Senin, Agustus 31, 2009

HIDUP YANG BERMAKNA


Written by :liesye herlyna


1. Belajarlah untuk mengingat nama seseorang dan sebutkan namanya beberapa kali. Dengan berbuat demikian, kita mengakui keberadaan orang tersebut dan musik terindah adalah saat seseorang mendengar namanya dipanggil dengan benar dan jelas.


2. Belajarlah untuk melayani, karena apa yang kita lakukan untuk orang lain adalah sebuah investasi bagi masa depan kita.


3. Jika suatu hari anda berpapasan atau bertemu dengan seseorang yang tidak pernah tersenyum. Mulailah dengan memberi senyum kepadanya, karena senyuman anda mampu mencairkan suasana yang beku dan memberi kehangatan.


4. Belajarlah untuk menerima suatu hal lebih dulu tanpa memakai pertimbangan pribadi, kemudian barulah mulai mencerna secara perlahan apa maksud dari pembicaraan tersebut.


5. Jangan meremehkan kekuatan dari sentuhan, senyuman, kata-kata kekuatan, telinga yang mendengar, hati yang tulus, atau tindakan-tindakan kecil untuk menunjukkan perhatian kita. Walaupun kelihatannya kecil, semuanya itu membawa dampak sangat besar dan mampu mengubahkan kehidupan seseorang.


6. Kehidupan berakhir saat kita berhenti bermimpi. Harapan berakhir saat kita berhenti percaya. Kasih berakhir saat kita berhenti memberikan perhatian. Persahabatan berakhir saat kita berhenti membangun hubungan.


7. Setiap kejadian, setiap keadaan, dan setiap waktu memiliki andil dalam kehidupan kita. Temukan, bawa dan nikmatilah semuanya itu.


8. Jadilah orang yang membawa pengaruh bagi orang lain. Mulailah dari diri kita dengan menyukai orang lain dan menerima apa adanya.


9. Ketika kita mendapatkan mimpi, jangan lepaskan. Mimpi adalah sebuah benih yang harus ditabur dan dipelihara. Maka suatu hari mimpi itu akan tumbuh dan menghasilkan buah yang matang.


10. PERCAYALAH PADA KEKUATAN MIMPI




TUHAN memberkati ! (lies-31092009)






KOKI



Written by :liesye herlyna
Sekilas kedai ini tidak menarik, terletak di ujung jalan, bangunannya terbuat dari papan dan kayu-kayu yang disusun rapi, sangat sederhana, tanpa ornamen apapun, sangat bertolak belakang dengan bangunan di sekitarnya yang megah dan mentereng. Namun hal ini tidak menyurutkan niat orang-orang untuk datang ke tempat ini, sekalipun harus mengantri, para pembeli dengan senang hati menunggunya dan biasanya orang yang baru pertama kali datang akan tertarik dan menjadi pelanggan setia.
Promosi dari mulut ke mulut hingga suatu hari berita ini sampai ke telinga seorang reporter dan dia tertarik untuk mengeksposnya. Saat mencicipi masakan itu, lidahnya berdecap-decap, matanya terbelalak dan penuh kekaguman “WOW….belum pernah saya makan seenak ini. Baru kali ini saya benar-benar menikmati sebuah masakan yang dibuat dengan cita rasa tinggi. Tidak salah tempat ini banyak dikunjungi, karena tempat ini memberikan taste yang berbeda. Aku harus menemui kokinya, untuk bertanya apa rahasianya.”
Bergegar reporter mengunjungi dapur dan bertanya, “Koki, maukah engkau memberitahukan kepadaku apa rahasia masakanmu ini. Masakanmu memang masakan biasa yang dengan mudah dijumpai di mana-mana. Namun ada sesuatu yang berbeda dari masakan ini. Setelah memakannya, aku merasa senang, bahagia, tenang dan sepertinya ada suatu kekuatan yang mengalir keluar dari dalam diriku” ujar reporter tersebut.
Dengan tersenyum lebar, koki ini menjawab, “Tidak ada rahasia apapun dalam masakan yang saya buat, saya menyajikan makanan yang biasa namun dengan cara yang berbeda. Saya selalu memilih bahan baku yang masih segar dan berkualitas tinggi, bumbu-bumbunya kami racik sendiri dan juga menggunakan kombinasi yang tepat. Hati yang gembira adalah bumbu terpenting dalam setiap masakan. Karena dari sanalah aroma kehidupan itu mengalir dan membuat orang yang memakannya benar-benar puas. Seperti yang anda katakan tadi, anda merasakan ada kekuatan yang mengalir dari dalam diri anda. Itulah tujuan kami, kami tidak ingin hanya menjual makanan dan membuat kenyang tapi kami ingin agar setiap orang yang datang ke tempat kami, mereka benar-benar dipuaskan.



MAKNA:
Kita semua adalah koki-kokinya TUHAN yang bertugas untuk menyediakan makanan bagi dunia, bagi orang-orang yang belum mengenal TUHAN. Saat mereka datang kepada kita, apakah yang akan kita sediakan ? Apakah kita akan menyediakan makanan yang sudah kadaluarsa dan tidak fresh lagi. Ataukah kita akan menolak mereka dan berkata bahwa sudah tidak ada makanan lagi. Dan membuat mereka mencari jawaban di gunung-gunung, aliran NEW AGES, kundalini, atau agama lain.
Atau kah kita menjadi orang-orang yang sibuk dengan keselamatan diri sendiri, kemakmuran sendiri dan sibuk dengan doktrin-doktrin gereja/aliran tanpa benar-benar menyentuh kehidupan mereka ?
TUHAN telah mengutus kita ke dalam dunia untuk menyediakan apa yang mereka butuhkan dan membuat mereka benar-benar terikat dengan ALLAH. Secara materi mereka mungkin hidup dalam kelimpahan dan bisa membeli apa yang mereka inginkan. Secara intelektual mereka mungkin jauh lebih pintar dan berbobot dari kita dan membuat kita merasa minder. Walaupun mereka merasa kenyang, itu hanya bersifat sementara tidak mampu memuaskan hasrat terdalam mereka. Jauh di lubuk hati mereka sesungguhnya ada rasa lapar dan dahaga yang tidak pernah terpuaskan.
TUHAN mau melalui kesederhanaan hidup kita dan keberadaan diri kita (siapapun kita) , kita menjadi alatnya TUHAN untuk menuntun orang-orang ini mendapatkan kebenaran sejati.
Maukah anda menjadi alatnya TUHAN untuk membawa kehidupan bagi dunia, membawa kerajaan ALLAH bagi orang-orang yang lapar dan haus akan kebenaran ?
 JAWABANNYA HANYA ADA PADA DIRI ANDA

TUHAN memberkati ! (lies-31082009)




Sabtu, Agustus 29, 2009

MENDENGAR


Written by: liesye herlyna

Beberapa hari ini, TUHAN terus berbicara mengenai MENDENGAR, dan saya tahu TUHAN sangat concern mengenai perkara ini. Seperti di tulisan saya SENI MENDENGAR, bahwa terkadang kita hanya mendengar tapi tidak mendengarkan. Kita hanya dengar-dengaran dan melupakan tapi tidak mendengar dengan serius dan menyimpannya.
Sudah berulang kali saya membaca kisah orang lumpuh yang terbaring sakit selama 38 tahun di dekat pintu gerbang DOMBA, namun kali ini TUHAN menyingkapkan hal yang berbeda.


1. YOHANES 5:4-5, “Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.”

Saat membaca kisah orang lumpuh ini, saya merasa salut kepadanya. Bagaimana tidak, selama 38 tahun (38 tahun loh……) dengan setia menunggu di depan kolam BETESDA dengan harapan suatu saat malaikat TUHAN turun dan dia menjadi sembuh. Lepas dari semua ketergantungan selama ini, yang harus mengandalkan orang lain untuk membopongnya ke tempat itu, tidak lagi harus berpanas-panasan atau kehujanan, sudah tidak perlu lagi mendengar cibiran dan cemoohan orang yang mengatakan bahwa dirinya kena kutuk, etc. Sekalipun dia tahu, peluang untuk mendapatkan kesembuhan itu sangaaaaaatttttt……kecil sekali 0,00000000001%. Dalam hatinya dia percaya bahwa suatu hari nanti, dia akan sama seperti orang lain, bisa berjalan, berlari, melompat dan melakukan semua hal yang dia inginkan.

Bila kita mengalami hal yang sama seperti orang ini, apakah kita mampu menanggungnya selama 38 tahun ? Pasti sebagian besar berkata tidak sanggup. Bila anda bertanya kepada saya, “Apakah saya sanggup ?” JUJUR, secara manusia saya tidak akan sanggup menghadapinya,seakan-akan semua jalan di depan saya menjadi gelap dan dunia runtuh menimpa kepala saya.

Orang yang mengalami sakit penyakit apalagi yang mengalami cacat fisik, akan selalu membutuhkan orang lain untuk menolong dirinya dalam melakukan berbagai aktivitas. Ketergantungan pada pihak lain dan perlakuan lingkungan, menimbulkan tekanan dalam dirinya bahwa dia orang yang lemah, pesimis, merasa dikucilkan, patah semangat, merasa TUHAN tidak adil, ingin dikasihani, ingin dilayani, dan akibat dari pikirannya itu, dia menjadi seorang penuntut bahwa apa yang dia inginkan orang-orang harus menurutinya.

Baru-baru ini seorang rekan mengalami operasi , dimana salah satu ginjalnya harus diangkat karena sudah tidak berfungsi lagi. Saat berkunjung ke rumah sakit, saya benar-benar salut dengan kesabaran pendampingnya. Bagaimana tidak, sebentar-sebentar si pasien minta dipijit, tak lama kemudian ranjangnya minta dinaikkan, tak lama kemudian minta diturunkan, minta dipijit, terus berulang-ulang dengan selang waktu 5-10 menit. Dapat dibayangkan bila seharian seperti itu dan dia dirawat di RS selama 3 minggu. DUH……..Betul-betul butuh kesabaran yang LUAR BIASA !!!

Melihat hal ini, saya baru mengerti seperti apa rasanya orang yang mengalami sakit penyakit terlebih lagi secara fisik. Karena mereka betul-betul mengalami tekanan baik secara lahir maupun batin.

Dalam benak anda mungkin timbul pertanyaan, kenapa TUHAN YESUS hanya datang kepada orang lumpuh ini dan menyembuhkannya tapi tidak menyembuhkan semua orang yang ada disana. Padahal mungkin saja di sana ada orang-orang yang menderita lumpuh juga. Karena YESUS tahu apa yang harus DIA lakukan, YESUS tahu waktu yang tepat, YESUS tahu bahwa melalui satu orang ini, pekerjaan YESUS akan semakin besar. YESUS tahu kesungguhan hati orang ini dan YESUS tahu, inilah saatNYA untuk nama ALLAH dipermuliakan melalui diri orang ini.


2. YOHANES 5:6-7, “ Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

Coba anda lihat tulisan yang dicetak tebal, ada hal yang menarik disana. Saat YESUS bertanya “MAUKAH ENGKAU SEMBUH ?”, orang ini tidak menjawab “MAU” atau “YA, SAYA MAU SEMBUH” tapi dia menjawab “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." Dia tahu siapa itu YESUS tapi dia tidak benar-benar mengenal siapa YESUS yang sesungguhnya. Dia tahu bahwa YESUS suka hilir mudik di bait ALLAH, dia tahu bahwa YESUS sanggup menyembuhkan, dia tahu bahwa YESUS membawa kabar baik. Tapi dia lupa bahwa YESUS adalah ALLAH SEKARANG, ALLAH yang KREATIF, ALLAH yang mampu melakukan MUJIZAT dengan beribu-ribu cara. Dia berfikir bahwa ALLAH hanya akan menolong dengan cara yang sudah terpola dan terstruktur dengan baik yaitu “Harus ada malaikat TUHAN yang turun ke kolam itu dan mengguncangkan airnya. Dan barangsiapa yang lebih dulu turun ke kolam itu, dialah yang mendapatkan kesembuhan.” Sedemikian terpolanya pengertian itu di dalam dirinya sehingga dia tidak menyadari dengan siapa sesungguhnya berhadapan.

Saudaraku, bukankan kita pun demikian, sama seperti orang lumpuh ini. Dalam pikiran kita ada suatu pola bahwa TUHAN harus menolong dengan cara A, dengan cara B, dengan cara C, dengan cara D, etc. Bila tidak terpola seperti itu, maka itu bukan dari TUHAN. Bila TUHAN tidak menggunakan cara-cara seperti di ALKITAB, maka itu bukan dari TUHAN. Bila TUHAN tidak segera menolong kita, TUHAN tidak sayang kepada kita.

Saudaraku, ALLAH kita adalah ALLAH yang KREATIF, DINAMIS dan ALLAH SEKARANG, ini berbicara bahwa apa yang DIA lakukan tidak selalu sama, apa yang DIA perbuat bagi GIDEON dengan guntingan bulu domba berbeda dengan apa yang DIA perbuat bagi YOSUA dengan matahari dan bulan berhenti bergerak dalam peperangan. Apa yang DIA perbuat bagi AYUB dengan menghabiskan seluruh harta benda untuk menguji keimanannya berbeda dengan YUSUF saat dibuang ke MESIR. Apa yang ALLAH lakukan adalah unique dan DIA memperlakukan setiap manusia itu berbeda satu sama lain. Kita tidak bisa mengharapkan perkara yang sama terjadi pada kita, karena TUHAN telah menetapkannya masing-masing atas diri kita.

YOHANES 5:17, “Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”

ALLAH adalah ALLAH SEKARANG, DIA bukan ALLAH masa lalu yang hanya bisa dikenang melalui ALKITAB. DIA adalah ALLAH masa sekarang, dimana ALLAH sampai saat ini masih menyatakan perbuatan-perbuatanNYA yang ajaib dan dasyat dan akan semakin dasyat sampai akhir zaman. JANGAN biarkan diri anda tertipu oleh iblis, yang mengatakan bahwa ALLAH itu adalah ALLAH kenangan, ALLAH yang hanya ada di ALKITAB, DIA bukan ALLAH yang terkurung dalam pikiran anda. Keluarkan pengertian anda mengenai ALLAH dan kenallah siapa diri ALLAH yang sesungguhnya !!


3. YOHANES 5:8-9, “Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.”

Bila kita terus menerus fokus pada apa yang terjadi, “itu” akan mengambil seluruh perhatian kita sehingga kita tidak MENDENGAR APA YANG TUHAN KATAKAN SEKARANG. 0-5 detik adalah waktu saat ALLAH memberikan “inti” pada kita. Coba anda jentrikkan jari anda hingga timbul bunyi “TRING”, itulah saat TUHAN memberikan pencerahan dalam hidup kita.

KAPAN ALLAH BERBICARA ? SEKARANG
KAPAN WAKTUNYA ? 0-5 DETIK
DIMANA ALLAH BERBICARA ? DI PIKIRANMU
BAGAIMANA BISA SAMPAI DI PIKIRAN ? MELALUI PENDENGARAN

YESUS berbicara untuk yang kedua kalinya kepada orang ini, “BANGUNLAH, ANGKATLAH TILAMMU DAN BERJALANLAH.” Saat orang ini mendengar dan menangkap FIRMAN yang dikatakan oleh YESUS, seketika itu juga terbukalah selubung yang menutupi mata hatinya selama ini. DIA melihat bahwa YESUS adalah ALLAH SEKARANG yang sanggup melakukan perkara mustahil. Dia tidak perlu bergantung kepada malaikat untuk menolongnya, dia tidak perlu menunggu waktu lebih lama lagi untuk sembuh, karena di hadapannya sekarang berdiri ALLAH SEKARANG. Yang telah memberikan kehidupan baru kepadanya.

Selanjutnya orang ini melakukan tindakan iman dengan bangun dan mengangkat tilamnya. Tindakan iman orang ini, memeteraikan keselamatan dan kesembuhan atas dirinya dunia akhirat.

Bagaimana dengan anda, saat mendapatkan janji-janji TUHAN atas diri anda, atas keluarga anda, atas bisnis anda, atas kehidupan anda, atas bangsa anda, atas bumi anda, apakah anda cukup berani untuk melangkah di dalamnya. Kunci terjadinya mujizat adalah dengan MENDENGAR APA YANG DIKATAKAN TUHAN DAN MELANGKAH DI DALAMNYA dan itu tidak cukup dengan respon “AMIN” “ HALELUYAH”.


4. YOHANES 5:9a, “Tetapi hari itu hari Sabat.”

Seseorang yang mengalami perjumpaan pribadi bersama YESUS, akan mengalami kemerdekaan yang sejati dan tidak terikat lagi oleh roh-roh dunia, protokoler-protokoler agamawi (bagaimana sikap berdoa, bagaimana cara menyembah, liturgy, pengakuan dosa, harus mengangkat tangan, harus berlutut,etc), adat istiadat/kebudayaan. YESUS adalah ALLAH atas hari sabat, dan setiap hari adalah hari kudusnya ALLAH. Tidak hanya hari-hari tertentu kita menjadi orang kudus tapi setiap hari kita menjadi orang kudus. Karena ROH ALLAH yang diam di dalam kita yang telah menjadikan kita kudus dan memampukan kita untuk hidup kudus.

Perjumpaan pribadi bersama YESUS bukan hanya membawa kesembuhan secara fisik bagi orang lumpuh ini, tapi juga membawa kemerdekaan secara roh dan jiwa. Membawa perubahan dalam pola pikir dan paradigma. Kalau dulu, dia mengenal ALLAH menurut hukum TAURAT, tapi sekarang dia mengenal YESUS sebagai ALLAH SEKARANG, HIDUP dan KREATIF.

Bagaimana dengan anda, apakah hidup anda ingin disembuhkan secara total, bukan hanya sebagian tapi total (tubuh, jiwa dan roh) dan hidup merdeka seutuhnya di dalam KRISTUS ?
Bila YA, datanglah pada YESUS, tanggalkan segala gengsi dan beban yang merintangi. Datanglah dengan kerendahan hati maka TUHAN akan memulihkan seluruh kehidupan anda.


PS:
- Miliki telinga yang sungguh-sungguh mendengar “to listen” bukan hanya mendengar “to hear”
- PEGANG, FIRMANT TUHAN adalah dasar untuk terjadinya IMAN
- TAAT, sekalipun bertolak belakang dengan kehendak kita
- MELAKUKAN, berani untuk melangkah di dalam FIRMAN
- PERUBAHAN, hanya terjadi bila kita dengan setia melakukan

TUHAN memberkati ! (lies-29082009)

visit:www.myjouney-hliesye.blogspot.com

SENI MENDENGAR



Written by : liesye herlyna
Renggangnya sebuah hubungan dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah komunkasi. “komunikasi” mempengaruhi sekitar 85% atas keberhasilan suatu hubungan, entah itu hubungan suami istri, bisnis, pelayanan, etc. Sebagai manusia, kita tidak dapat dipisahkan dari apa yang namanya komunikasi.
Komunikasi yang baik bukan didasarkan atas kepandaian kita berbicara, kemampuan kita menjual sesuatu tapi kemampuan kita untuk mendengar. Kelihatannya sepele dan mudah, tapi sesungguhnya tidak semudah yang dipikirkan. Mendengar asal mendengar memang mudah, masuk kanan ke luar kiri, tapi mendengar dengan hati tidak mudah. Butuh suatu empati terhadap lawan bicara kita dan ada kerinduan dalam hati kita untuk menjadi berkat bagi orang tersebut. Selesai curhat, dia akan menemukan jalan keluar atau setidaknya jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya, bukan malah jadi tambah kusut setelah berbicara dengan kita. Dimanapun kita berada, dengan siapa pun kita berhadapan, kita harus membuka hati terhadap semua orang. Komunikasi yang terjalin harus 2 arah bukan 1 arah, dengan komunikasi yang terjalin 2 arah, keakraban akan terjalin dan ada impartasi rohani yang dapat kita berikan.
Secara manusia kita pasti jenuh bila berhadapan dengan orang yang menceritakan masalahnya terus menerus, berputar-putar di situ-situ saja dari dulu sampai sekarang. Diberi jalan keluar, eeehh…….. Tetap saja kembali menceritakan masalahnya yang itu-itu saja, menempatkan dirinya sebagai korban, menganggap dirinya yang paling malang dan patut dikasihani. Namun, itulah SENI MENDENGAR, TUHAN memberikan 2 telinga di samping kiri dan kanan, supaya kita benar-benar dapat menangkap apa yang lawan bicara kita sampaikan, mempertimbangkannya dengan matang baru kita menyampaikan apa yang memang seharusnya kita sampaikan. 
 Bila kebutuhan orang ini hanya untuk didengarkan, dengarkanlah dengan sungguh-sungguh, bila orang ini memang membutuhkan jalan keluar, tanyalah kepada ALLAH apa yang orang ini butuhkan. Supaya apa yang kita sampaikan kepadanya tidak membuat dia menjadi syak atau shock tapi membuat dia menjadi tenang dan jauh lebih baik dari keadaan sebelumnya.
Saya bukanlah tipikal orang yang suka mendengarkan, saya lebih suka di dengarkan. Bila ada yang curhat pada saya, di pikiran saya sudah disiapkan jawabannya A-Z dan saya bertindak sebagai pemberi jawaban dengan berkata “ Seharusnya kamu begini “, “Seharusnya kamu begitu” padahal mungkin dia hanya ingin di dengar saja. Dan tak jarang, saya langsung memotong pembicaraannya dengan berkata, “ MASA.. masalah seperti ini tidak bisa menanganinya.”  
Seiring dengan berjalannya waktu, TUHAN menuntun saya untuk membuka hati dan membuka telinga bagi mereka. Belajar memposisikan diri sebagai seorang pendengar yang baik dan bukan seorang pemberi nasehat atau jalan keluar. Setiap berhadapan dengan orang-orang ini, TUHAN memposisikan saya sebagai DIRINYA, bagaimana diriNYA memandang setiap jiwa sebagai pribadi yang sangat berharga, bagaimana diriNYA mengalirkan kasih yang tanpa pamrih, bagaimana diriNYA melepaskan pengampunan, bagaimana diriNYA memberikan seluruh perhatiannya kepada orang-orang yang DIA hadapi. Dan TUHAN mau, melalui diri saya mereka dapat mengalami ini perjumpaan pribadi bersama YESUS secara riil.
Anda dan saya bukanlah jawaban bagi orang-orang ini, kita hanyalah sarana ALLAH untuk menuntun mereka kepada YESUS. Hanya melalui YESUS mereka akan memperoleh jawaban atas masalah-masalah mereka, hanya melalui YESUS mereka akan dipuaskan dan hanya melalui YESUS mereka akan memperoleh kemerdekaan sejati.
Seorang rekan bercerita, sebagai marketing dia tidak pernah membawa stock barang. Dia hanya membawa sampel dan itu pun hanya dalam satu tas kecil. Saat mendatangi konsumen, dia tidak langsung menawarkan barang, tapi dia akan melihat-lihat situasi dulu apakah toko sedang ramai atau sepi, apakah pemilik toko sedang dalam keadaan senang atau kesal, etc. “Banyak hal yang saya perhatikan” ujar rekan saya ini. Setelah mengamati, dia akan berdoa kepada TUHAN dan bertanya apakah ini saat yang tepat untuk menawarkan barang. Bila ROH KUDUS berkata “YA” mulailah dia bergerak. Tapi bila ROH KUDUS bilang “TIDAK”, dia tidak jadi menawarkannya. 

Dia akan memilih diam atau bercakap-cakap dengan pemilik toko, bila dia melihat bahwa si pemilik toko sedang kesal atau sedang ada masalah, dia akan mengajaknya untuk refreshing entah itu memancing, makan atau yang lainnya. “Untungnya para pemilik toko ini baik-baik dan tidak minta hal-hal yang aneh, seperti ke panti pijat, tempat pelacuran. Tapi saya percaya koq, TUHAN memberikan pelanggan yang baik dan tidak aneh-aneh“ ujarnya lagi. Di saat refresing itulah, terjalin komunikasi yang mendalam di antara mereka, saling berbagi kehidupan, saling curhat, saling menceritakan pergumulan mereka. 
Ketika si pemilik toko ini merasa lega karena ada tempat untuk meluapkan perasaannya, sebagai ungkapan terima kasih si pemilik toko ini bertanya, “Kamu punya barang apa ?” barulah rekan saya ini menawarkan barangnya. Dan dia bilang, order yang diberikan tidak tanggung-tanggung, luar biasa banyaknya. Yang semula bilang, toko sepi dan tidak akan order barang. Tapi setelah kebutuhan dia terpenuhi, si pemilik toko itu memberikan feedbacknya melalui orderan tersebut.
Andaikan rekan saya ini langsung menawarkan produk tanpa membaca situasi terlebih dahulu, saya percaya dia tidak akan mendapatkan order yang banyak. Yang ada malah diusir dan dianggap tidak tahu etika bagaimana menjadi seorang marketing. Bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga tanpa disadarinya, dengan bersikap demikian sebetulnya dia sedang menutup masa depannya sendiri.
Setiap orang memiliki kebutuhan untuk menyalurkan isi hatinya, entah itu pria atau wanita, seorang pendiam sekalipun mereka butuh sarana untuk mengungkapkan perasaannya dan itu adalah wajar, karena manusia bukan robot yang tanpa emosi. Terlebih lagi mahluk ciptaan TUHAN yang namanya wanita memiliki kebutuhan untuk di dengarkan lebih tinggi dari pria.
Wanita diciptakan berbeda dengan pria, wanita cenderung memakai emosi/perasaan sedangkan pria lebih kepada logika. Saat pria membahas suatu masalah itu artinya dia sedang mencari jalan keluar sedangkan saat wanita sedang membahas suatu masalah, itu artinya dia “hanya” ingin di dengarkan dan tidak perlu diberikan jalan keluar. Karena sebetulnya jalan keluar itu sudah dia miliki sendiri, dan dia bercerita hanya untuk mencari sarana untuk mengeluarkan isi hatinya. Ibarat sebuah tangki, seorang wanita harus mengeluarkan isi tangki itu semuanya setiap hari, karena kalau tidak dikeluarkan, isi tangki itu akan menekan dirinya dan membuat dirinya mati terendam di dalamnya.
Makanya tak heran, bila kita sering menjumpai banyak wanita yang suka bergerombol di mall-mall, kafe-kafe atau telephone berjam-jam hanya untuk curhat. Yang bagi sebagian orang (karena ada beberapa pria yang ternyata doyan ngobrol juga) dianggap tidak masuk akal dan tidak menghasilkan.
Itulah manusia, TUHAN menciptakan manusia bukan menjadi mahluk individual tapi mahluk social, yang harus saling berinteraksi satu sama lain. Melalui interaksi ini, kebutuhan dasar manusia terpenuhi secara sempurna dan menjadikan dia sebagai mahluk yang utuh.
So, siapapun anda baik pria dan wanita, belajarlah untuk membangun hubungan dengan sesama dan itu dimulai dari mendengar. Karena siapa tahu melalui diri kita, TUHAN sedang menjamah hidup orang itu untuk mengalami perjumpaan pribadi bersama YESUS.

ARAHKAN HATI DAN TELINGAMU UNTUK MENDENGAR KEBUTUHAN SESAMAMU DAN JAWABLAH SESUAI DENGAN APA TUHAN INGIN LAKUKAN ATAS DIRI MEREKA
KEHADIRANMU SANGAT BERARTI BAGI MEREKA, KARENA APA YANG MEREKA BUTUHKAN ITU ADA DALAM DIRIMU

TUHAN memberkati !! (lies – 28082009)


Sabtu, Agustus 22, 2009

5 JARI BERDOA


Kisah ini sangat indah dan menyentuh hati. Saya belum pernah mendengarkan kisah ini sebelumnya.

1. Jari jempol, sangat dekat denganmu. Marilah memulainya dengan berdoa bagi orang-orang terdekat anda karena mereka mudah diingat. Seperti C.S LEWIS katakan “Berdoa bagi orang-orang yang kita cintai adalah “tugas manis”

2. Jari kedua adalah telunjuk. Berdoalah bagi orang-orang yang mengajar, memberikan pengarahan, dan dorongan. Termasuk di dalamnya orang-orang yang terlibat sebagai pengajar, dokter, dan pelayanan misi. Mereka sangat butuh dukungan dan keputusan yang tepat dalam memutuskan sebuah perkara. Bawa mereka dalam doa anda.

3. Jari ketiga adalah jari tengah yang paling tinggi. Hal ini mengingatkan kita pada pemimpin kita. Berdoalah bagi gembala di tempat anda berjemaat, presiden, pemimpin-pemimpin dalam bidang bisnis/transportasi/politik dan pemerintahan. Orang-orang ini memiliki andil yang sangat besar dalam perkembangan suatu negara. Mereka membutuhkan tuntunan tangan TUHAN.

4. Jari keempat adalah jari manis. Sesungguhnya jari ini adalah jari yang paling lemah dan sangat rentan. Dalam setiap doa-doa kita, selalu membawa orang-orang yang lemah, bermasalah atau dalam kesulitan. Mereka membutuhkan dukungan doa kita setiap saat.

5. Dan yang terakhir adalah jari kelingking. Jari terkecil di antara 5 jari, walaupun demikian jari kelingking memiliki fungsi yang tak kalah pentingnya dari jari-jari yang lain, dia mampu melakukan tugas yang tidak mampu dilakukan oleh jari-jari lain. Seperti “maaf” mengorek lubang hidung, mengorek lubang telinga. Pokoknya semua hal yang tidak bisa dilakukan oleh jari lain, jari kelingking mampu melakukannya. Demikian pula dengan kita, kita adalah jari kelingking yang tidak menonjolkan diri , tidak dikenal namun memiliki fungsi yang luar biasa. Kita menjadi perantara antara ALLAH dengan manusia.

Seperti yang FIRMAN TUHAN katakan, “Yang terkecil diantara kamu, menjadi yang terbesar.” Jangan menjadi manusia yang hanya fokus berdoa untuk diri sendiri dan akhirnya menjadi orang egois. Berdoalah bagi orang lain mulai saat ini. Dan anda akan melihat saat TUHAN menjamah kehidupan mereka, secara ajaib TUHAN memulihkan kehidupan anda juga.





CANGKIR YANG CANTIK



Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah untuk cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu, cantik sekali. " kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara, "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa dulunya aku tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun pada suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. 
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. "Stop! Stop!" aku berteriak. Tetapi orang itu berkata "Belum!" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. "Stop!Stop!" teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. "Panas! Panas! " teriakku dengan keras. "Stop! Cukup!" teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "Belum!". Akhirnya ia mengangkatku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh… ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. "Stop!Stop!" aku berteriak.
Wanita itu berkata, "Belum!" lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya. "Tolong! Hentikan penyiksaaan ini!" sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagiNYA untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-NYA. 
"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila anda jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. "Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan berkecil hati, karena DIA sedang membentuk anda. Proses pembentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk anda.

Rabu, Agustus 12, 2009

RANTAI KEBAIKAN


Sumber : true story

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya.


Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan.


Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.



Kata pria itu, "Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson.”



Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.



Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.



Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.



Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan tidak pernah ia berbuat hal sebaliknya.



Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu, dan Bryan menambahkan, "Dan ingatlah kepada saya."



Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya.




Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan.

Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $ 100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu. Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.




Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu: "Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: “Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.”



Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.



Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan? Dengan kelahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.



Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, "Segalanya akan beres. Aku mengasihimu, Bryan Anderson!"


Peganglah kebenaran ini : BERILAH MAKA KAMU AKAN DIBERI



PENYESALAN


Seorang pemuda sebentar lagi akan diwisuda dan menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.


Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak tunggal dan ayahnya sangat sayang padanya. Hingga dia sangat yakin, pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke semua teman-temannya.


Saatnya pun tiba, selesai wisuda dengan langkah tegap dia melangkah menuju ke arah ayahnya. Sang ayah tersenyum dan dengan berlinang air mata penuh keharuan ayahnya berkata, " NAK, aku bangga akan dirimu dan aku sangat mengasihimu." Tak lama kemudian, ayahnya menyodorkan sebuah bingkisan dan bukan sebuah kunci seperti yang diharapkan anaknya.Dengan hati yang kecewa sang anak menerima bingkisan itu dan dengan sangat kecewa dia membukanya.

Di balik kertas kado itu ia menemukan sebuah Kitab Suci yang bersampulkan kulit asli. Di kulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaaaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan alkitab ini untukku ?" Lalu dia membanting Kitab Suci itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya kaget, berdiri terpaku menatap nanar kepergian anaknya. Tidak percaya akan sikap anak kesayangannya itu.


Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan keahliannya, dia berhasil menjadi orang terpandang. Memiliki rumah mewah,istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya tinggal dalam kesendirian, sakit-sakitan dan semakin renta.

Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dirinya dan tak pernah berhubungan lagi. Ayahnya berharap suatu saat dapat bertemu dengannya walau hanya untuk sekejap mata. Betapa hatinya rindu untuk berkata bahwa dirinya sangat mengasihi anak itu. Jauh dalam lubuk hati si anak pun sebenarnya menyimpan kerinduan yang sangat dalam ke pada ayahnya. Namun saat pikirannya kembali melayang pada peristiwa wisuda itu, serta merta hatinya kembali mengeras dan menjadi dingin.


Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitahukan bahwa ayahnya telah meninggal dunia dan mewariskan semua hartanya itu kepada dirinya. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, dia teringat akan semua kenangan indah saat masih tinggal bersama ayahnya. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jahat terhadap ayahnya. Saat dia menelusuri satu persatu satu barang yang ada di rumah tersebut, matanya tertumbuk pada sebuah brangkas milik ayahnya.

Hatinya terkejut saat mendapati sebuah Kitab Suci yang masih tersimpan rapi pemberian ayahnya saat dia di wisuda. Dengan airmata berlinang, dia memungut KITAB SUCI itu dan membukanya perlahan-lahan.

Segera matanya mengenali tulisan ayahnya yang tertera di lembar pertama,"Sebaik-baik manusia adalah bila mereka menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. Tuhan adalah Maha Kaya yang memiliki semua yang ada di dunia ini."



Selesai membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang nya.
Dia memungutnya, tenyata sebuah kunci mobil ! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan !

Secepat kilat, dia membuka halaman terakhir kitab itu dan menemukan STNK serta surat-surat lainnya. Namanya tertera dengan jelas dan sebuah kwitansi
pembelian mobil. Tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu. Bergegas dia berlari menuju garasi. 

Apa yang dia temukan membuat hatinya berdesir dengan kencang. Di hadapannya terbentang sebuah mobil yang tertutup debu tebal dan sangat kotor. Walaupun demikian, dia masih dapat mengenalinya, itu adalah mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongokkan kepalanya ke dalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, jok mobil dan setirn masih terbungkus plastik dengan rapi dan di atas dashboard ada sebuah foto ayahnya yang tersenyum dengan bangga.

Mendadak kakinya
lemas dan terjatuh di samping mobil itu. Air matanya mengalir dengan deras tidak terbendung, menyesali kebodohannya selama ini. Hanya karena keegoisan ,dia telah mengabaikan ayahnya dan membuat ayahnya meninggal dalam kesendirian.



KEHILANGAN SEBUAH BENDA SEKALIPUN BENDA ITU SANGAT MAHAL, TIDAK SEBESAR PENYESALAN SAAT KITA KEHILANGAN ORANG YANG SANGAT KITA KASIHI KARENA KITA BELUM MELAKUKAN YANG TERBAIK BAGI DIRINYA




Kamis, Agustus 06, 2009

KEAJAIBAN CINTA


Hidupku,
berubah,
saat KAU hadir di hadapanku,

Keajaiban cintaMU,
membawa seberkas cahaya menembus kisi-kisi jendela,
mengusir kesepian yang menderaku selama ini,
membawa aroma wewangian berjuta-juta kebahagiaan,

Tak akan kulupakan,
tatapan mataMU yang penuh dengan kehangatan,
membawa keteduhan dan kedamaian,

Apa yang dulu sangat berarti bagiku,
ku lepaskan,
demi diriMU.

DiriMU,
adalah bagian paling berharga bagiku,
SATU-SATUNYA DAN SELAMANYA



"I LUV U SO MUCH, DADDY. THANK U FOR UR ETERNITY LOVE"


YOH 10:10b, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."

Rabu, Agustus 05, 2009

BERJALAN DALAM RENCANA TUHAN (part 3)



Written by: liesye herlyna
Di part 3 ini, saya akan menjelaskan bagian demi bagian dari judul diatas. Ada 3 bagian “BERJALAN”, “DALAM”, “RENCANA TUHAN”

A. BERJALAN  
BERJALAN” mengandung pengertian ada perpindahan/pergerakan dari satu tempat ke tempat lain dan ada tempat yang dituju. Misal: anda mau ke mall, ada mengayunkan tubuh, hati dan pikiran anda untuk melangkah ke sana dan anda tiba dengan selamat. Setibanya di mall, anda akan mendapatkan situasi yang berbeda dengan situasi sebelumnya. 

Demikian pula dalam hidup ke-kristen-an kita, ada perubahan, ada perpindahan, ada pertumbuhan dari kanak-kanak rohani menjadi dewasa rohani, dari orang yang berada dalam kegelapan menjadi semakin serupa dengan KRISTUS. 

Saat ABRAHAM dipanggil keluar dari UR KASDIM, ABRAHAM hanya mendapatkan visi bahwa dia akan menjadi bangsa yang besar, namanya akan termasyur, dan keturunannya akan sangat diberkati. ABRAHAM tidak tawar menawar kepada TUHAN seperti yang biasa kita lakukan, ABRAHAM hanya taat saja kepada perintah TUHAN. ABRAHAM membulatkan tekad untuk mendengar perintah TUHAN dan keluar dari keluarga serta negeri yang selama ini telah membesarkan dia.

Perjalanan menuju tanah KANAAN bukanlah perjalanan VVIP dan dilayani dengan segala kemewahan. Perjalanan menuju KANAAN adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan dimana SARAH, istrinya sebanyak 2x hendak diperistri orang lain, peperangan melawan raja-raja yang dipimpin oleh KEDORLAOMER, mengalami kelaparan sehingga harus mengungsi ke MESIR, mengalami sengketa dengan keponakannya LOT, menunggu anak yang dijanjikan selama 25 tahun dan puncaknya ABRAHAM harus menyerahkan ISHAK putra satu-satunya untuk dikorbankan. 

Pemurnian demi permurnian TUHAN lakukan atas diri ABRAHAM selama rentang masa itu, bahkan pada saat ABRAHAM menutup usia, visi bangsa yang besar itu belum tergenapi dalam hidupnya. Walaupun ABRAHAM sudah menutup usia, visi itu tetap hidup dalam diri ISHAK dan ISHAK menghidupkannya kembali kepada kedua anaknya. Melalui ke-12 anak YAKUB itulah, bangsa ISRAEL menjadi bangsa yang besar dan sangat diberkati. 

Saya percaya, bila sejak awal TUHAN sudah memberitahukan pada ABRAHAM bahwa dia akan mengalami peristiwa-peristiwa ini, membeberkan secara detail dari A sampai Z, segala sesuatu yang harus dialami ABRAHAM, dapat dipastikan ABRAHAM mundur dan menolak rencana TUHAN. Itulah hebatnya TUHAN, TUHAN tahu kapasitas iman ABRAHAM saat itu, bahwa dia masih belum mampu untuk menanggung semuanya. Karena itu, TUHAN menyingkapnya bagian demi bagian. Saat ABRAHAM sudah menyelesaikan bagian pertama, TUHAN akan memberikan bagian yang kedua, dst.

Dengan melewati bagian demi bagian ini, iman ABRAHAM semakin diperkuat, pengenalan dia akan ALLAH sehingga pada saat hendak mengorbankan ISHAK. ABRAHAM tidak takut karena dia percaya bahwa ALLAH berkuasa membangkitkan orang mati.  

IBRANI 11:19, “Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.” 

B. DALAM  
DALAM” berbicara mengenai suatu benda yang terlindungi, berada di dalam covering/perlindungan. Dalam artian, ada kuasa yang lebih besar yang mampu melindungi “benda” tersebut dari gangguan di luar sana. 

Anda tentu ingat kisah RAMAYANA, RAHWANA begitu terpesona dengan kecantikan SHINTA sehingga dia berupaya memilikinya dengan cara apapun. Hingga suatu hari, RAMA dan SHINTA pergi berburu ke tengah hutan dan RAHWANA mempergunakan kesempatan ini dengan mengubah wujudnya menjadi kijang kencana dan mempermainkan RAMA. Saking bernafsunya memburu kijang ini, SHINTA ditinggalkan sendiri dan diberi wanti-wanti untuk tidak keluar dari lingkaran perlindungan yang dibuat oleh RAMA. Namun rupanya SHINTA mengabaikan pesan RAMA, saat dia melihat seorang kakek tua terlunta-lunta minta dikasihi. Begitu SHINTA keluar dari lingkaran perlindungan itu, langsung ditangkap oleh RAHWANA.

1 PETRUS 5:6-8,  
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 

YAKOBUS 4:7, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” 

Iblis tidak takut dengan gelar pendeta, gembala, pendoa syafaat, atau dengan bahasa roh, tapi iblis takut dengan nama YESUS TUHAN. Karena di dalam nama YESUS, segala kuasa telah ditaklukkan di bawah kakinya. 

Anda mau aman ? 
Rendahkan diri anda di bawah tangan TUHAN, maka IA yang akan melindungi dan meluputkan anda dari si iblis.  


C. RENCANA TUHAN 
I KORINTUS 2:10, “Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. 
2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.” 

ALLAH telah memberikan ROH KUDUS kepada kita, DIAlah yang akan menunjukkan jalan-jalan NYA dan menyingkapkan segala sesuatu yang tersembunyi di dalam diri ALLAH, kepada kita secara bertahap sesuai dengan tingkat kedewasaan rohani kita. 

ROH KUDUS akan menuntun kita kepada kebenaran dan pasti bertolak belakang dengan kedagingan. Semakin anda hidup di pimpin oleh ROH KUDUS, hidup anda akan semakin bertumbuh dan semakin dikuatkan dan di dewasakan untuk menerima janji-janji TUHAN.

TUHAN tidak pernah memberikan suatu visi yang akan menghancurkan kita, tapi TUHAN memberikan kita visi untuk mewujudkan kehendak ALLAH di muka bumi ini. FIRMAN TUHAN adalah cermin kita untuk melihat apakah kita sudah benar-benar berjalan dalam rencana TUHAN atau belum. 


JADI, bagaimana cara mengetahuinya : 
a. Lahir baru (ini adalah syarat mutlak) 
b. Bergabung dalam gereja lokal yang menerapkan prinsip kebenaran FIRMAN TUHAN dan bukan doktrin gereja, doktrin gembala/pendeta atau doktrin kebudayaan.
c. Miliki mentor atau pembimbing rohani yang benar-benar dewasa rohani dan sudah teruji melalui kehidupannya. Melalui mereka inilah, kita akan mendapatkan impartasi rohani dan covering. Anda bisa saja memiliki mentor rohani lebih dari satu, tujuannya adalah untuk lebih memperlengkapi diri anda dan bukan mencari pembenaran diri. 
d. Bangun hubungan intim dengan TUHAN secara pribadi melalui doa, baca FIRMAN TUHAN, perenungan dan praktek. Tanpa hal ini, mustahil kita bisa mengetahui apa yang TUHAN kehendaki atas hidup kita. 
e. Libatkan ROH KUDUS dalam segala aspek kehidupan. 
f. Keinginan roh >< keinginan daging 
g. Terbuka akan setiap masukan baik itu berupa teguran, didikan, ataupun pendisiplinan. 
h. Siap bayar harga, apapun yang terjadi. 
i. Jangan menggunakan kacamata kuda, terbukalah terhadap setiap informasi yang masuk dan pergunakan FIRMAN TUHAN sebagai filternya. Bila hal itu memang bermanfaat untuk membangun kerohanian kita, ambil. Bila tidak, langsung buang ke tong sampah.


FILIPI 3:13-16, 
3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 
3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. 
3:15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.3:16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh. 

TUHAN memberkati ! (lies-05082009)