Rabu, Juni 16, 2010

BERLATIH


 Seorang Kakek hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian KENTUCKY (USA) dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi kakek bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja makan di dapurnya. Cucu nya ini ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dengan cara apapun.

Suatu hari saking penasarannya, sang cucu bertanya kepada sang kakek.

Cucu  : "Kakek! Aku sudah mencoba untuk membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami tak lama kemudian menjadi lupa secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Alkitab?"

Sambil tersenyum sang kakek bergerak ke pojokan rumah dan mengambil keranjang tempat arang. Sang kakek kemudian melubangi keranjang itu. Tak lama kemudian sang kakek berkata, “Cucuku sayang, bawa keranjang ini ke sungai dan bawa sekeranjang penuh berisi air."

Setengah keheranan, sang cucu menatap mata sang kakek, hendak membantahnya. Namun mulutnya tak kuasa mengeluarkan kata-kata, melihat tatapan penuh makna dari sang kakek.

Sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan sang kakek, namun tak sampai di depan rumah, air itu sudah habis di tengah jalan.

Melihat hal ini sang kakek tertawa terkekeh-kekeh dan berkata, "Ayo kamu harus lebih cepat lagi melakukannya.”

Sang cucu kembali ke sungai dan mencoba untuk berlari dengan kencang  sebisanya, supaya air yang ada di dalam keranjang tidak cepat habis. Namun seiring dengan itu, air di dalam keranjang pun ikut habis pula. Setelah beberapa kali mengalami kegagalan, sang cucu mendatangi sang kakek.

Seraya terengah-engah, sang cucu berkata, “Kek, aku tidak mungkin bisa membawa air di dalam keranjang ini. Ini adalah perbuatan sia-sia dan memakan waktu. Sebaiknya aku menggantinya dengan ember saja.” Tangan si cucu hendak meraih ember yang tergeletak dekat pintu masuk, namun segera dicegah oleh sang kakek.

Kakek : “Cucuku sayang, Aku tidak mau engkau mengambil air dengan ember itu, aku hanya mau engkau mengambil air dengan keranjang itu. Ayo coba lagi, usahamu kurang keras.”

Dengan setengah hati sang cucu menuruti perkataan sang kakek, ia kembali mencoba melakukan apa yang kakeknya perintahkan. Dan memang benar, keranjang arang itu memang tidak akan mampu menampung air, akan selalu habis di tengah jalan.

Cucu : “Kek, coba lihat, aku tidak mampu membawa air ini kepadamu. Apa yang aku lakukan ini percuma saja.”

Kakek : “Percuma ?????? Coba kamu lihat keranjang arang ini?”

Sang cucu menurut permintaan sang kakek dan betapa terperanjatnya dia, demi melihat rupa dari keranjang ini yang sungguh jauh berbeda dari yang sebelumnya.  . Keranjang itu TELAH BERUBAH dari keranjang arang tua yang kotor, sekarang telah berubah rupa menjadi bersih cemerlang.

Kakek : "Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu MEMBACA ALKITAB. Kamu TIDAK BISA  MEMAHAMI atau INGAT segalanya, tetapi KETIKA kamu MEMBACANYA LAGI, kamu AKAN BERUBAH.  Itu adalah KASIH KARUNIA dari ALLAH untuk kita.”


PESAN:
Terkadang kita merasa malas untuk membaca ALKITAB dan bersekutu bersama TUHAN, karena merasa semua itu tidak mendatangkan faedah. Namun satu hal yang harus kita tanamkan bahwa sesungguhnya ALLAH sedang membersihkan manusia rohani kita terlebih dahulu dari segala kecemaran dan mempersiapkan hati kita untuk menerima berkat-NYA dengan berlimpah.

Tidak ada komentar: