Sabtu, Juni 13, 2009

BEJANA TANAH LIAT

Written by : liesye herlyna 

Bagaikan bejana siap dibentuk,
demikian hidupku ditanganMU,
dengan urapan kuasa ROHMU, ku dibaharui selalu......
reff: 

ku mau sepertiMU YESUS disempurnakan selalu,
dalam setiap jalanku, memuliakan namaMU 


Sepenggal lagu yang mengusik hati saya beberapa hari ini, membawa saya kepada suatu kesadaran baru bahwa sesungguhnya saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Yang membuat saya mampu melakukan segala sesuatu adalah karena kuasa ROH KUDUS yang bekerja dalam hidup saya. Saya mampu melayani orang lain, saya mampu bersikap sabar, saya mampu berdoa, saya mampu beriman, saya mampu mengucap syukur, saya mampu berbuat baik, saya mampu mengampuni, itu adalah semata-mata pekerjaan ROH KUDUS. 

Dalam sebuah kunjungan ke pengrajin keramik, kami disambut oleh pemandu setempat dan disana diperlihatkan proses pembuatan dari setumpuk tanah liat hingga menjadi sebentuk keramik. Si pemandu itu bercerita bahwa untuk membuat sebuah benda yang sederhana sangat mudah, misal : mangkok/gelas/asbak polos. Namun untuk membuat sebuah karya indah, mahal dan penuh ornament membutuhkan waktu berjam-jam bahkan bisa berhari-hari. Setelah dibentuk, keramik-keramik ini di masukkan dalam sebuah tungku panas yang telah diatur temperaturnya. Bila temperaturnya tidak tepat, keramik itu akan mudah hancur dan warna yang dihasilkan tidak akan cemerlang. 

Kemudian kami diajak ke sebuah ruangan, masing-masing diberikan segumpal tanah liat dan diminta untuk membuat sebuah benda. Seorang pengrajin mempraktekkan cara membuat sebuah mangkok. Dengan cepat dia telah menyelesaikannya. Dalam hati saya berkata, “ Wah itu sih mudah, hanya sebuah mangkok.” Ketika memegang tanah liat itu, saya merasa jijik “Hihh….kalau ada cacing bagaimana, mana lengket pula.” Setelah dibujuk rayu, barulah saya mau melakukannya. Namun apa daya, setelah beberapa kali mencoba, saya hanya menghasilkan mangkok yang bengkok-bengkok tak beraturan. 

Melalui hal ini saya belajar, bahwa :
1. Manusia hanyalah tanah liat yang tidak berarti apa-apa. Hanya di tangan sang PENJUNAN, manusia baru berarti dan memiliki makna. 

ROMA 9:20-21, “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian? Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?” 

2. Tanpa campur tangan TUHAN, manusia hanya segumpal daging yang memiliki dosa dan kotoran-kotoran dunia (kekecewaan, kepahitan, kesombongan, iri hati, dengki, kejahatan, etc) 

3. TUHAN tidak asal-asalan menciptakan kita. TUHAN menciptakan anda dan saya untuk maksud dan tujuan tertentu. TUHAN menghendaki setiap anak-anakNYA memiliki kualitas hidup yang tinggi dan cemerlang. Karena itu, DIA membawa kita ke dalam tungku panas (dapur peleburan/ujian dalam kehidupan) untuk mematikan segala dosa.
 
AMSAL 16:4, “TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.” 


4. Seringkali kita merasa panas, merasa gerah, tidak tahan dan bahkan mengomel pada TUHAN kenapa TUHAN membiarkan hal ini terjadi pada kehidupan anda. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada kita sampai kita telah menyelesaikannya. Saat itulah, kita baru tahu apa maksud TUHAN atas semuanya ini. 

Sama seperti tanah liat, saat berada dalam tungku pemanas, “dia” akan merasa kesakitan, panas. Namun saat dia keluar dari sana, “dia” akan melihat bahwa dirinya bukan lagi tanah liat tapi sudah berubah menjadi barang yang sangat mahal dan layak diperhitungkan. 

5. Hidup kita akan bermakna bila kita berada di tangan yang tepat. 
YEREMIA 29:11, “ Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” 

ROMA 9:23, “justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,” 

TUHAN telah menetapkan rancangan masa depan yang indah untuk anda, DIA telah menyusun langkah demi langkah hidup anda. Serahkanlah hidup anda kepadaNYA dan biarkan DIA yang membentuk hidup anda menjadi seperti yang DIA inginkan. Sama seperti tanah liat yang berada di tangan ahlinya akan menghasilkan sebuah karya seni yang indah. Jangan biarkan diri anda berada dalam genggaman dunia, tapi berikan diri anda berada dalam genggaman TUHAN. 

PS: Apakah anda akan menyerahkan hidup anda kepada TUHAN dan membiarkan DIA menjadikan hidup anda bermakna. Atau anda akan membiarkan hidup anda tidak berarti dan habis di telan oleh dunia ini. Keputusan ada ditangan anda 

TUHAN memberkati ! (lies-28062009)
















Tidak ada komentar: