Michael Schumacher menjadi juara
dunia Formula One (F1) tujuh kali. Ia mampu memacu mobil balapnya dengan
kecepatan di atas 300 km/jam, menyelesaikan puluhan lap dalam waktu yang amat
cepat. Ada satu hal yang selalu ia lakukan saat berlomba, yaitu melakukan pit
stop. Di pit stop itu, ia berhenti sejenak untuk mengisi bahan bakar, mengganti
ban yang aus, dan memeriksa peralatan mobilnya. Sesaat kemudian ia pun
melanjutkan lomba.
Sejarah mencatat, dalam F1
strategi pit stop tidak jarang menjadi penentu. Perhentian sesaat di pit stop
itu bisa mengantar seorang pembalap meraih kemenangan. Mirip dengan kehidupan
kita. Setiap hari kita menjalani berbagai aktivitas dan kerap terjebak dalam
rutinitas. Tujuh hari dalam seminggu kita memacu diri kita dengan berbagai
kesibukan pekerjaan, mungkin ditambah juga dengan pelayanan di gereja atau
aktivitas di tempat lain. Sehingga saking sibuknya sampai-sampai kita pun kerap
kali lupa hal yang sangat penting, yaitu “berhenti” sejenak.
Dalam bacaan kita, Tuhan Yesus mengetahui kelelahan para murid-Nya setelah melayani orang banyak. Dia pun lalu mengajak mereka beristirahat, menarik diri dari kesibukan. Ada saat di mana kita harus sejenak berhenti. Mengambil jeda dari kebisingan hidup. Sejenak menarik diri dari hiruk pikuk rutinitas. Mengistirahatkan bukan hanya tubuh, tetapi juga hati dan pikiran. Saat di mana kita memeriksa dan mengasah diri. Ibarat me-recharge baterai kehidupan kita. Untuk kemudian bersiap melanjutkan perjalanan lebih jauh lagi.
Dalam bacaan kita, Tuhan Yesus mengetahui kelelahan para murid-Nya setelah melayani orang banyak. Dia pun lalu mengajak mereka beristirahat, menarik diri dari kesibukan. Ada saat di mana kita harus sejenak berhenti. Mengambil jeda dari kebisingan hidup. Sejenak menarik diri dari hiruk pikuk rutinitas. Mengistirahatkan bukan hanya tubuh, tetapi juga hati dan pikiran. Saat di mana kita memeriksa dan mengasah diri. Ibarat me-recharge baterai kehidupan kita. Untuk kemudian bersiap melanjutkan perjalanan lebih jauh lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar