Written by: liesye
herlyna
“TUHAN…..MENGAPA
MASALAHKU BEGITU BERAT ??? APAKAH ENGKAU SUDAH TIDAK MENGASIHIKU DAN DAN
MEMBIARKAN AKU MENDERITA SEPERTI INI…….ENGKAU TIDAK ADIL !!!” Ungkapan ini,
sering kita dengar dari orang-orang yang berada di sekitar kita, atau mungkin
kita sendiri ? Mengeluh dengan keadaan yang semakin sulit, mengeluh dengan
pendapatan yang hanya cukup untuk 2 minggu, mengeluh dengan sikap pasangan yang
dingin dan tidak mesra seperti dulu, mengeluh dengan sikap boss yang pilih
kasih, membuat kita kehilangan nafsu makan, kehilangan gairah hidup, sepertinya
bunuh diri adalah jalan keluar yang baik untuk
menyelesaikan ini semua.
EIT……nanti dulu, buang
jauh-jauh pikiran itu !!
TUHAN telah memberikan
kehidupan yang terbaik bagi anda, bahkan teramat baik dan ini membuat iri para malaikat di bumi (iblis red)
dan di surga. Buktinya iblis sangat iri, karena iblis berusaha menjatuhkan dan
membuat hidup anda jauh dari kasih
karunia ALLAH. Dalam diri anda mengalir darah YESUS, yang menjadikan anda
memiliki otoritas dan kuasa untuk hidup dalam kemenangan. Darah YESUS telah
memerdekakan anda dalam segala hak termasuk masalah apapun juga (jodoh,
kekurangan fisik, keterbatasan mental, keuangan, sakit penyakit, etc).
Bila di dalam diri saya
mengalir darah YESUS, lalu kenapa saya harus mengalami ini semua ? Bila memang
TUHAN itu ALLAH, lalu kenapa DIA mengizinkan masalah datang bertubi-tubi dalam
kehidupan saya ? Pertanyaan ini sering timbul takkala seseorang mengalami
pergumulan yang sulit diterima oleh logika dan diatasi oleh kekuatannya
sendiri.
Saudaraku, setiap orang
pasti akan memiliki masalah dan akan selalu hadir dengan tingkat intensitas
yang berbeda-beda bagi setiap orang. Terlepas apakah dia orang KRISTEN atau
bukan, terlepas dia orang percaya atau tidak, semua pasti memiliki masalah.
Yang berbeda, orang-orang yang mengandalkan TUHAN akan mendapat kekuatan dan
jalan keluar untuk menyelesaikannya. TUHAN izinkan banyak masalah terjadi,
untuk membentuk karakter dan memurnikan diri kita hingga mencapai kesempurnaan
segambar dan serupa dengan diri-NYA.
Masalah tidak akan beres
dengan penumpangan tangan, atau didoakan atau minta TUHAN mengangkat masalah
itu SIM…SALA…..BIM…. hilang. Masalah hanya akan bisa beres dengan
MENYELESAIKANNYA, dengan hikmat dan cara TUHAN tentunya, bukan dengan hikmat
dan kekuatan sendiri, apalagi dengan emosi.
Masalah bisa diibaratkan
seperti bola salju yang menggelinding dari ketinggian makin lama makin membesar
dan turun ke bawah dengan cepat. Saat anda terlibat dalam masalah atau membuat
masalah (trouble maker red) masalah itu akan menggulung anda dan menyeret anda dengan
cepat ke dalam jurang keterpurukan. Sama seperti bola salju yang mengelinding
ke bawah sampai ke dasar jurang dan hanya meninggalkan jejak-jejak
kehancuran.
Tanpa sadar seringkali
kita berbuat seperti anak-anak, yang melakukan segala sesuatu tanpa pikir panjang
dan tanpa tanggungjawab. Sama seperti anak-anak
yang bermain air, mengotori lantai lalu meninggalkannya begitu saja, karena
terpikat oleh permainan lain yang lebih menarik. Saking asyiknya berlarian kesana kemari,
tanpa sadar kakinya menginjak air yang sudah meluber kemana-mana karena kran
nya tidak ditutup dan terpeleset. Setelah terpeleset bukannya sadar diri tapi
menyalahkan orang lain.
Bukankah kita pun sering
seperti anak-anak, yang dengan mudah menyalahkan TUHAN dan orang lain atas
keadaan yang kita alami. Begitu mudah kita menunjukkan 1 jari kepada orang lain
tanpa menyadari bahwa 4 jari lainnya sedang menunjuk ke arah kita sendiri ?
Pernahkah, kita
introspeksi diri dan mencari akar permasalahan mengapa semua masalah itu
timbul. Jangan-jangan masalah yang anda alami saat ini, adalah akibat dari anda
menabur di masa yang lalu, bisa 1 menit yang lalu, 10 menit, 1 hari, 1 bulan
atau mungkin puluhan tahun yang lalu. Sebuah pohon membutuhkan proses dan waktu
untuk tumbuh, demikian juga dengan pohon
masalah dalam kehidupan kita. Suatu masalah tidak akan tiba-tiba terjadi tanpa
ada penyebab, kecuali TUHAN menghendaki, seperti kasus AYUB. Tapi biasanya
suatu masalah muncul karena diri kita sendiri. Cara kita merespon dan bereaksi
atas suatu hal, yang menentukan apakah hal tersebut menjadi masalah atau bukan
masalah.
AMANDA (bukan nama
sebenarnya red) bercerita bahwa dia pernah memalsukan akta kelahiran anaknya
demi untuk mendapatkan status, karena ayah si anak adalah WNA. Demi
menyelamatkan status sang anak dan kasih seorang ibu, AMANDA rela mengeluarkan uang puluhan juta
rupiah untuk selembar akta lahir. Sebagai seorang ibu dan single parent AMANDA merasa aman karena merasa telah
melakukan yang terbaik bagi anaknya. Hingga satu ketika, rumah yang mereka
tempati ludes dimakan api, semua harta benda habis termasuk surat-surat penting
yang di dalamnya. Awal mulanya AMANDA berontak tidak terima dengan keadaan ini,
dan sangat kebingungan akan kelangsungan masa depan buah hatinya. Untuk
membuat akta lahir palsu tidak mungkin, karena itu bertentangan dengan FIRMAN
TUHAN dan melanggar kode etik sebagai pelayan TUHAN.
I KORINTUS 10:13, “Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan
ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Secara manusia, kita
menilai hidup AMANDA penuh dengan penderitaan dan mungkin juga menyalahkan
TUHAN yang bersikap tidak adil dengan membiarkan AMANDA mengalami itu semua.
Namun pernahkah anda berfikir bahwa dengan kejadian ini, TUHAN sesungguhnya
sedang mengadakan pemulihan atas hidup AMANDA ? AMANDA dilepaskan dari perasaan
tertuduh yang selama ini mengejar-ngejar dia bahwa dia telah memalsukan akta
lahir anaknya, perasaan berdosa karena dia telah menutupi ayah biologis si
anak, perasaan tidak tenang karena sebagai pelayan TUHAN dia harus bersikap
jujur sedangkan jauh di dalam hatinya dia tahu bahwa dia sedang berbohong
kepada dirinya sendiri, jemaat, masyarakat
dan kepada TUHAN.
Ingat ‘loh saudara, kita
ini berada di tengah-tengah masyarakat luas dan stempel KRISTEN ada pada diri
kita. Bagimana cara kita merespon dan bereaksi saat menghadapi sebuah masalah
dan bagaimana menyelesaikannya, itu yang mereka amati. Saat kita berespon
dengan benar, mereka akan mengacungkan jempol dan bertepuk tangan dan mengikuti
cara kita. Tetapi bila kita berespon dengan salah, yang keluar dari mulut
mereka adalah cibiran dan makian. Cara kita merespon dan bereaksi terhadap
suatu masalah akan menentukan apakah mereka bertobat atau tidak, membawa mereka
makin mendekat kepada ALLAH atau malah menghujat ALLAH.
Hal inilah yang tidak disadari dan sering disalah pahami
oleh banyak anak TUHAN, bahwa ketika lahir baru semua beres, tidak ada masalah,
semua orang tunduk kepadanya, hidup diberkati dengan berlimpah, aman damai
sentosa dan musuh dihalau. Semua itu benar, namun ingat ADA PROSES UNTUK MENCAPAI ITU SEMUA. Dan
semua itu ada HARGA yang harus dibayar. Dan harga yang harus kita bayar adalah
seluruh kehidupan kita. Apa yang telah kita bangun melalui pengertian dan
kebanggaan kita selama ini (gelar, kepintaran, ijazah, nama baik, relasi,
kekayaan, pelayanan, keluarga, etc) akan dihancurkan oleh TUHAN. Dan dibangun
BENAR-BENAR BARU mulai dari o, dari dasar, step by step dan membutuhkan PROSES seumur
hidup kita. Sehingga tidak ada lagi dasar bagi kita untuk bermegah selain
bermegah di dalam kekuatan dan kuasa TUHAN.
1. BERTOBAT
2. RENDAHKANLAH
DIRIMU DI HADAPAN TUHAN
3. NANTIKANLAH
TUHAN
4. TANPA
BERLAMBAT-LAMBAT, TUHAN AKAN SEGERA MENOLONGMU
Saat anda
harus berhadapan dengan masalah yang timbul akibat perbuatan di masa lampau,
JANGAN LARI tapi HADAPI dan selesaikan dengan hikmat ALLAH. PERCAYALAH !!
Segala sesuatunya akan mendatangkan kebaikan dan pemulihan. Ketika anda sudah
menyelesaikannya, ada satu tingkat kedewasaan rohani yang anda capai dan itu
membuat anda semakin serupa dengan KRISTUS.
Saat anda menghadapi
masalah yang diakibatkan orang lain, rendahkanlah dirimu di hadapan TUHAN dan
DIA yang akan menjadi pembelamu. Hingga saatnya nanti engkau akan muncul
seperti emas tua yang dimurnikan di dapur perapian.
Masalah
menjadi masalah, saat kita mencoba menyelesaikannya dengan kekuatan sendiri.
Masalah bukan lagi menjadi masalah, ketika kita menggunakan cara pandang ALLAH
dalam memandang dan menyelesaikannya.
Saat kita
menyerahkan hidup yang lama kepada TUHAN dan menerima hidup yang baru, saat itu
kita sedang menerima seluruh kepenuhan ALLAH dan menerima otoritas dan kuasa
untuk menyelesaikan semua masalah yang ada.
Sukacita
terbesar adalah saat seseorang mampu mengeluarkan segala masalah itu dari dalam
hatinya dan yakin bahwa masalah itu akan beres, sekalipun secara kasat mata
belum selesai. Karena kita tahu bahwa ALLAH TELAH menyelesaikannya.
YESAYA 30:15, “Sebab
beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan
bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan
percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,”
With a warm love from
GOD ! (lies -14012010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar