Written by : liesye herlyna
MARKUS
4: 39, “Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu:
"Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh
sekali.”
Dalam sebuah perlombaan fotografi yang mengambil tema
DAMAI SEJAHTERA, ada 2 buah siluet yang menarik hati pengunjung. Siluet yang
pertama menggambarkan sebuah pemandangan hutan yang asri, hijau penuh dengan
aneka satwa yang hidup dalam sebuah keharmonisan. Burung-burung digambarkan
terbang dalam keadaan damai dan membentuk sebuah simfoni alam. Bagi sang
fotografi, kedamaian diartikan sebagai satu situasi yang tenang, teduh, damai
dan tidak ada masalah.
Siluet yang kedua, menggambarkan sebuah situasi yang
bertolak belakang dengan siluet yang pertama. Siluet yang kedua menggambarkan
sebuah lautan lepas dengan ombak yang bergulung-gulung dan menghempas dengan
keras. Begitu menakutkan !! Namun di tengah-tengah ombak itu, ada sebuah batu
karang yang kokoh dan tidak tergerus oleh ombak. Di atas batu karang itu, ada
beberapa ekor burung sedang beristirahat dan menikmati sinar matahari.
Burung-burung ini, tidak takut dengan terpaan gelombang yang menghantam dengan
keras dan memekakkan telinga dan memilih untuk menikmatinya.
Akhirnya, siluet yang kedua lah yang memenangkan
perlombaan ini, karena sang fotografer mampu mengambil angle yang tepat dalam
mengartikan DAMAI SEJAHTERA.
Saudaraku, damai
sejahtera yang sesungguhnya bukan pada saat segala sesuatu berjalan dengan baik
dan sesuai dengan kehendak kita. Namun damai sejahtera yang sesungguhnya adalah
bagaimana kita mampu menyikapi setiap situasi yang tidak enak dengan bersikap
tenang dan percaya bahwa TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Sama seperti
burung-burung itu, yang memilih untuk menikmati sinar matahari daripada
memusingkan gelombang yang menderu di sekelilingnya.
With a warm love from
GOD ! (lyn-23032010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar