Senin, Maret 02, 2009

MEMBANGUN KEBIASAAN BARU

Written : liesye herlyna

AMSAL 4:23, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Mengubah suatu kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik dan positif tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh ketekunan, kerja keras dan komitmen. Contoh sederhana: bila biasanya anda menggunakan jam tangan di sebelah kiri, coba sekarang dipakai di sebelah kanan. Apa yang anda rasakan ? Pada awalnya rasa risi, kagok, tidak biasa, aneh, pasti akan timbul di hati anda. Pasti anda akan lebih sering melirik ke tangan kiri untuk melihat jam daripada melirik ke tangan kanan.

Mengubah kebiasaan, ibaratnya seperti orang yang sedang membangun sesuatu, entah membangun jembatan, rumah, hotel, jalan layang, etc. Tidak langsung ujug-ujug (tiba-tiba red) bangunan fisiknya di depan kita. Kita buka berada di dunia mimpi, saat menginginkan sesuatu, membayangkan langsung sim salabim…..abakadabra…tring….. Butuh proses, butuh waktu dan tentunya satu hal yang tidak boleh kita lupakan saat hendak mendirikan sebuah bangunan adalah pondasi yang kuat. Sia-sia bila kita memiliki bangunan yang indah, mentereng namun tidak memiliki pondasi yang kuat. Untuk membangun pondasi inilah butuh waktu yang lama, perlu ketepatan, bahan pembentuknya, dan bahan pendukungnya.

Demikian pula dengan membangun karakter, kita harus mendirikannya diatas dasar yang kuat yaitu FIRMAN TUHAN dan faktor-faktor pendukungnya adalah pembimbing rohani, lingkungan tempat dia bertumbuh, pergaulan, etc.

Banyak hal, TUHAN mengajar saya untuk tidak terpukau pada penampilan lahirian tapi melihat jauh di kedalaman hatinya. Hati tidak bisa menipu, hati dapat bercerita banyak mengenai pribadi orang tersebut. Ada saat-saat, saya bandel juga terhadap ROH KUDUS, saat ROH KUDUS bilang sesuatu mengenai sesuatu hal, pikiran saya langsung memotongnya dan berlagak seolah-olah tidak tahu akan hal tersebut. Padahal yang ada di dalam, itulah yang menentukan kualitas dan tampilan luarnya. Penampilan lahiriah bisa menipu tapi “apa” yang ada di dalamnya itulah jati diri yang sesungguhnya.

Seringkali orang mengatakan bahwa yang kelihatan, itu adalah karakter, padahal itu adalah “kepribadian”. KEPRIBADIAN adalah tampilan luar yang ditonjolkan untuk menutupi karakter/kondisi yang sesungguhnya dari orang tersebut.
Misalnya seorang psikopat, dalam kehidupan sehari-harinya dikenal seorang businessman yang hebat, ramah (bukan rajin menjamah loh…..), murah hati, tapi pada malam hari bisa berubah menjadi seorang pembunuh berdarah dingin yang tidak segan-segan melukai sang korban. Saya punya seorang rekan pria yang secara penampilan ok banget, tampan, tinggi, kerja mapan, perhatian, rajin pelayanan. Seiring dengan berjalannya waktu, saya mendengar selentingan kabar bahwa orang ini memiliki masalah dalam berpacaran. Dia selalu mencari wanita yang berambut panjang dan berbadan kecil (rekan saya ini berbadan besar) dan sangat perhatian (wanita mana yang tidak jatuh hati diberikan perhatian seperti ini) setelah mereka pacaran, ternyata pacarnya diperlakukan dengan over protective dan tidak boleh melakukan kesalahan, bila melakukan kesalahan wanita ini akan di intimidasi berupa perlakuan fisik maupun telepon gelap. Dan masalah ini terbongkar, saat mantan pacarnya tanpa sadar bercerita pada kami kenapa mereka sampai putus. Dan bukan hanya itu saja, kami pun kena tipunya karena ternyata apa yang dia katakan selama ini mengenai keluarganya adalah bohong belaka.

Dari kasus ini, saya belajar bahwa seseorang bisa memiliki kepribadian ganda. Saat berada di posisi sulit, dia akan beralih ke pribadinya yang lain. Pribadi yang lain ini akan bersikap seolah-olah masalah ini tidak mempengaruhi dirinya. Beda dengar orang yang tegar, karena memang sifat tegar ini sudah dimiliki dan merupakan karakternya. Kasus rekan saya ini, dia lahir dari keluarga yang berkekurangan dan lahir sebagai anak bungsu dari 6 bersaudara, sejak kecil dia kerap diperlakukan semena-mena oleh kakak-kakaknya dan saat tumbuh besar tanpa sadar dia berlaku sama seperti kakaknya yaitu semena-mena terhadap orang yang lebih lemah dari dirinya.

“TEMPERAMENadalah sifat dasar yang dibawa sejak lahir, ada 4 macam tipe SANGUIN, KOLERIK, PLEGMATIK, MELANKOLIK. Seorang bayi yang membawa sifat kolerik tapi dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kasih sayang maka sifat dasar itu akan menjadi jauh lebih kecil atau bahkan hilang. Berbeda dengan seorang bayi yang sudah membawa sifat dasar kolerik dan dibesarkan juga dalam lingkungan yang keras, bayi itu mungkin akan tumbuh menjadi orang yang kejam dingin, keras, arogan, etc. Tindakan yang dilakukan terus menerus, berulang-ulang akan menjadi kebiasaan baru dan dinamakan “KARAKTER”. Seseorang yang tidak terbiasa bangun pagi pasti akan kesulitan saat memulainya, saat dia melakukan terus menerus (tentunya diiringi dengan semangat juga),maka bangun pagi itu akan membentuk kebiasaan yang baru, saat kebiasaan baru itu terbentuk akan membentuk karakter yang baru juga dan tanpa perlu disuruh sudah menjadi bagian dari hidupnya karena memory “bangun pagi” sudah tertanam di dalam alam bawah sadarnya. Karakter yang sudah terbentuk menjadi kepribadian.


REPOH
Untuk membangun kebiasaan baru ada beberapa hal yang bisa anda praktekkan yaitu REPOH
R = REPETITION = pengulangan
E = EASY = mudah
P = PLEASURE = menyenangkan
0 = OFTEN = sering
H = HABIT = kebiasaan


Ambil contoh kebiasaan buruk yang menghambat kita, misal: malas bangun pagi. Ganti kata “ malas” menjadi “rajin” jadi “ rajin bangun pagi”
Terapkan sebagai berikut:
R = saya mau rajin bangun pagi
E = jika saya rajin bangun pagi tiap hari maka bangun pagi menjadi mudah bagi saya
P = jika bangun pagi menjadi mudah bagi saya, maka bangun pagi akan menyenangkan buat saya,
O = jika bangun pagi menjadi menyenangkan buat saya, maka bangun pagi akan sering saya lakukan
H = jika bangun pagi sering saya lakukan maka bangun pagi akan menjadi kebiasaan saya yang baru
Untuk membangun kebiasaan baru, tidak bisa dilakukan hanya satu kali atau sesekali tapi harus terus menerus dan continue.

FILIPI 2:12, “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar……..”

Tuhan memanggil kita bukan hanya sebatas untuk selamat tapi juga TUHAN hendak memulihkan seluruh area kehidupan kita. Ada 7 area kehidupan yang hendak TUHAN ubahkan, tentunya kerjasama dengan kita juga.

1. KEROHANIAN
Ada pertumbuhan rohani hari demi hari, dari yang tadinya bayi rohani yang harus terus dilayani mulai untuk melayani orang lain. Belajar menerima tanggung jawab yang telah dipercayakan oleh TUHAN.


2. KELUARGA
Selama ini mungkin kita telah disibukkan oleh pekerjaan dan hubungan antar keluarga mulai renggang. Suami istri yang hanya bertemu saat mau tidur atau mungkin bahkan sudah berminggu-minggu, bertahun-tahun tidak bertemu. Rekreasi keluarga yang tinggal kenangan, komunikasi yang sudah dingin dengan hanya berkata “ HM….” “ YA” “ TIDAK” atau bahkan sudah tidak ada komunikasi sama sekali. Saat ini mulailah ambil sikap untuk untuk memperbaiki hubungan dan menjalin kerjasama yang lebih erat lagi.


3. KARAKTER



4. KARIER/USAHA/PEKERJAAN
Bila dulu kita menganggap bahwa kerja hanya untuk mendapatkan uang, menghalalkan semua cara demi mendapatkan uang sebanyak-banyaknya, menjadikan karyawan sebagai sapi perah kita, menjadikan klien sebagai mesin uang kita. BERUBAHLAH !! TUHAN memanggil kita dalam dunia kerja adalah untuk menjadi berkat bagi dunia kerja. Sekarang mulailah membangun persahabatan dengan karyawan dan klien kita, jujur dalam membuat neraca pembayaran, jujur dalam bernegosiasi dengan pembeli, etc.


5. KEUANGAN
Akibat ambisi pribadi dan tuntutan memenuhi kepuasan, banyak orang saat ini terlibat hutang. Dan seluruh hidupnya diperbudak oleh mamon (uang). Mamon adalah hamba yang baik tetapi hamba yang jahat. Karena itu kita harus bisa mengatur mamon ini dan tidak dikuasai mamon.


6. KESEHATAN
Tubuh adalah bait ALLAH tempat ROH ALLAH berdiam, kita harus bertanggung jawab atasnya, dengan memperhatikan asupan dan pola makan, kebersihan, berolah raga dengan teratur, tidur yang cukup. Ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa tidur yang baik min 8 jam dan itu dimulai pukul 21.00 – 05.00, pada jam-jam itu tubuh sedang mendetok racun dan perbaikan sel-sel yang rusak. Dan tahukah anda, dengan cukup berjalan kaki min 50 menit ldapat mengobati penyakit radang sendiri, diabetes, oestoporosis, stoke, penyakit jantung, kanker, berat badan.


7. KEHIDUPAN SOSIAL
Tuntutan profesi, tuntunan kebutuhan hidup, membuat manusia menjadi individualistis. Sudah tidak peduli lagi dengan sesama. Dan hal ini juga melanda umat TUHAN, mereka datang ke gereja, mencari tempat yang nyaman, selesai ibadah langsung bubar jalan. Hingga genaplah nats yang dikatakan oleh kita suci, bahwa pada akhir jaman ini kasih manusia menjadi dingin dan manusia hanya peduli pada diri nya sendiri, kalaupun terjadi kontak dengan orang lain, itu hanya sebatas “simbiosis mutualisme” = “saling menguntungkan” = apa yang bisa aku dapatkan melalui kerjasama ini. Hubungan yang dibangun bukan lagi atas dasar memberkati orang lain dan kasih yang memberi tapi sudah bergeser menjadi kasih pamrih.

Kita dipanggil di dunia ini, untuk mengembangkan hidup kekeluargaan, mengembangkan kasih KRISTUS kepada orang-orang yang belum mengenalnya. Melalui diri kitalah, kerajaan ALLAH itu nyata dimuka bumi ini.


Ps:
- TUHAN hendak memulihkan 7 aspek dalam kehidupan kita
- Temukan itu dan gunakan prinsip REPOH
- Kebiasaan baru terbentuk saat kita menekuninya terus menerus



ANDA TIDAK PERLU NGOYO UNTUK BERUBAH TAPI BEKERJA KERASLAH UNTUK BERUBAH

PERUBAHAN BUKANLAH SUATU PERUBAHAN TANPA DISERTAI PERUBAHAN

TUHAN memberkati ! (lies)

Tidak ada komentar: