Selasa, Juli 15, 2008

HAL BERDOA (part 3)


Written by: liesye herlyna

Banyak dari kita mungkin bingung bagaimana harus mencari Tuhan. Mari kita belajar dari raja ASA, yang berketetapan untuk mencari Tuhan.

A. KUATKAN HATI DAN TETAP SEMANGAT
2 TAWARIKH 15:7, "Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"

Hal terbesar yang seringkali membuat orang gagal bukanlah keadaan di sekelilingnya tapi adalah diri sendiri. Keadaan di sekitar kita, entah itu perekonomian, iklim, musim, pertemanan, bisnis, tidak stabil mudah berubah-ubah. Apa jadinya bila kehidupan kita ditentukan oleh keadaan di luar kita ? Tentulah hal ini akan membuat anda menjadi labil juga, menjadi orang yang tidak punya pendirian dan mudah diombang ambingkan oleh keadaan jaman. Firman Tuhan katakan kuatkan hati dan jangan lemah.

Hati adalah cerminan jiwa, saat jiwa gundah/ tidak tenang, akan tercermin dalam kehidupan dan tindakan kita. Akibatnya segala tindakan kita menjadi tidak terkontrol dengan baik, menemui kegagalan demi kegagalan dan menemui jalan buntu. Hati yang kuat menunjukkan kedewasaan karakter, bersumber dari kepercayaan kepada Tuhan, yakin dan memegang janji-janji Tuhan, sekalipun yang tampak di depan mata adalah kemustahilan.

Hal kedua yang mempengaruhi seseorang menjadi lemah iman adalah omongan orang/lingkungan. Saat seseorang memutuskan untuk berdiri di atas kebenaran Firman Tuhan, itu artinya dia sedang melawan ketidak benaran yang berlaku di masyarakat umum.

Suatu hari rekan saya diminta untuk membuat pembukuan ganda di tempatnya bekerja. Sempat timbul polemik dalam dirinya, apakah dia harus membuatnya dengan resiko melawan perintah Tuhan, atau menolaknya dengan resiko dipecat dari pekerjaannya. Bukan hal yang mudah, karena dia baru diangkat untuk posisi itu dan gaji yang lumayan tinggi juga. Dia percaya Tuhan akan membelanya, walaupun dengan resiko dipecat dari pekerjaan, yang penting tidak mempermalukan nama Tuhan. Singkat kata, rekan saya ini ditawarkan untuk bekerja di suatu perusahaan yang pemiliknya adalah anak Tuhan juga dan menduduki posisi yang lebih tinggi dari tempat kerja yang lama. Satu perkataaan yang rekan ini katakan, “Saat kita memutuskan untuk percaya pada Tuhan, peganglah itu. Apapun resikonya.” 

B. MENYINGKIRKAN BERHALA
Apapun yang kita sembah atau dianggap lebih tinggi posisinya, melebihi Tuhan, itu adalah berhala. Berhala bisa berupa pekerjaan, anak, pasangan, harta, bisnis, status, kebiasaan buruk, kepahitan, masa lampau, hobby, pelayanan, diri sendiri(narcis), kopi, etc. Saat anda lebih mengasihi anak anda lebih daripada kasih anda kepada Tuhan, itu artinya anda sudah memberhalakan anak. Saat anda tidak ada waktu untuk beribadah kepada Tuhan (dengan sungguh-sungguh red) itu artinya anda sudah memberhalakan pekerjaan anda. Saat anda sedang mengikuti ibadah, tapi anda tetap sibuk dengan pikiran sendiri dan sibuk sms an, itu artinya anda sedang memberhalakan diri anda. Itu adalah kejijikan bagi Tuhan. Tuhan adalah Tuhan pencemburu, anda dan saya adalah milik kepunyaanNYA dan DIA tidak mau milik kepunyaannya itu mendua hati.

Bayangkan anda memiliki seorang kekasih, yang berkata bahwa selama 360 hari dia akan setia pada anda dan sisanya dia akan memberikannya pada yang lain.

Apakah anda akan memilihnya ? TENTU TIDAK, itu sama saja dengan penyelewengan alias mendua hati. Demikian pula dengan keberadaan berhala di hati anda. Berhala menghalangi dan membatasi anda untuk mendapatkan kasih ALLAH yang seutuhnya dan lambat laun akan membuat anda mati rohani. 

C. MEMPERBAHARUI MEZBAH
Artinya memperbaharui hubungan kita dengan Tuhan. Mungkin anda sudah mulai berkurang jam-jam doanya, sekarang mulai ditingkatkan lagi. Mungkin pelayanan di gereja hanya sebatas kewajiban, sekarang mulai diperbaharui lagi dengan memurnikan motivasi pelayanan. Mungkin datang ke gereja hanya sebatas untuk berdagang atau bertemu rekan atau kewajiban hari minggu belaka. Berubahlah, datanglah pada Tuhan dengan dasar hati yang rindu untuk bersekutu bersama TUHAN dan saudara seiman. 

D. KESATUAN
Matius 18:19, “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.”

Ada 2 macam kesatuan:
a. Pribadi
Kesatuan antara mulut, hati, pikiran dan tindakan. Tanpa kesatuan dari 4 unsur ini, apapun yang anda doakan tidak akan terwujud. “Iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan Firman TUHAN.”
Saat anda memperkatakan Firman Tuhan terus menerus, Firman itu akan di dengar oleh telinga dan diterima oleh hati dan pikiran, yang akan menggerakkan iman percaya kita dan menggerakkan tubuh kita untuk melangkah menggapai iman tersebut.
Seringkali mulut berkata, “ aku percaya Tuhan dasyat” tapi pikiran berkata “ masa sih”, hati juga berkata “ masa sih”. Itulah yang membuat doa-doa anda tidak dijawab-jawab, karena tidak sinkron alias tidak nyambung antara hati/ pikiran dengan mulut dan tindakan.

b. Korporat
Saat masing-masing pribadi sudah berdoa dengan sungguh-sungguh, saat mereka bersatu sehati sepikir (satu visi), apapun yang mereka minta pasti dikabulkan Tuhan. 

E. KOMITMEN
Orang yang berkomitmen artinya orang yang punya integritas, memegang apa yang menjadi keyakinan/ nilai-nilai kehidupan dengan sungguh-sungguh. Hanya orang-orang yang punya komitmen yang tinggi yang akan berhasil dalam hidupnya. Komitmen menyangkut segala aspek kehidupan meliputi, disiplin, kesetiaan, tanggung jawab, loyalitas, etc.
Orang yang berkomitmen, tahu apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan mengembangkan segenap kemampuan dalam dirinya.

Minggu-minggu ini, Tuhan sedang melatih saya untuk disiplin mengatur waktu. Seringkali saya kebablasan tidur larut malam, karena keasyikan browsing. Akibatnya jadi bangun kesiangan dan waktu untuk saat teduh menjadi berkurang. Tuhan tegur keras mengenai perkara ini, karena saya lebih mementingkan diri sendiri daripada Tuhan. Tuhan mengajar saya, bahwa DIA hanya mau berperkara dengan orang-orang yang serius mencari dia. 

F. SEGENAP HATI DAN SEGENAP JIWA 
Hal terakhir yang harus dilakukan adalah dengan segenap hati dengan segenap jiwa. Harus ada pertobatan saat kita mencari dan berbalik kepadaNYA. Bertobat bukanlah menyesal. Kebanyakan dari kita baru sebatas menyesal (dan melakukan lagi) bukan bertobat. Bertobat artinya berhenti melakukan sesuatu dan berbalik 180’ menghadapkan wajah dan langkah kepada Tuhan.

Mari kita tiru teladan dari raja ASA ini, untuk memulihkan keadaan kita, keluarga, lingkungan, gereja, kota dan bangsa tercinta ini. Supaya Tuhan sungguh-sungguh memulihkan keadaan kita dan mengembalikan kita kepada keadaan seperti semula. Penuh damai sejahtera dan berada dalam perlindungan Tuhan.

PS:
- Kuatkan hati dan fokus kepada TUHAN
- Buang segala dosa dan berhala dari dalam hidupmu
- Perbaharui janji di hadapan Tuhan
- Bersatu hati seia sekata dengan saudara seiman
- Miliki komitmen kualitas yang tinggi sebagai anak-anak Tuhan
- Kasihilah Tuhan ALLAHmu dengan semua yang engkau punya.

Tuhan memberkati ! (lies)

Tidak ada komentar: