmatilah apa yang ada padamu saat ini.”
“Ini tidak adil,, Tuhan tidak adil kepadaku. Aku disakiti, masakan ENGKAU tidak kasihan kepadaku. Dia memotong terus bagian-bagian dari aku.” Sahut batu karang.
TUHAN: “ Terimalah dirimu apa adanya dan jadilah bagian dari proses alam. Segala sesuatu di muka bumi ini saling melengkapi, tidak ada yang lebih hebat atau lebih berkuasa. Semua diciptakan sesuai dengan fungsi dan tujuan masing-masing.”
Akhirnya sedikit demi sedikit, batu karang itu menjadi habis tak berbekas.
PS:
- Berdamailah dengan dirimu sendiri
- Setiap orang diciptakan secara khusus oleh TUHAN dengan panggilan yang berbeda-beda.
- Jangan suka bersungut-sungut, karena bersungut-sungut tidak mengerjakan kebenaran.
- Jangan menjadi sombong, dengan apa yang ada pada kita. Gunakan untuk kemuliaan bagi Tuhan.
- Jadilah berkat dimana pun Tuhan tempatkan.
Tuhan memberkati ! (lies)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar