Setiap hari aku berkendaraan motor untuk memudahkan mobilisasi ke tempat kerja. berpacu dengan waktu dan sesama pengendara untuk mendapatkan tempat di jalan raya adalah makanan setiap hari. Salip-menyalip, membunyikan klason terus-menerus dari yang bunyinya biasa sampai yang aneh-aneh pun turut memeriahkan suasana di jalanan. Orang- orang menjadi tidak sabaran dan seakan-akan berpacu dengan waktu dan tidak mau ketinggalan. Termasuk juga aku yang ikut larut di dalam hiruk pikuknya.
Suatu hari karena bangun kesiangan, aku buru-buru ketempat kerja dan tidak memperdulikan sesama pengendara salip kanan salip kiri, yang penting sampai ke tujuan . Tiba-tiba di depanku ada pengendara sepeda yang dengan tenangnya mengayuh sepeda. Reflek aku membunyikan klakson terus menerus supaya segera mingggir.
Si pengendara sepeda itu segera minggir dan berkata, “ Silakan bu” dengan santun dan dengan lembutnya. Sesaat aku lirik melalui kaca spion dan melihat si pengendara ini tetap mengayuh sepedanya dengan tenang. Saya berguman, “ Koq, bisa ya orang ini dengan tenangnya mengayuh sepeda dan bisa menjawab dengan santun.” Hal yang sudah sangat jarang ku temui, karena biasanya lirikan tajam, omelan sampai sumpah serapah bila di klakson.
Tiba-tiba ROH KUDUS berkata kepada saya, “ Lihat, pengendara sepeda itu, dia tidak disibukkan dengan keadaan sekeliling yang penuh dengan hiruk pikuk. Dia menikmati setiap kayuhan sepedanya. Bagaimana dengan engkau, apakah engkau menikmati setiap perjalanan bersama AKU atau sibuk dengan rencana-rencanamu sendiri.”
Wow, muka saya seperti ditempelak habis. Seringkali aku bangun pagi, saat teduh lalu buru-buru ke tempat kerja. Tanpa mempedulikan keadaan sekeliling hanya focus bagaimana secepatnya sampai di tempat kerja. Padahal TUHAN ingin berbicara banyak, mengajarkan banyak hal kepadaku. Melalui kehidupan sehari-hari, dalam perjalanan, di tengah keluarga, di tempat bekerja, saat di dapur, dimanapun aku berada itu adalah saat bergaul bersama Tuhan.
Melalui kejadian itu, aku belajar untuk menikmati setiap perjalanan (walaupun macet), belajar untuk peka terhadap keadaan sekeliling. Dan yang terutama adalah kesabaran. Karena aku dulunya bukan tipe sabaran he…he… , tapi saat aku hidup dipimpin ROH KUDUS perubahan karakter itu menjadi nyata. Dan saat aku berfikir,” Koq aku sekarang jauh lebih sabar ya.” Yaa, itulah pekerjaan TUHAN, dan bukan hanya dibagian itu saja, tapi aku yakin Tuhan akan membawa perubahan secara menyeluruh dalam kehidupanku.
Menjadikan aku ciptaan yang baru.
PS: Nikmatilah setiap perjalananmu bersama TUHAN
TUHAN memberkati ! (lies -19042008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar