Written by : liesye herlyna
Tinggallah di
dalam-NYA ooooo…
Tinggallah di
dalam-NYa oooooo….
Tinggallah di
dalam]-NYA, pasti ‘kan berbuah
YOHANES 15:1, "Akulah pokok
anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.”
BENAR SEKALI, YESUS adalah pokok dan kita adalah carang
alias ranting. Sebatang ranting tidak bisa hidup bila tidak mendapatkan nutrisi
dari pokok, 0,000000001% saja terpisah dari ranting, tetap akan mati. Kita HANYA akan menjadi sebatang ranting
kering yang tidak ada apa-apanya. Kita hanya akan dibuang dan diinjak-injak
orang.
YOHANES 15:4, “Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”
Tinggal di dalam TUHAN artinya, kita mendapatkan
perlindungan, penjagaan, kasih, kemurahan, kuasa, kesembuhan, pemulihan,
tuntunan, termasuk teguran, didikan dan juga hajaran. Untuk bisa tinggal di
dalam TUHAN dibutuhkan sikap hati yang rela dan mau dibentuk, karena tanpa 2
hal ini mustahil sebatang ranting dapat menghasilkan buah.
Sikap rela dan mau dibentuk seperti mata koin 2 sisi yang
tidak dapat dipisahkan. Banyak orang KRISTEN yang rela melayani pekerjaan
TUHAN, rela kunjungan di sela-sela kesibukannya yang luar biasa padat, rela
berdoa syafaat bagi orang lain, namun saat TUHAN hendak membersihkan dirinya
dari luka-luka masa lalu atau dari kebodohannya, dengan serta merta dia menutup
diri dan berkata “CUKUP TUHAN”, “BUKAN SAYA YANG BUTUH PERTOLONGAN TAPI ORANG
ITU”, “ORANG ITU YANG BERMASALAH DAN BUKAN SAYA”, “I’M JUST FINE, NOTHING WRONG
WITH ME”.
Sama seperti domba yang dibawa ke pembantaian demikian
pula seharusnya sikap hati kita saat sedang mengalami dididikan TUHAN, tunduk
sepenuhnya, tidak memberontak atau mengembik dan lari dari pemiliknya. Beda
dengan karakter kambing yang selalu memberontak dan keras kepala. ALLAH mau,
kita menjadi sama seperti domba yang kelu, yang tidak menggerutu atau
memberontak dan dengan rela hati memberikan dirinya untuk di didik TUHAN.
MAU DIBENTUK
Ada perbedaan pengertian antara didikan dan hajaran, didikan
diberikan kepada orang-orang yang memiliki sikap hati yang lemah lembut dan
rela, namun di didikan itu akan berubah menjadi hajaran bila kita masih tetap
sombong dan melawan TUHAN saat sedang
mendidik kita. TUHAN sangat teramat mengasihi kita, sesungguhnya DIA
tidak ingin menghajar kita, namun karena kedegilan hati kita, dengan terpaksa
TUHAN harus melakukan itu semua untuk menyelamatkan kita dari api neraka.
Saudaraku, ingatlah hal ini, kita adalah ranting liar
yang dicangkokkan pada sebuah pohon kehidupan. Kita adalah ranting yang diambil
dari dunia dan dicangkokkan oleh kasih karunia pada pokok ke ilahi-an
ALLAH. Ranting baru yang dicangkokkan
kepada pohon pokok, tidak serta merta menjadi sama serupa dengan pohon pokok.
Namun harus melalui proses demi proses, melepaskan lapisan demi lapisan
keduniawian yang melekat pada kita selama ini, merontokkan kesombongan dan
pengertian kita, melepaskan jubah kenajisan dan mengenakan jubah kekudusan
ALLAH. Semua itu membutuhkan proses dan berlaku seumur hidup kita. TUHAN tidak
bekerja setengah, namun DIA akan mengorek dan membersihkannya sampai ke bagian
terdalam, sampai tidak ada lagi ruang kosong yang tersisa yang kita sembunyikan
di hadapan TUHAN. SAKIT ??? PASTI !!!
Namun semua itu mendatangkan kebaikan bagi kita, orang-orang yang dikasihi
ALLAH.
Dalam benak anda mungkin bingung dan terlintas pertanyaan
“Seperti apa sih mencangkok itu ? Ambil sebatang pohon yang sehat, segar dan
memiliki akar yang kuat. Sayat lapisan kulit kayu itu berbentuk kotak lalu
lekatkan sebatang ranting (bukan ranting
kering tentunya red) dan ikat dengan rapi. Maka dalam tempo beberapa bulan,
ranting yang dilekatkan itu akan bersatu dengan pohon pokok tanpa menyisakan
bekas-bekas cangkokan. YESUS adalah seperti pohon yang harus mengalami siksaan
dan penyaliban demi menanggung hidup manusia, ada bagian dari dirinya yang
tersayat dan terluka demi untuk bersatu dengan kita. Luka akibat sayatan itu
hanya dapat disembuhkan oleh kasih apage, kasih dengan penerimaan tanpa syarat.
Kasih itulah yang memungkinkan sebatang ranting dapat bersatu dengan pokok yang
baru.
Selama proses penyatuan itu, ranting TIDAK BERBUAT APA-APA,
ranting HANYA MENERIMA segala sesuatu dari batang (pokok red) dan MENYALURKAN
apa yang TELAH diterimanya. Saat proses penyatuan itu selesai, selesai pula
tahap pertama dan itu belum cukup. Kita memasuki tahap kedua yaitu proses pengguguran
daun sampai habis. Tahap ketiga adalah menumbuhkan
daun-daun baru yang bentuk dan rupanya sama seperti pokok tempat ranting itu
tertanam. Tahap ke empat dan kelima adalah menghasilkan bunga dan buah. Ranting
yang berbuah menggambarkan orang KRISTEN yang telah menjadi berkat bagi orang
lain baik dalam sikap, tingkah laku, perbuatan, perkataan, iman, pikiran,
hubungan dengan sesama. Sehingga orang yang melihat dirinya dapat berkata,
“BENAR, ORANG INI ADALAH ORANG YANG DIURAPI OLEH TUHAN.”
5 PROSES
1. BERSATU DENGAN YESUS
Segala usaha manusia adalah sia-sia, tidak ada
satupun berkenan kepada ALLAH. Hanya oleh darah YESUS, kita bisa berkenan
ALLAH. Lahir baru adalah kunci untuk mengalami janji-janji ALLAH dan meraih
berkat yang telah tersedia bagi kita. Lahir baru artinya mati terhadap dosa dan
berpindah dari alam maut kepada keselamatan kekal.
Jadi bila, kita mengaku orang KRISTEN, sudah lahir baru, namun sikap dan perbuatan kita
masih manusia lama yang egois dan
mementingkan diri sendiri, itu artinya kita belum lahir baru. Karena orang yang
TELAH lahir baru, yang menjadi tuan atas dirinya bukan lagi dirinya sendiri
tetapi ROH KUDUS yang ALLAH tempatkan di dalam dirinya yang menjadi tuannya dan
memimpin kepada kebenaran. Orang percaya
yang benar-benar telah lahir baru hari demi hari akan mengalami perubahan
seiring dengan pengenalannya akan KRISTUS, menjadi benci dosa, menjadi semakin
rendah hati dan punya belas kasihan.
Indikasi orang yang belum lahir baru sekalipun
mengaku KRISTEN, memiliki kedagingan yang tinggi dan sulit untuk merendahkan
diri alias sombong (3 K = keinginan
mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup.
2. MERONTOKKAN DAUN-DAUN
LAMA
YOHANES 15:6, “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia
dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang
dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.”
Banyak orang terjebak oleh tipu muslihat iblis yang
mengatakan “Cukup lahir baru, karena kamu sudah memiliki tiket masuk surga.
Sekarang ayo nikmati hidupmu dengan bersenang-senang.” Tipu muslihat ini
merasuki gereja-gereja yang mengajarkan teori kemakmuran bahwa cukup dengan
berdoa maka TUHAN akan memberkati. Itu tidak salah, namun kurang lengkap. TUHAN
adalah BAPA yang baik, DIA tidak akan pernah memberikan berkat yang berlimpah
kepada kita, bila DIA tahu bahwa kita belum mampu memikulnya, bila kita belum
mampu mengolahnya.
TUHAN tidak akan menolong, bila kesombongan masih
menguasai kita. JANGAN-JANGAN, setelah TUHAN menolong, kita menjadi lupa diri
dan menyombongkan diri bahwa segala sesuatu kita yang mengerjakannya. TUHAN tidak akan memakai kita dengan dasyat
dalam pelayanan, bila kita tidak setia dan tidak mau menundukkan diri
dihadapan-NYA secara total. TUHAN mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya,
kita bisa menipu orang lain dengan sikap yang manis namun kita tidak dapat
menipu TUHAN. DIA mengenal hati kita, DIA mengenal segala kekurangan dan
kelemahan kita.
Saudaraku, pekerjaan TUHAN adalah pekerjaan
adikodrati yang dikerjakan oleh iman, karena itu TUHAN tidak ingin ada intervensi
apapun dari diri kita atau iblis yang dapat mempengaruhi keabsahannya.
Kelemahan, kekurangan, dosa-dosa yang disembunyikan atau masa lalu yang belum
beres, adalah makanan empuk bagi iblis untuk merusakkan pekerjaan ALLAH. Karena
itu ALLAH bawa kita masuk dalam padang gurun, masuk dalam lembah kekelaman,
masuk dalam dapur pengujian dengan tujuan untuk memurnikan kita hingga kita
siap mengemban tanggung jawab yang TUHAN delegasikan pada kita.
Padang gurun, lembah kekelaman atau dapur pengujian
adalah sekolah kehidupan yang ALLAH sediakan bagi semua orang yang telah lahir
baru, dengan merontokkan karakter manusia lama kita menuju pendewasaan hingga
akhirnya siap menjadi mempelai KRISTUS yang kudus, cemerlang dan tidak bercacat
cela.
Seberapa lama kita berada di padang gurun, tergantung
kepada seberapa besar kerelaan hati kita untuk dididik dan dibentuk oleh TUHAN.
Semakin kita mengeraskan hati, semakin lama kita berada di padang gurun, bahkan
mungkin kita hanya akan menghabiskan seumur hidup kita disana, menderita dan
menderita seumur hidup. Saya berharap anda tidak mengambil keputusan yang salah
ini, dengan menyia-nyiakan hidup anda, hanya karena kesombongan dan kedegilan
hati anda. Padahal TUHAN telah menyiapkan tanah KANAAN bagi anda, tanah yang
luas, subur dan berkat yang melimpah ruah.
3. MENUMBUHKAN DAUN-DAUN
BARU
Proses merontokkan dan menumbuhkan adalah proses yang
bekerja terus menerus dan berkesinambungan, namun ada beberapa jenis tanaman
yang harus mengalami perontokan daun hingga habis tanpa sisa baru kemudian
menumbuhkan daun-daun yang baru.
Ilustrasi ini saya dapatkan saat melintasi sebuah
jalan beberapa bulan lalu, dimana pohon ini (saya lupa jenisnya red) merontokkan
semua daun-daunnya sampai ludes dan yang tersisa hanya batang dan rantingnya
saja. Berbulan-bulan, pohon ini tetap dalam keadaan demikian, hingga saya pikir
pohon ini sudah mati. Suatu hari, mata saya terarah pada pohon itu dan bersorak
dalam hati, daun-daun kecil berwarna hijau pupus mulai bermunculan di beberapa
ranting. INDAH SEKALI !! Menimbulkan secercah pengharapan baru bagi yang
melihatnya.
Daun-daun ini bermunculan setelah daun-daun yang lama
dirontokkan. Karakter ilahi baru bisa muncul di dalam diri kita, saat kita
telah menanggalkan karakter yang lama. Daun-daun
yang bolong-bolong, rusak di makan hama, berwarna tua, kusam dan tebal
menggambarkan karakter lama kita, sedangkan daun-daun yang baru tumbuh
menggambarkan karakter kita yang baru, yang dibangun oleh pengenalan akan FIRMAN
TUHAN dan hikmat ROH KUDUS.
4. BERBUNGA
TUHAN memperlengkapi kita dengan kuasa dan mujizat-NYA
dengan tujuan supaya nama TUHAN yang dipermuliakan. Namun sekarang banyak anak
TUHAN yang bukan memuliakan nama TUHAN, namun memuliakan diri-nya sendiri dengan
mengatas namakan TUHAN.
Sama seperti bunga yang hanya dapat dilihat tanpa
bisa disentuh, demikian pula dengan sebagian besar orang KRISTEN. Kita menjadi
orang-orang yang ekslusif di belakang tembok, hanya berkumpul dengan sesama
orang KRISTEN, sibuk dengan berbagai kegiatan di gereja, seminari-seminari,
penumpangan tangan, KKR, tanpa
benar-benar menyentuh orang-orang terhilang di sekeliling kita yang membutuhkan
uluran kasih kita. Di atas mimbar dan di atas kertas dengan semangat
memberitakan FIRMAN, namun ketika diminta turun tangan menjangkau mereka 1001
macam alasan kita kemukakan, sibuk, tidak punya waktu, sudah ada janji, acara
keluarga, acara gereja, etc. Kita telah menjadi sekelompok ahli FARISI dan ahli
TAURAT yang mendirikan peraturan di atas dasar FIRMAN dan beranggapan itulah
yang TUHAN kehendaki. Kita menjadi hakim yang menghakimi orang-orang yang tidak
sesuai dengan standart yang kita buat bukan yang TUHAN buat. Orang mengenal
kita sebagai orang KRISTEN hanya dari namanya saja (KTP red) dan bukan dari
perbuatan kita, padahal perbuatan berbicara lebih banyak daripada perkataan loh
!!
Salah seorang rekan menuliskan kesaksiannya mengenai
betapa sulit menemui seorang pendeta besar dan betapa mudahnya menemui TUHAN
daripada manusia. Kisah ini benar adanya, karena saya pun mengalami hal yang
hampir serupa beberapa waktu lalu. Ceritanya, saya diajak bergabung dengan
sebuah komunitas, berhubung keterbatasan waktu saya jarang kontak dengan komunitas ini, hingga suatu hari ada hal
penting yang harus saya sharringkan dengan gembalanya. Ketika saya menghubungi
rekan saya dan minta no telephone gembalanya, dengan sangat manis rekan saya berkata “MAAF,
tidak bisa diberikan. Silakan hubungi asisten atau admin kantor. Mereka yang
akan menangani masalahmu.” Akhirnya saya mencoba menghubungi mereka, dan
ternyata……tidak bisa dihubungi karena line sibuk. Setelah beberapa kali saya
coba dan tidak masuk-masuk, akhirnya saya
malas untuk menelephone kembali. Sempat saya kesal dan ngedumel, namun
TUHAN menegur saya dengan keras untuk tidak sakit hati pada manusia, dan TUHAN bilang seperti itulah manusia yang
mencuri kemuliaan TUHAN.
Melalui perkara ini saya belajar, orang kristen yang
baru menjadi KRISTEN BUNGA, bila tidak berhati-hati akan mudah jatuh dalam
pemujaan diri atas nama TUHAN. Memakai nama TUHAN untuk dilayani sebagai
selebritis, memakai nama TUHAN untuk membuat dirinya terpandang dan dipuji oleh
manusia. Keteladanan PAULUS mengajarkan pada kita bahwa ketika PAULUS dipakai
TUHAN dengan luar biasa, PAULUS menganggap dirinya semakin kecil (nothing red) yang
tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kemuliaan TUHAN atas dirinya.
DAUD,
sekalipun sudah diurapi menjadi raja menggantikan SAUL, tidak serta merta
menghimpun pasukan dan merebut kekuasaan,
namun DAUD menunggu dengan sabar sesuai dengan waktu perkenaan TUHAN untuk
mengangkat dirinya menjadi raja. Keteladanan terbesar diberikan oleh YESUS,
sekalipun DIA ANAK ALLAH, YESUS tidak menganggap dirinya hebat dan minta
dilayani, malahan YESUS memberikan dirinya untuk melayani dan dapat ditemui
oleh orang-orang yang terhilang, orang-orang yang membutuhkan diri-NYA termasuk
nyawanya rela DIA bagi orang-orang berdosa.
5. BERBUAH
YOHANES 15:5,7,8:
Ay 5 “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab
di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Ay 7 “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan
firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan
kamu akan menerimanya.
Ay
8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Tokoh-tokoh iman baik di alkitab
maupun para martir ALLAH memberikan keteladanan kepada kita bagaimana menjadi
KRISTEN BUAH. Seluruh kehidupan mereka, dicurahkan untuk menjadi berkat, menjadi
kesaksian iman bagi orang-orang yang belum mengenal ALLAH. Menuntun orang-orang
yang terhilang keluar dari kegelapan abadi kepada terang ALLAH yang ajaib, dari
kematian kekal kepada keselamatan kekal.
Orang-orang tipe KRISTEN BUAH, adalah manusia biasa
sama seperti kita yang memiiliki kelemahan dan kekurangan. Yang membedakan
adalah mereka tidak terpaku pada kelemahan dan kekurangan mereka, namun mereka
menyerahkan segalanya itu kepada TUHAN dan kuasa TUHAN-lah yang memampukan
mereka untuk mengatasinya.
KRISTEN BUAH adalah orang-orang KRISTEN yang
menghasilkan buah-buah dalam kehidupan: buah karakter (kasih, sukacita,
kesabaran, etc), buah pertobatan (jiwa-jiwa) dan buah kehidupan (pemulihan
dalam keluarga, pekerjaan, bisnis, social, kesehatan, ekonomi, etc).
Sama seperti buah, yang dapat dinikmati dan
dirasakan, demikian pula orang KRISTEN tipikal seperti ini adalah orang-orang
yang bermurah hati yang memiliki karakter sama seperti YESUS yang adalah murah
hati. Sehingga orang dapat melihat ALLAH itu ada melalui dirinya, melalui sikap
hidup yang dicerminkan dalam kesehariannya bersama ALLAH. Tipikal orang KRISTEN
BUAH inilah yang TUHAN inginkan ada pada setiap anak-anak TUHAN, bersediakah
anda menanggapi panggilan ini ?
Saudaraku,
Ingatlah satu hal. YESUS adalah pokok
dan kita rantingnya.
Sebatang ranting tidak dapat melebihi
pokok, sampai kapanpun tetap sebatang ranting.
Sebatang ranting hanya akan mendapatkan
nutrisi bila tinggal menetap pada pokok
Sebatang ranting HARUS bertumbuh
Sebatang ranting hanya akan dimuliakan
saat dia melakukan apa ditugaskan oleh pokok yaitu mengalirkan nutrisi pada
bagian-bagian yang lain
Sebatang ranting hanya akan maximal
saat dia mengerti destiny-nya yaitu menghasilkan buah dan buah itu tetap
With a warm love from
GOD ! (lies-18012010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar