Selasa, Oktober 05, 2010

3 PENGEMBARA


Alkisah ada tiga pengembara, yang dalam perjalanannya singgah di se­buah kota. Warga kota itu tak pernah ber­gem­bira, sebab mereka hidup dengan sa­ngat mementingkan diri sendiri. Mereka me­nger­jakan segala sesuatu sendiri dan un­tuk dirinya sendiri. Selain itu, mereka su­ka mencurigai semua orang. Termasuk kepa­da tiga pengembara kela­paran yang duduk di tengah alun-alun kota mereka.

Tiga pengembara itu mem­buat api la­lu merebus sebuah batu.

“Apa yang kau­buat?” tanya seorang anak yang lewat. 

“Kami membuat sup batu yang sangat enak,” kata si pengembara, “tetapi akan jauh lebih enak jika ditambah se­siung kecil bawang,” lanjutnya. 

Anak itu pun berlari dan mengambilkan bawang. 

Orang-orang kota itu mulai penasaran. Mereka mengintip dan menengok satu per satu. 

“Sup ini akan jauh lebih enak jika ditambah wortel dan tomat. Seiris kecil daging juga membuat rasanya jauh lebih baik.” 

Didorong oleh rasa ingin tahu yang kuat, mereka membawakan satu per satu bahan yang disebut para pengembara. Alhasil, jadilah sup yang enak (tentu setelah ba­tunya dibuang) dan penduduk kota pun ikut menik­matinya. 

Untuk pertama kalinya penduduk kota itu meniadakan rasa curiga dan mengalami indahnya hidup berbagi dalam kebersamaan.

Pemazmur menyebutkan betapa baiknya apabila kita hidup ber­sa­­ma dengan rukun. Tidak cuma berarti tinggal bersama-sama, teta­pi saling menerima dan saling berbagi dalam kasih. Hidup rukun tan­pa prasangka, yang menghalangi interaksi dengan sesama. Hi­dup harmonis ini bukan saja menda­tang­kan kebahagiaan bagi kita, melainkan juga bagi Allah.

Seperti pemazmur katakan , “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. (MAZMUR 133:1-3)


ORANG YANG SELALU MENARUH CURIGA MEMBATASI DIRINYA UNTUK BAHAGIA

With a warm love from GOD! (lyn-05102010)

Tidak ada komentar: