Written by : liesye herlyna
Kebanyakan orang KRISTEN masih belum mengerti kenapa mereka harus memberikan perpuluhan dan persembahan lain ke rumah TUHAN. Dan menuding bahwa hal itu hanya akal-akalan gereja untuk mengeruk uang jemaat dan memperkaya hamba TUHAN. Banyak pula yang mengeluh mengapa hidupnya selalu susah, tetap miskin, padahal sudah aktif di gereja dan memberikan perpuluhan.
Saat saya mempelajari lebih dalam mengenai hal ini, WOW… ternyata ada perkara luar biasa yang tersembunyi di dalamnya. Banyak orang yang hanya memberi persembahan, baik itu perpuluhan maupun persembahan lain namun
TIDAK dengan pengertian yang BENAR.
Hidup ke-kristen-an bukan hanya sekedar mempersiapkan tiket masuk surga, tapi TUHAN hendak memulihkan keadaan kita seluruhnya pada saat kita masih tinggal di bumi, termasuk dalam perkara keuangan/mamon. Iblis tahu kelemahan manusia dan menjerat manusia untuk berfikir bahwa segala-galanya adalah uang, tanpa uang tidak bisa apa-apa. Dengan uang, bisa membeli apapun yang kita inginkan, dengan uang segala sesuatu dapat dikendalikan, dengan uang semua dapat ditaklukkan. Namun mereka lupa, uang tidak dapat membeli kesehatan, yang tidak dapat membeli cinta sejati, uang tidak dapat membeli keselamatan.
Sedemikian kuatnya pengaruh mammon ini sehingga ALLAH membandingkan dirinya dengan MAMON.
MATIUS 6:24, “
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
1 TIMOTIUS 6:9-10,
6:9
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
Seseorang akan mengalami kemerdekaan keuangan bila mengikat perjanjian dengan ALLAH dan melibatkan ALLAH dalam hal :
- Kepemilikan ALLAH dalam segala sesuatu dan dia hanya sebagai pengelolanya
- Menyerahkan bagian pertama kepada ALLAH
- Mengerti akan hukum tabur tuai
2 MACAM PENDAPAT YANG ADA DI TENGAH MASYARAKAT
a. Sebagian orang mengatakan bahwa bila memberikan perpuluhan akan masuk dalam kelompok orang KRISTEN dan yang tidak memberikan perpuluhan menjadi orang terbuang. Konsep berfikir ini dimiliki oleh ahli Farisi/ahli TAURAT. Dimana mereka melakukannya hanya untuk memuaskan keinginan hati dan mengabaikan keadilan dan belas kasihan.
Matius 23:23, “
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”
b. Ada lagi yang berpendapat bahwa untuk memberikan perpuluhan, bagiamana digerakkan oleh hati, bila hati tergerak untuk memberi baru memberi, tapi bila tidak tidak usah memberi. Apakah benar hati manusia bisa memberi dengan tulus tanpa itung-itungan ?
Amsal 16:2, “
Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.”
Saat kita mengembalikan kepada TUHAN, sebenarnya TUHAN memiliki hak untuk tidak mengembalikannya, toch itu uangnya TUHAN juga. Tapi khusus mengenai perpuluhan ini, TUHAN bersumpah atas dirinya sendiri bahwa IA akan membukakan tingkap langit saat kita melakukan dengan BENAR dan SETIA.
ROMA 11:35, “
Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya.”
MALEAKHI 3:10b, “……
ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
Kata-kata di atas adalah sebuah
JANJI BERKAT dan
PERINGATAN, secara tidak langsung ALLAH berkata,
“PERCAYALAH KEPADA-KU BAWALAH SELURUH PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHANmu SEHINGGA AKU DAPAT MEMBUKAKAN GUDANG PENYIMPANAN BAGImu DAN MENGEMBALIKANNYA KEPADAmu. TETAPI JANGAN MENAHAN DARIPADA-KU APA YANG AKU MINTA”
ALLAH tidak memperhatikan masalah jumlah uangnya tapi TUHAN hendak melihat kerelaan dan ketaatan hati kita, apakah hati kita terikat kepada uang atau tidak. ALLAH menetapkan kepada kita untuk memberikan perpuluhan, supaya kita selalu belajar untuk takut akan TUHAN, tetap berada dalam koridor yang benar dan juga untuk memberkati kita.
2 KOR 9: 6-10,
9:6
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."
9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
Suatu hari di gereja diumumkan hendak membangun pelayanan misi dan kami diminta untuk menabur. Lalu TUHAN bilang “B
erikan semua uang yang ada di dompetmu.” Walah…...saya complain dan tawar menawar “
TUHAN, masa semuanya ‘kan jumlahnya lumayan besar, segini aja yaa...” Tapi TUHAN tetap bilang untuk memberikan semuanya. Jujur, saat itu hati saya tidak rela tapi saya mau belajar untuk tunduk karena semua yang saya miliki adalah milik TUHAN dan bukan milik saya. Memberi dengan mencucurkan air mata adalah harga yang harus saya bayar untuk hidup dalam iman dan hidup dalam iman tidak akan pernah mengecewakan.
Dan apa yang saya dapatkan, sungguh
LUAR BIASA !! Saya memang belum mendapatkan berkat secara materi tetapi dalam hal hikmat, marifat, karakter, iman, doa mengalami terobosan yang luar biasa. Bagi saya itu lebih dari cukup, karena saya percaya berkat ada diatas kepala orang benar.
2 MACAM PERSEMBAHAN
a. Persembahan khusus (berkat sulung, syukur, misi, pembangunan gereja, yatim/jompo/janda)
b. Persembahan perpuluhan
FUNGSI
Maleakhi 3:10, “
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
a.Persembahan perpuluhan: dibawa ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-KU (rumah disini berbicara gedung/bangunan). Untuk membiayai sewa gedung, listrik, air, lift, keamanan, parkir, staff, full timer.
b.Persembahan khusus : sudah ada link-linknya nya, misal: untuk misi, pembangunan gereja, yatim, jompo, janda, etc.
2 SIKAP MEMBERI
a.
PAKSAAN, bersifat doktrin, aturan main, peraturan yang telah ditetapkan gereja. Sikap seperti ini dilakukan oleh ahli TAURAT dan orang-orang agamawi. Mereka tetap member tapi didasari rasa takut karena tekanan “bila tidak memberi akan begini, bila tidak memberi akan begitu” jadi dasar mereka memberi adalah karena takut kena hukum/azab TUHAN. TUHAN tetap adil, DIA tetap memberikan berkatnya tapi berkat yang standart pula.
b.
SUKARELA, ABRAHAM memberikan teladan kepada kita untuk memberikan perpuluhan dengan pengertian yang benar, sukarela, sukacita dan penuh kasih karena dia TAHU hal ini menyenangkan hati TUHAN. TUHAN melihat ketulusan, ketaatan dan kesungguhan hati ABRAHAM, karena itu ALLAH memberkati ABRAHAM dengan berlimpah-limpah. Bukan lagi dengan takaran 30x, 60x, 100x tapi beribu-ribu kali lipat ganda.
GALATIA 3:29, “
Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”
Bukankah ABRAHAM adalah BAPA LELUHUR kita, melalui dirinya lah kita memperoleh berkat bangsa-bangsa. Sikap ABRAHAM seperti inilah yang seharusnya kita teladani bagaimana dia bisa menjadi sahabat ALLAH, bagaimana dia bisa sangat diberkati oleh ALLAH. Dan itu dimulai dengan sikap hatinya yang sungguh-sungguh kepada ALLAH. ABRAHAM sangat mengenal ALLAH dan dia tahu mengenai hak kepemilikan, karena itu ABRAHAM tidak segan-segan memberikan ISHAK, anak satu-satunya kepada ALLAH. Dan itu dimulai dengan TAAT saat TUHAN memerintahkan untuk keluar dari UR KASDIM.
PERPULUHAN melatih kita untuk belajar empati terhadap kebutuhan orang lain juga. Saat kita bisa memberi dengan kasih kepada ALLAH yang tidak kelihatan otomatis kita juga bisa memberi kepada orang lain dengan kasih tanpa pamrih. Adalah yang sangat mustahil, saat seseorang berkata bahwa dia mengasihi ALLAH namun dia tidak menaati perintah-NYA. Dan ini bisa terlihat dari kesetiaan dia dalam memberikan perpuluhan. PERPULUHAN adalah pemberian minimum, terkadang TUHAN melatih kerelaan hati kita untuk memberikan perpuluhan lebih dari 10%. Dan benar-benar bayar harga untuk perkara ini. Namun percayalah, saat kita menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan sorak sorai. Disitulah iman percaya kita kepada ALLAH teruji dan kita naik tingkat.
ROMA 4:13-14,
4:13
Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.
4:14 Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.
PERTANYAAN YANG SERING TIMBUL SEPUTAR PERPULUHAN
1. Bila gaji/income saja kecil dibawah UMR apakah harus memberikan perpuluhan ?
YA, karena perpuluhan melatih kesetiaan dan ketaatan kita kepada ALLAH dengan disertai sukacita dan pengertian yang benar. TUHAN tidak melihat jumlah tapi TUHAN melihat hati kita. Contoh: janda miskin yang memberi seluruh pendapatannya 2 keping perak (LUK 21:1-4)
2. Untuk menghitung perpuluhan, apakah dipotong setelah biaya-biaya (biaya telepon, listrik, karyawan, transportasi, etc) yaitu laba bersih atau laba kotor ?
Bila pertanyaan ini saya kembalikan kepada anda, apakah anda ingin TUHAN memberkati anda saat laba bersih atau laba kotor ? Jawabannya ada di tangan anda.
TUHAN tidak pernah berhutang, sebuah benih yang ditabur tidak dapat langsung dipanen. Butuh waktu untuk bertunas, tumbuh dan menghasilkan buah. Entah 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, 10 tahun, tergantung kairosnya TUHAN. Satu hal yang pasti, kita akan menuai bila kita tidak menjadi lelah dalam artian tetap beriman.
3. Bila saya sudah tua, tidak bekerja dan mengandalkan pemberian anak, apakah harus memberikan juga ?
YA, karena mereka dipakai TUHAN untuk memelihara anda. Dan uang yang anda miliki adalah milik TUHAN juga, jadi sudah selayaknya anda mengembalikan kepada TUHAN juga supaya terpelihara kesehatan dan segala kepunyaan anda dari belalang pelahap.
4. Bila saya memiliki hutang yang sangat besar apakah harus perpuluhan juga ?
YA, anda harus mulai membuat pos-pos keuangan dan mengalokasikannya dengan tepat.
Langkah:
- Totalkan seluruh income anda (misal: anda memiliki beberapa sumber penghasilan)
- Rencanakan hutang anda ini akan lunas dalam tempo berapa lama
- Data pengeluaran rutin anda setiap bulan (uang sekolah, PDAM, listrik, transportasi, makanan, pembantu, pulsa, karyawan, perpuluhan, etc)
- Data pengeluaran tidak rutin (kontrakan rumah, sewa gedung, baju, sepatu, undangan, perbaikan, nonton, travelling, etc)
- Berapa bagian dari income yang akan dialokasikan sebagai dana cadangan untuk keadaan emergency. Ini PERLU !!
- Mulai memilah antara kebutuhan dan keinginan. Misal: pulsa, PDAM, listrik memang rutin tapi bisa ditekan biaya pemakaiannya.
- Pangkas biaya yang tidak perlu, misal: Biasanya setiap tahun anda berlibur ke luar negeri dan butuh dana sekitar 200 jt. Karena anda terlibat hutang, liburan anda digantikan dengan liburan di dalam negeri. Dengan demikian, anda dapat menggunakan uang tersebut untuk membayar hutang anda.
- Buat pos-pos keuangan, bisa juga dengan amplop untuk masing-masing pos supaya tidak terpakai.
- Ambil komitmen untuk sungguh-sungguh melakukan apa yang telah anda rencanakan dan berlakulah setia.
5. Bila saya rugi terus-terusan bahkan makin lama makin habis hartanya apakah harus memberiperpuluhan juga ?
Harus kita lihat dulu apa penyebab kerugian tersebut, apakah karena ditipu atau karena salah dalam mengelola keuangan. Bila karena ditipu dan tetap ada penghasilan tetap harus memberikan perpuluhan. Bila karena salah dalam mengelola keuangan karena BESAR PASAR DARIPADA TIANG berarti dia harus mulai membenahi keuangannya dengan menerapkan prinsip sbb: setia menerima, setia mengatur, setia memberi. Setelah beres membenahi keuangannya, dia harus mulai setia untuk memberikan perpuluhan.
6. Bila buka toko baru dan masih rugi apakah harus membayar perpuluhan ?
Bila toko tersebut belum memberikan income, tapi masih ada income dari sumber-sumber yang lain. Maka perpuluhan itu diambil dari total income yang sudah didapatkan.
7. Bila punya usaha P&D, toko makanan, atau glosir bagaimana menghitung perpuluhannya ?
a. Bila harga jual barang tersebut tetap, kita mulai menghitung stock awal bulan dan akhir bulan, dari sana bisa dihitung berapa income yang didapat dan berapa bagian untuk perpuluhan.
b. Bila harga jual barang tidak tetap (seperti aku toko kain), maka dihitung trx per harinya berapa dan memperkirakan berapa income yang didapat. Lalu catat dan sisihkan untuk perpuluhan.
c. Bagi yang tidak mau ribet, tanya ROH KUDUS, DIA akan menggerakkan hati kita untuk memberikan sejumlah uang.Semua tetap kembali ke hati, berapa pun jumlah yang ROH KUDUS suruh kita berikan, kita akan memberikannya dengan sukacita tanpa paksaan.
8. Bila tidak punya penghasilan sama sekali apakah harus memberi perpuluhan ?
Tidak punya penghasilan apakah karena malas bekerja atau full sebagai ibu rumah tangga jadi harus dilihat pokok permasalahannya. Bila karena malas atau tidak punya pekerjaan dan mengandalkan pemberian manusia, menurut hemat saya tetap dia harus menyisihkan untuk perpuluhan. Sedangkan bagi yang full ibu rumah tangga dan sumber penghasilannya hanya dari suaminya, dia tidak perlu memberikan perpuluhan karena sudah dipotong dari penghasilan suami. Beda kasus bila ibu RT ini punya sumber income lain berarti dia tetap harus memotongnya untuk perpuluhan.
9. Bagaimana dengan income yang didapat dari bunga bank, pemberian orang lain (angpao, door price, lucky luck, arisan, etc)?
Semua itu termasuk sumber income yang bersifat insidentil/sesekali, dan tetap harus disisihkan untuk perpuluhan.
10. Bila suami istri bekerja, milik siapakah yang dipotong untuk perpuluhan ?
Keduanya adalah sumber income, bisa disatukan baru kemudian dipotong untuk perpuluhan atau masing-masing memotong sendiri.
11. Bila saya memberikan perpuluhan itu ke gereja, apakah yakin bahwa uang itu akan digunakan dengan benar dan tepat sasaran ?
Maleakhi 3:10, “
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku.”
Saat anda memberikan perpuluhan, lakukan dengan iman bahwa apa yang anda lakukan sudah tepat sesuai dengan yang TUHAN kehendaki. Menurut hemat saya, anda tidak perlu dipusingkan, apakah uang itu digunakan dengan benar atau diselewengkan. Bila ternyata uang itu diselewengkan oleh gembala atau staff itu adalah tanggung jawab dia dihadapan TUHAN. Karena dia telah berani memakan uang TUHAN, dan hal itu akan mendatangkan kutuk kepadanya dan keturunannya.
Saat kita bernaung di sebuah gereja lokal, mendapatkan makanan rohani, mengalami perubahan dalam kehidupan, mendapatkan covering di tempat itu, sudah seharusnya kita menundukkan diri pada gembala setempat dan PERCAYA bahwa mereka akan mengelola dana-dana tersebut dengan benar dan mengalokasikannya dengan tepat untuk ke-maslahat-an jemaat.
Gembala berfungsi sebagai covering dan TUHAN memakai gembala sebagai saluran untuk mencurahkan berkatNYA atas diri anda. Bila kepada gembala lokal, anda sudah tidak percaya dan tunduk kepadanya, secara tidak sadar anda sudah menyumbat saluran berkat itu. Saya sarankan kepada anda, untuk segera angkat kaki dan mencari gereja lokal dimana anda dapat mempercayai seorang gembala dengan sepenuhnya dan tunduk kepadanya. Supaya berkat TUHAN tidak tertahan atas diri anda. Mungkin anda pikir perkataan saya ini kejam tapi ini demi kebaikan anda juga.
12. Saya sudah setia memberikan perpuluhan tapi kenapa saya masih menderita kerugian entah ditipu orang, sakit penyakit, kecelakaan, kebakaran, etc ?
Beberapa hal yang harus anda perhatikan, yaitu :
a. Perpuluhan dan persembahan adalah seperti 2 sisi pada 1 koin, tidak bisa dipisahkan. JADI, anda harus melakukan keduanya.
b. Apakah anda sudah memberi dengan tepat dan benar sesuai dengan TUHAN inginkan.
Saat kita memberikan perpuluhan dan persembahan, itu artinya kita sedang menabur di ladang kehidupan TUHAN yang telah diberikan kepada kita. Bila kita menabur sesuai keinginan kita, kita hanya menabur sebagian kecil dari keseluruhan area. Akibatnya kita hanya akan menuai sedikit sesuai dengan yang kita tabur (itupun bila tidak habis oleh belalang pelahap). Bila kita hanya memberikan perpuluhan sesuai dengan hati kita, itu artinya kita hanya mendirikan pagar pembatas separuh dari yang seharusnya atas ladang tersebut, akibatnya segala macam hama pengrusak bisa masuk, memakan dan merusak benih yang telah kita tabur. SIA-SIA BUKAN ????
Supaya bisa menghasilkan hasil yang max dan tidak habis dimakan oleh belalang, kita harus menabur (persembahan khusus dan perpuluhan) sesuai dengan yang TUHAN inginkan dan bukan keinginan kita.
c. Kurang berhikmat.
TUHAN tempatkan kita seperti domba di tengah serigala, karena itu kita butuh hikmat TUHAN dan mengandalkan RK dalam segala aktivitas jangan sampai kita tertipu oleh si setan.
d. Setia.
ALKITAB berisi janji-janji TUHAN dan merupakan satu kesatuan, jadi kita tidak bisa memilah-milah mana yang kita sukai “itu” yang kita ambil dan yang tidak kita sukai “itu” dibuang. LAKUKAN YANG SATU DAN JANGAN ABAIKAN YANG LAIN. LAKUKAN PERPULUHAN DENGAN SETIA DAN JANGAN ABAIKAN KEBUTUHAN ORANG-ORANG DI SEKITAR ANDA. LAKUKAN PERPULUHAN DENGAN SETIA DAN JAGA KEHIDUPAN ROHANI ANDA.
13. Saya sudah setia memberikan perpuluhan tapi mana buktinya ?
HUKUM TABUR TUAI, sebuah benih yang ditaburkan membutuhkan waktu untuk bertumbuh, ada proses demi proses yang harus dilakukan untuk bisa menghasilkan buah. Dan juga dibutuhkan kesungguhan si petani untuk merawat dan memeliharanya. Hal inilah yang sering dilupakan oleh anak-anak TUHAN, mereka lupa untuk bertindak sebagai petani yang harus memelihara dan menjaga setiap benih yang ditaburkan itu melalui SIKAP HIDUP sehari-hari sesuai FT, buka hanya hari minggu saja. Mereka mengharapkan TUHAN memberikannya dengan instan “CLING” seperti sulap dan menuduh TUHAN tidak adil saat belum memberikannya. TUHAN pasti memberikan berkatnya kepada kita sesuai dengan KAIROS nya TUHAN dan bukan keinginan kita.
14. Saya punya anak rajin memberikan perpuluhan dan aktif melayani di gereja, tapi kebutuhan orang tua dan sanak saudara mereka abaikan, bagaimana ini ?
MATIUS 23:23b, “…….
tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” 1 TIM 5:8, “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.”
JANGAN mempergunakan Firman dibawah ini untuk membenarkan diri sendiri seperti yang ahli FARISI lakukan.
MATIUS 15:4-7,
15:4
Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
15:7 Hai orang-orang munafik…
FT katakan, kita tidak boleh melakukan yang satu dan mengabaikan yang lain, harus melakukan semua kebenaran FT dan menjadi saksi KRISTUS. Bila anak tersebut malah mengabaikan orang tuanya, berarti anak itu belum mengerti FT dengan benar, harus diberitahukan apa kesalahannya dan dibimbing menuju kedewasaan. Bila dia tetap mengabaikan tanggungjawabannya, berarti dia sama dengan orang murtad.
Siapa saja yang harus kita perhatikan kebutuhannya dan kita bantu (berdasarkan tingkat prioritas ) ?
1. Keluarga inti (suami, istri, anak-anak)
2. Keluarga dekat (orang tua, mertua, kakek nenek, saudara kandung)
3. Keluarga jauh (saudara sepupu, keponakan, paman bibi, saudara segaris, saudara jauh)
4. Saudara seiman (pendeta, gembala,fulltimer, jemaat yang mengalami kesusahan)
5. Komunitas Kristen di tempat lain (gereja lain, misionaris, atau mungkin negara lain di seluruh dunia)
6. Komunitas non- Kristen
Cara memberi yang benar (ini diluar perpuluhan dan persembahan khusus) adalah sebagai berikut :
1. Minta hikmat TUHAN siapa, kemana, bagaimana, dan berapa besar uang yang harus diberikan ? jangan sampai kita menabur di tanah yang gersang.
2. Peka terhadap kebutuhan orang lain, bahwa orang tersebut memang benar-benar membutuhkan untuk kelangsungan hidupnya dan bukan karena malas bekerja atau untuk foya-foya dan hidup mewah.
3. Selidiki apakah dana yang kita salurkan itu benar-benar digunakan dengan benar, tepat dan bertanggungjawab atau tidak. EVALUASI
4. JANGAN menerima apapun yang tidak bermutu dari TUHAN. Harapkan bongkahan terbesar dan bukan hanya remah-remah saja.
HIDUP ANDA MAU DIBERKATI ?????
LAKUKAN SELURUH KEBENARAN FIRMAN TUHAN TANPA TAWAR MENAWAR DENGAN TUHAN
Tuhan memberkati ! (lies – 05092009)