Jumat, Mei 01, 2009

3 TAHAP PERTUMBUHAN ROHANI


Written by: liesye herlyna

Kita tentu sudah hapal diluar kepala isi dari MAZMUR 23. Yup, benar sekali, mazmur ini berisi mengenai TUHAN sebagai GEMBALA AGUNG. Sama seperti anda, saya pun telah berulang kali membaca Mazmur 23 ini, namun suatu hari ROH KUDUS membawa saya kepada tingkat kedalaman lagi dan menyingkapkan suatu kebenaran kepada saya. Melalui MAZMUR 23 inilah, saya mendapat kebenaran bahwa setiap dari kita dipanggil untuk menjadi gembalaNYA ALLAH.


Kita dipanggil untuk menggembalakan orang-orang yang tersesat, entah itu dia masih jadi domba atau masih jadi kambing. Tugas anda dan saya adalah untuk menggembalakan mereka, menuntun mereka ke tempat yang tenang, dimana mereka mengalami perjumpaan pribadi dengan sang GEMBALA AGUNG. PERGI DAN JADIKANLAH MEREKA MURIDKU adalah sebuah penegasan yang diberikan oleh YESUS untuk para gembala yaitu kita semua. Jadi, tugas menggembalakan bukan hanya bagi orang-orang yang sudah memiliki status pendeta, pastur, pastor, penatua, tapi kita semua. Setiap orang yang percaya kepada YESUS KRISTUS membawa amanat agung ini.




WOW, DASYAT !
ANDA dan SAYA adalah gembala-gembalanya ALLAH
ANDA dan SAYA adalah gembala di dunia bisnis, di dunia kerja, di tengah keluarga, di tengah masyarakat, di sekolah, dan juga di gereja.



Anda tentu berfikir bagaimana mungkin, saya seorang pemalu dengan masa lalu yang buruk dengan keluarga yang berantakan, bisa menjadi gembala dan menuntun orang.



Saudaraku, peganglah satu hal ini “
ANDA ADALAH CIPTAAN BARU DI DALAM KRISTUS DAN KRISTUS TINGGAL DI DALAM ANDA. YESUSLAH YANG MEMAMPUKAN ANDA UNTUK MELAKUKAN SEGALA SESUATUNYA.”




Setiap dari kita, sudah memiliki kapasitas itu, karena ALLAH telah memberikannya. Namun anda harus bersabar dan mau melewati setiap tahapan yang harus dilewati.




ADA 3 TAHAPAN
A. KANAK-KANAK ROHANI
MAZMUR 23:1, “Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya.



TUHAN adalah gembalaku” sampai kapanpun TUHAN adalah gembala dan kita adalah domba-dombanya. Namun mari kita melihat dari sisi yang berbeda. Seseorang yang baru lahir baru disebut kanak-kanak rohani (melek rohani red). Walaupun mungkin usianya sudah lanjut, tetap disebut kanak-kanak rohani. Karena dia baru melek mengenai arti hidup yang baru. Orang-orang seperti ini perlu dibina dan dibimbing supaya dapat bertumbuh kerohaniannya.



Ibarat anak kecil, mereka belum tahu mana yang boleh dilakukan mana yang tidak boleh, mana yang boleh dimakan mana yang tidak boleh dimakan, mana yang bahaya atau tidak.etc. Mulai usia 6 bulan, seorang anak akan memasukkan setiap benda yang dijumpainya ke dalam mulutnya. Dia tidak berfikir apakah barang itu berbahaya atau tidak. Tugas orang tua/pengasuhlah yang harus memperhatikan tingkah lakunya. Jangan sampai dia memasukkan benda berbahaya ke dalam mulutnya.



Kanak-kanak rohani pun mengalami hal yang sama, mereka akan dengan mudah menerima segala sesuatu dari dunia (isme-isme, new age, musik dunia, intimidasi, etc) dan memasukkannya ke dalam mulut rohani mereka. Disinilah tugas seorang bapak/ibu rohani untuk mengasuh, mendidik, mendampingi mereka dan membantu mereka untuk bisa menangani masalah yang ada sesuai dengan prinsip FIRMAN TUHAN.



Saat kita kanak-kanak rohani, bagian kita adalah menerima seluruh kebenaran itu dan mempraktekkannya sehingga kita bertumbuh dan mampu berjalan sendiri.



B. DEWASA ROHANI
MAZMUR 23:4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”



Berjalan dalam lembah kekelaman”, saat lahir seorang bayi tidak dapat langsung bisa jalan dan berlari, dia harus memulainya dengan belajar merangkak dan ratusan kali jatuh bangun sampai bisa berdiri tegak dan berlari. Survey membuktikan, seorang anak membutuhkan 243x jatuh bangun sampai bisa berjalan. Mereka tidak menjadi pundung dan berhenti untuk berlatih berjalan. Mereka hanya menangis sebentar lalu bangkit lagi karena mereka tahu bahwa ini adalah bagian yang harus mereka lalui untuk bisa berjalan.



Bila saat masih kanak-kanak kita memiliki mental pantang menyerah untuk bisa berjalan dan melakukan segala sesuatu, lalu kenapa saat kita telah menjadi dewasa menjadi seorang yang tidak berdaya, pesimis, cengeng dan mengasihani diri yang tinggi. Untuk menjadi dewasa rohani dibutuhkan proses dan memakan waktu yang lama, seumur hidup kita. Masalah, pencobaan, ujian, penderitaan, penyakit, pegumulan, TUHAN izinkan untuk mendidik kita menjadi dewasa. Semua itu akan membawa kita naik ke tinggal level kerohanian yang lebih tinggi lagi. Menjadikan kita dewasa dan memiliki cara pandang yang berbeda atas suatu masalah.

"Lembah kekelaman" berbicara mengenai kehidupan manusia yang tidak pernah lepas dari masalah.


Coba anda bandingkan antara orang yang hidupnya nyaman-nyaman saja, keluarga rukun, pekerjaan baik-baik saja, anak-anak pintar dan sehat dengan dengan orang-orang yang banyak menderita dalam hidupnya. Anda akan menemukan bahwa orang yang hidupnya dalam zona nyaman akan menemukan hidup mereka datar-datar saja dan cenderung membosankan. Tapi coba anda lihat, orang yang banyak mengalami penderitaan, mereka akan lebih struggle (tangguh), kuat, optimis dan akan berusaha sekuat tenaga keluar dari masalah itu, mereka akan lebih bisa menghargai kehidupan, daripada orang yang berada dalam zona nyaman.


KEDEWASAAN TIDAK DITENTUKAN DARI USIA TAPI DARI KEMAMPUANNYA MENANGGUNG TANGGUNG JAWAB



C. PEMIMPIN ROHANI
AMSAL 27:23, “
Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu.”
23:5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.


Ini adalah panggilan tertinggi bagi setiap anak TUHAN, kita bukan hanya menjadi ekor tapi kita menjadi kepala, menjadi gembala/pemimpin yang menggembalakan banyak orang dimanapun kita berada. Seorang pemimpin dituntut memiliki wawasan yang luas dan kapasitas yang besar. Bagaimana mungkin seseorang dapat mengatur orang lain bila dia sendiri tidak mampu memimpin dirinya sendiri.


Hanya gembala yang bisa menggembalakan kawanan hewan dan bukan kanak-kanak. Hanya gembala yang bisa melawan musuh dan bukan kanak-kanak. Hanya gembala yang bisa duduk di meja, hanya gembala yang akan diikuti oleh domba-domba.


Meja melambangkan tempat terhormat, dimana kita bisa bercakap-cakap dengan orang lain dan memandang wajah semua orang. Ini berarti, TUHAN akan membawa kita kepada level pemimpin rohani, dimana kita akan berhadapan dengan banyak orang dan berbagai kalangan. Kita tidak akan menjadi minder, takut, gelisah, keringat dingin, saat berhadapan dengan mereka. Kita akan tenang karena kapasitas diri kita sudah sampai pada taraf itu.



- Hanya seorang pemimpin yang takut akan TUHAN dan mampu memimpin dirinya sendiri yang akan mampu memimpin pengikutnya.
- Hanya pemimpin yang memperlakukan orang lain dengan baik sama seperti dirinya sendiri yang akan dihormati oleh pengikutnya.
- Hanya pemimpin yang konsekuen yang akan diikuti oleh pengikutnya. Kita tidak perlu mencari-cari pengikut untuk mengikuti kita atau mengangkat diri sendiri menjadi pemimpin.
- Pengangkatan itu datangnya dari TUHAN, sejauh dan sedalam apapun anda bersembunyi, bila TUHAN katakan “Ini waktunya engkau menjadi pemimpin” maka engkau akan menjadi pemimpin.
- Yang terpenting adalah, tingkatkan kapasitas diri anda semaximal mungkin dan nantikan TUHAN untuk mengangkat engkau.


Satu hal yang tidak boleh anda lupakan, sekalipun kita sudah menjadi pemimpin rohani dimanapun anda berada, anda harus tetap tunduk pada otoritas.. Karena merekalah yang menjadi covering atas anda.. Di atas pemimpin masih ada pemimpin dan pemimpin tertinggi adalah ALLAH sendiri.




PS:
- Jalani semua masalah yang ada sebagai bagian dari hidup untuk membawa engkau menjadi pemimpin rohani
- Hanya menjadi kanak-kanak rohani, itu tidak cukup karena itu bukan panggilan utama anda.
Kejarlah hingga menjadi pemimpin rohani
- Bersabarlah dan bertekunlah saat melewati proses demi proses dalam kehidupanmu
- Tetap fokus pada panggilan utama anda


SAAT ENGKAU KANAK-KANAK ROHANI,
TUHAN AKAN MENGGENDONGMU MELEWATI BADAI KEHIDUPAN.
SAAT TUHAN BERPENDAPAT ENGKAU CUKUP DEWASA,
DIA AKAN MENURUNKAN MU DARI GENDONGANNYA DAN MELATIH ENGKAU UNTUK BERJALAN DI ATAS KEDUA KAKIMU.
ENGKAU TIDAK PERLU TAKUT,
DIA TETAP ADA DI SAMPINGMU,
MENJAGA LANGKAHMU.
JADILAH MANUSIA DEWASA DAN BUKAN KANAK-KANAK ROHANI


TUHAN memberkati ! (lies – 27042009)




Tidak ada komentar: