Senin, Januari 18, 2010

KAMULAH RANTING-NYA



Written by : liesye herlyna
 YESUS pokok, kita carangnya,
Tinggallah di dalam-NYA ooooo…
Tinggallah di dalam-NYa oooooo….
Tinggallah di dalam]-NYA, pasti ‘kan berbuah

YOHANES 15:1, "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.”
            BENAR SEKALI, YESUS adalah pokok dan kita adalah carang alias ranting. Sebatang ranting tidak bisa hidup bila tidak mendapatkan nutrisi dari pokok, 0,000000001% saja terpisah dari ranting, tetap akan mati.  Kita HANYA akan menjadi sebatang ranting kering yang tidak ada apa-apanya. Kita hanya akan dibuang dan diinjak-injak orang.  

YOHANES 15:4, Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”
            Tinggal di dalam TUHAN artinya, kita mendapatkan perlindungan, penjagaan, kasih, kemurahan, kuasa, kesembuhan, pemulihan, tuntunan, termasuk teguran, didikan dan juga hajaran. Untuk bisa tinggal di dalam TUHAN dibutuhkan sikap hati yang rela dan mau dibentuk, karena tanpa 2 hal ini mustahil sebatang ranting dapat menghasilkan buah.
            Sikap rela dan mau dibentuk seperti mata koin 2 sisi yang tidak dapat dipisahkan. Banyak orang KRISTEN yang rela melayani pekerjaan TUHAN, rela kunjungan di sela-sela kesibukannya yang luar biasa padat, rela berdoa syafaat bagi orang lain, namun saat TUHAN hendak membersihkan dirinya dari luka-luka masa lalu atau dari kebodohannya, dengan serta merta dia menutup diri dan berkata “CUKUP TUHAN”, “BUKAN SAYA YANG BUTUH PERTOLONGAN TAPI ORANG ITU”, “ORANG ITU YANG BERMASALAH DAN BUKAN SAYA”, “I’M JUST FINE, NOTHING WRONG WITH ME”. 

RELA
            Sama seperti domba yang dibawa ke pembantaian demikian pula seharusnya sikap hati kita saat sedang mengalami dididikan TUHAN, tunduk sepenuhnya, tidak memberontak atau mengembik dan lari dari pemiliknya. Beda dengan karakter kambing yang selalu memberontak dan keras kepala. ALLAH mau, kita menjadi sama seperti domba yang kelu, yang tidak menggerutu atau memberontak dan dengan rela hati memberikan dirinya untuk di didik TUHAN.

MAU DIBENTUK
            Ada perbedaan pengertian antara didikan dan hajaran, didikan diberikan kepada orang-orang yang memiliki sikap hati yang lemah lembut dan rela, namun di didikan itu akan berubah menjadi hajaran bila kita masih tetap sombong dan melawan TUHAN saat sedang  mendidik kita. TUHAN sangat teramat mengasihi kita, sesungguhnya DIA tidak ingin menghajar kita, namun karena kedegilan hati kita, dengan terpaksa TUHAN harus melakukan itu semua untuk menyelamatkan kita dari api neraka.
             Saudaraku, ingatlah hal ini, kita adalah ranting liar yang dicangkokkan pada sebuah pohon kehidupan. Kita adalah ranting yang diambil dari dunia dan dicangkokkan oleh kasih karunia pada pokok ke ilahi-an ALLAH.  Ranting baru yang dicangkokkan kepada pohon pokok, tidak serta merta menjadi sama serupa dengan pohon pokok. Namun harus melalui proses demi proses, melepaskan lapisan demi lapisan keduniawian yang melekat pada kita selama ini, merontokkan kesombongan dan pengertian kita, melepaskan jubah kenajisan dan mengenakan jubah kekudusan ALLAH. Semua itu membutuhkan proses dan berlaku seumur hidup kita. TUHAN tidak bekerja setengah, namun DIA akan mengorek dan membersihkannya sampai ke bagian terdalam, sampai tidak ada lagi ruang kosong yang tersisa yang kita sembunyikan di hadapan TUHAN.  SAKIT ??? PASTI !!! Namun semua itu mendatangkan kebaikan bagi kita, orang-orang yang dikasihi ALLAH.
              Dalam benak anda mungkin bingung dan terlintas pertanyaan “Seperti apa sih mencangkok itu ? Ambil sebatang pohon yang sehat, segar dan memiliki akar yang kuat. Sayat lapisan kulit kayu itu berbentuk kotak lalu lekatkan  sebatang ranting (bukan ranting kering tentunya red) dan ikat dengan rapi. Maka dalam tempo beberapa bulan, ranting yang dilekatkan itu akan bersatu dengan pohon pokok tanpa menyisakan bekas-bekas cangkokan. YESUS adalah seperti pohon yang harus mengalami siksaan dan penyaliban demi menanggung hidup manusia, ada bagian dari dirinya yang tersayat dan terluka demi untuk bersatu dengan kita. Luka akibat sayatan itu hanya dapat disembuhkan oleh kasih apage, kasih dengan penerimaan tanpa syarat. Kasih itulah yang memungkinkan sebatang ranting dapat bersatu dengan pokok yang baru.
Selama proses penyatuan itu, ranting TIDAK BERBUAT APA-APA, ranting HANYA MENERIMA segala sesuatu dari batang (pokok red) dan MENYALURKAN apa yang TELAH diterimanya. Saat proses penyatuan itu selesai, selesai pula tahap pertama dan itu belum cukup. Kita memasuki tahap kedua yaitu proses pengguguran daun sampai habis.  Tahap ketiga adalah menumbuhkan daun-daun baru yang bentuk dan rupanya sama seperti pokok tempat ranting itu tertanam. Tahap ke empat dan kelima adalah menghasilkan bunga dan buah. Ranting yang berbuah menggambarkan orang KRISTEN yang telah menjadi berkat bagi orang lain baik dalam sikap, tingkah laku, perbuatan, perkataan, iman, pikiran, hubungan dengan sesama. Sehingga orang yang melihat dirinya dapat berkata, “BENAR, ORANG INI ADALAH ORANG YANG DIURAPI OLEH TUHAN.”

5 PROSES
1.     BERSATU DENGAN YESUS
Segala usaha manusia adalah sia-sia, tidak ada satupun berkenan kepada ALLAH. Hanya oleh darah YESUS, kita bisa berkenan ALLAH. Lahir baru adalah kunci untuk mengalami janji-janji ALLAH dan meraih berkat yang telah tersedia bagi kita. Lahir baru artinya mati terhadap dosa dan berpindah dari alam maut kepada keselamatan kekal.

Jadi bila, kita mengaku orang KRISTEN, sudah  lahir baru, namun sikap dan perbuatan kita masih manusia lama yang egois  dan mementingkan diri sendiri, itu artinya kita belum lahir baru. Karena orang yang TELAH lahir baru, yang menjadi tuan atas dirinya bukan lagi dirinya sendiri tetapi ROH KUDUS yang ALLAH tempatkan di dalam dirinya yang menjadi tuannya dan memimpin kepada kebenaran.  Orang percaya yang benar-benar telah lahir baru hari demi hari akan mengalami perubahan seiring dengan pengenalannya akan KRISTUS, menjadi benci dosa, menjadi semakin rendah hati dan punya belas kasihan.

Indikasi orang yang belum lahir baru sekalipun mengaku KRISTEN, memiliki kedagingan yang tinggi dan sulit untuk merendahkan diri alias sombong (3 K = keinginan  mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup.


2.     MERONTOKKAN DAUN-DAUN LAMA
YOHANES 15:6, “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.”
Banyak orang terjebak oleh tipu muslihat iblis yang mengatakan “Cukup lahir baru, karena kamu sudah memiliki tiket masuk surga. Sekarang ayo nikmati hidupmu dengan bersenang-senang.” Tipu muslihat ini merasuki gereja-gereja yang mengajarkan teori kemakmuran bahwa cukup dengan berdoa maka TUHAN akan memberkati. Itu tidak salah, namun kurang lengkap. TUHAN adalah BAPA yang baik, DIA tidak akan pernah memberikan berkat yang berlimpah kepada kita, bila DIA tahu bahwa kita belum mampu memikulnya, bila kita belum mampu mengolahnya.

TUHAN tidak akan menolong, bila kesombongan masih menguasai kita. JANGAN-JANGAN, setelah TUHAN menolong, kita menjadi lupa diri dan menyombongkan diri bahwa segala sesuatu kita yang mengerjakannya.  TUHAN tidak akan memakai kita dengan dasyat dalam pelayanan, bila kita tidak setia dan tidak mau menundukkan diri dihadapan-NYA secara total. TUHAN mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya, kita bisa menipu orang lain dengan sikap yang manis namun kita tidak dapat menipu TUHAN. DIA mengenal hati kita, DIA mengenal segala kekurangan dan kelemahan kita. 

Saudaraku, pekerjaan TUHAN adalah pekerjaan adikodrati yang dikerjakan oleh iman, karena itu TUHAN tidak ingin ada intervensi apapun dari diri kita atau iblis yang dapat mempengaruhi keabsahannya. Kelemahan, kekurangan, dosa-dosa yang disembunyikan atau masa lalu yang belum beres, adalah makanan empuk bagi iblis untuk merusakkan pekerjaan ALLAH. Karena itu ALLAH bawa kita masuk dalam padang gurun, masuk dalam lembah kekelaman, masuk dalam dapur pengujian dengan tujuan untuk memurnikan kita hingga kita siap mengemban tanggung jawab yang TUHAN delegasikan pada kita.

Padang gurun, lembah kekelaman atau dapur pengujian adalah sekolah kehidupan yang ALLAH sediakan bagi semua orang yang telah lahir baru, dengan merontokkan karakter manusia lama kita menuju pendewasaan hingga akhirnya siap menjadi mempelai KRISTUS yang kudus, cemerlang dan tidak bercacat cela.

Seberapa lama kita berada di padang gurun, tergantung kepada seberapa besar kerelaan hati kita untuk dididik dan dibentuk oleh TUHAN. Semakin kita mengeraskan hati, semakin lama kita berada di padang gurun, bahkan mungkin kita hanya akan menghabiskan seumur hidup kita disana, menderita dan menderita seumur hidup. Saya berharap anda tidak mengambil keputusan yang salah ini, dengan menyia-nyiakan hidup anda, hanya karena kesombongan dan kedegilan hati anda. Padahal TUHAN telah menyiapkan tanah KANAAN bagi anda, tanah yang luas, subur dan berkat yang melimpah ruah.


3.     MENUMBUHKAN DAUN-DAUN BARU
Proses merontokkan dan menumbuhkan adalah proses yang bekerja terus menerus dan berkesinambungan, namun ada beberapa jenis tanaman yang harus mengalami perontokan daun hingga habis tanpa sisa baru kemudian menumbuhkan daun-daun yang baru.

Ilustrasi ini saya dapatkan saat melintasi sebuah jalan beberapa bulan lalu, dimana pohon ini (saya lupa jenisnya red) merontokkan semua daun-daunnya sampai ludes dan yang tersisa hanya batang dan rantingnya saja. Berbulan-bulan, pohon ini tetap dalam keadaan demikian, hingga saya pikir pohon ini sudah mati. Suatu hari, mata saya terarah pada pohon itu dan bersorak dalam hati, daun-daun kecil berwarna hijau pupus mulai bermunculan di beberapa ranting. INDAH SEKALI !! Menimbulkan secercah pengharapan baru bagi yang melihatnya.  

Daun-daun ini bermunculan setelah daun-daun yang lama dirontokkan. Karakter ilahi baru bisa muncul di dalam diri kita, saat kita telah menanggalkan karakter yang lama.  Daun-daun yang bolong-bolong, rusak di makan hama, berwarna tua, kusam dan tebal menggambarkan karakter lama kita, sedangkan daun-daun yang baru tumbuh menggambarkan karakter kita yang baru, yang dibangun oleh pengenalan akan FIRMAN TUHAN dan hikmat ROH KUDUS.


4.     BERBUNGA
TUHAN memperlengkapi kita dengan kuasa dan mujizat-NYA dengan tujuan supaya nama TUHAN yang dipermuliakan. Namun sekarang banyak anak TUHAN yang bukan memuliakan nama TUHAN, namun memuliakan diri-nya sendiri dengan mengatas namakan TUHAN.

Sama seperti bunga yang hanya dapat dilihat tanpa bisa disentuh, demikian pula dengan sebagian besar orang KRISTEN. Kita menjadi orang-orang yang ekslusif di belakang tembok, hanya berkumpul dengan sesama orang KRISTEN, sibuk dengan berbagai kegiatan di gereja, seminari-seminari, penumpangan tangan,  KKR, tanpa benar-benar menyentuh orang-orang terhilang di sekeliling kita yang membutuhkan uluran kasih kita. Di atas mimbar dan di atas kertas dengan semangat memberitakan FIRMAN, namun ketika diminta turun tangan menjangkau mereka 1001 macam alasan kita kemukakan, sibuk, tidak punya waktu, sudah ada janji, acara keluarga, acara gereja, etc. Kita telah menjadi sekelompok ahli FARISI dan ahli TAURAT yang mendirikan peraturan di atas dasar FIRMAN dan beranggapan itulah yang TUHAN kehendaki. Kita menjadi hakim yang menghakimi orang-orang yang tidak sesuai dengan standart yang kita buat bukan yang TUHAN buat. Orang mengenal kita sebagai orang KRISTEN hanya dari namanya saja (KTP red) dan bukan dari perbuatan kita, padahal perbuatan berbicara lebih banyak daripada perkataan loh !!

Salah seorang rekan menuliskan kesaksiannya mengenai betapa sulit menemui seorang pendeta besar dan betapa mudahnya menemui TUHAN daripada manusia. Kisah ini benar adanya, karena saya pun mengalami hal yang hampir serupa beberapa waktu lalu. Ceritanya, saya diajak bergabung dengan sebuah komunitas, berhubung keterbatasan waktu saya jarang kontak  dengan komunitas ini, hingga suatu hari ada hal penting yang harus saya sharringkan dengan gembalanya. Ketika saya menghubungi rekan saya dan minta no telephone gembalanya,  dengan sangat manis rekan saya berkata “MAAF, tidak bisa diberikan. Silakan hubungi asisten atau admin kantor. Mereka yang akan menangani masalahmu.” Akhirnya saya mencoba menghubungi mereka, dan ternyata……tidak bisa dihubungi karena line sibuk. Setelah beberapa kali saya coba dan tidak masuk-masuk, akhirnya saya  malas untuk menelephone kembali. Sempat saya kesal dan ngedumel, namun TUHAN menegur saya dengan keras untuk tidak sakit hati pada manusia, dan  TUHAN bilang seperti itulah manusia yang mencuri kemuliaan TUHAN. 

Melalui perkara ini saya belajar, orang kristen yang baru menjadi KRISTEN BUNGA, bila tidak berhati-hati akan mudah jatuh dalam pemujaan diri atas nama TUHAN. Memakai nama TUHAN untuk dilayani sebagai selebritis, memakai nama TUHAN untuk membuat dirinya terpandang dan dipuji oleh manusia. Keteladanan PAULUS mengajarkan pada kita bahwa ketika PAULUS dipakai TUHAN dengan luar biasa, PAULUS menganggap dirinya semakin kecil (nothing red) yang tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kemuliaan TUHAN atas dirinya. 

DAUD, sekalipun sudah diurapi menjadi raja menggantikan SAUL, tidak serta merta menghimpun pasukan dan  merebut kekuasaan, namun DAUD menunggu dengan sabar sesuai dengan waktu perkenaan TUHAN untuk mengangkat dirinya menjadi raja. Keteladanan terbesar diberikan oleh YESUS, sekalipun DIA ANAK ALLAH, YESUS tidak menganggap dirinya hebat dan minta dilayani, malahan YESUS memberikan dirinya untuk melayani dan dapat ditemui oleh orang-orang yang terhilang, orang-orang yang membutuhkan diri-NYA termasuk nyawanya rela DIA bagi orang-orang berdosa.


5.     BERBUAH
YOHANES 15:5,7,8:
Ay 5 “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Ay 7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Ay 8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Tokoh-tokoh iman baik di alkitab maupun para martir ALLAH memberikan keteladanan kepada kita bagaimana menjadi KRISTEN BUAH. Seluruh kehidupan mereka, dicurahkan untuk menjadi berkat, menjadi kesaksian iman bagi orang-orang yang belum mengenal ALLAH. Menuntun orang-orang yang terhilang keluar dari kegelapan abadi kepada terang ALLAH yang ajaib, dari kematian kekal kepada keselamatan kekal.

Orang-orang tipe KRISTEN BUAH, adalah manusia biasa sama seperti kita yang memiiliki kelemahan dan kekurangan. Yang membedakan adalah mereka tidak terpaku pada kelemahan dan kekurangan mereka, namun mereka menyerahkan segalanya itu kepada TUHAN dan kuasa TUHAN-lah yang memampukan mereka untuk mengatasinya.

KRISTEN BUAH adalah orang-orang KRISTEN yang menghasilkan buah-buah dalam kehidupan: buah karakter (kasih, sukacita, kesabaran, etc), buah pertobatan (jiwa-jiwa) dan buah kehidupan (pemulihan dalam keluarga, pekerjaan, bisnis, social, kesehatan, ekonomi, etc).

Sama seperti buah, yang dapat dinikmati dan dirasakan, demikian pula orang KRISTEN tipikal seperti ini adalah orang-orang yang bermurah hati yang memiliki karakter sama seperti YESUS yang adalah murah hati. Sehingga orang dapat melihat ALLAH itu ada melalui dirinya, melalui sikap hidup yang dicerminkan dalam kesehariannya bersama ALLAH. Tipikal orang KRISTEN BUAH inilah yang TUHAN inginkan ada pada setiap anak-anak TUHAN, bersediakah anda menanggapi panggilan ini ?



Saudaraku,
Ingatlah satu hal. YESUS adalah pokok dan kita rantingnya.
Sebatang ranting tidak dapat melebihi pokok, sampai kapanpun tetap sebatang ranting.
Sebatang ranting hanya akan mendapatkan nutrisi bila tinggal menetap pada pokok
Sebatang ranting HARUS bertumbuh
Sebatang ranting hanya akan dimuliakan saat dia melakukan apa ditugaskan oleh pokok yaitu mengalirkan nutrisi pada bagian-bagian yang lain
Sebatang ranting hanya akan maximal saat dia mengerti destiny-nya yaitu menghasilkan buah dan buah itu tetap

With a warm love from GOD ! (lies-18012010)

Tidak ada komentar: